Membakar Langit ~ Bab 1711

 

Bab 1711

 

Suara ini berhasil mengejutkan banyak orang. Ketika semua orang menatap ke arah sumber suara tersebut, mereka hanya melihat Adriel datang dengan senyuman sinis di wajahnya. Dia lalu berkata pada Yasmin dengan tatapan yang tidak begitu ramah, "Yasmin Juwana, lama tidak bertemu.

 

Perkataan Adriel benar-benar membuat semua orang terdiam.

 

Yasmin Juwana?

 

Mengapa bukan Yasmin Romli?

 

Apakah ada cerita yang tidak diketahui orang-orang?

 

"Yang Mulia, nama belakang Anda " ujar Kiran sambil menatap Yasmin dengan tatapan kebingungan.

 

Plak!

 

Yasmin langsung menampar wajahnya dengan keras. Ekspresi Yasmin juga menjadi sangat muram. Baginya, marga Juwana melambangkan kehinaan dan bahkan melambangkan masa lalunya yang diinjak-injak oleh Adriel!

 

Tidak ada yang boleh menyentuh titik ini!

 

Berbeda dengan marga Romli yang membuat dirinya merasa sangat bangga karena berhasil menarik dirinya keluar dari masa lalu yang kelam!

 

Saat ini, Yasmin hanya menatap Adriel dengan tatapan yang dingin, tidak ada lagi emosi yang mudah terpancing seperti di Kota Silas dan yang tersisa hanyalah kehampaan.

 

"Adriel, kamu akhirnya berani datang juga. Aku tidak menyangka kamu berani datang untuk menemuiku. Tapi kenapa kamu begitu tidak sopan? Apakah kamu sedang menggunakan kemarahan untuk menutupi ketakutan dan kecemasan di dalam hatimu?" ujar Yasmin.

 

Yasmin memiliki sikap yang sombong dan angkuh, seolah-olah dirinya paling berkuasa di sini. Namun, tatapan matanya kepada Adriel terlihat begitu dingin dan penuh dengan kebencian.

 

Ketika melihat Adriel, Yasmin langsung teringat kembali dengan kehidupannya di masa lalu. Hal ini membuatnya merasa seperti kembali menjadi Yasmin Juwana yang tidak ada harga dirinya.

 

Kali ini, Yasmin datang dengan sikap yang angkuh. Dia terus menatap Adriel dengan tatapan yang tajam, seolah-olah ingin melihat ketakutan dari dalam tatapan Adriel.

 

Namun, Adriel hanya tersenyum sambil menarik sebuah kursi. Dia kemudian duduk dan mengabaikan semua orang yang ada di depannya.

 

Adriel menatap ke arah Yasmin dan berkata dengan santai, "Tidak perlu basa-basi, aku tidak akan menerima penghargaan dari wanita berengsek sepertimu. Kamu sudah bisa pergi sekarang!"

 

Di dalam ruangan yang hening itu, semua orang hanya bisa menahan napas. Mereka benar-benar bingung melihat Adriel dan Yasmin.

 

Adriel...

 

Apakah Adriel sudah gila?

 

Tidak peduli jasa apa yang telah dilakukan Adriel, dia tetap akan dianggap bersalah karena berani menghina Yasmin dari keluarga Romli ...

 

Namun, ekspresi Yasmin tiba-tiba berubah menjadi lebih tenang. Dia kemudian menatap ke arah Adriel dan tertawa sinis, lalu berkata, "Adriel, kamu masih saja begitu sombong. Tapi aku yang sekarang bukan lagi Yasmin Juwana yang dulu."

 

"Kenapa? Kamu ingin menunjukkan sabuk hitam taekwondo-mu?" ujar Adriel sambil tersenyum.

 

Mendengar itu, Yasmin tersenyum dingin dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Dodi!"

 

Di saat yang bersamaan, seorang pria paruh baya yang berwajah suram tiba-tiba maju dan berdiri di samping Yasmin. Pria itu terus menatap Adriel dengan tatapan yang dingin.

 

"Semoga kamu masih bisa tersenyum setelah aku mematahkan kaki dan tanganmu!" ujar Dodi.

 

Setelah mengatakan itu, Dodi langsung menyerang Adriel dengan cepat. Detik berikutnya, dia sudah berdiri di depan Adriel.

 

Gerakannya yang cepat membuat orang-orang tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tetapi ketika dia hendak menyentuh Adriel, Adriel tiba-tiba mengangkat tangannya dan menggenggam erat tinju lawannya!

 

Ekspresi Dodi tiba-tiba berubah drastis.

 

Di keluarga Romli, kekuatan tempur Dodi memang tidak begitu dikenal. Namun bagaimanapun juga, dia tetap saja merupakan seorang Master Ilahi Tingkat Delapan. Tadinya, dia tidak mengeluarkan semua tenaganya, karena dia hanya ingin melampiaskan amarah Yasmin.

 

Namun, bukankah Adriel terluka parah?

 

Bagaimana Adriel bisa menahan serangannya hanya dalam sela waktu satu hari saja?

 

Dodi menarik kembali tinjunya, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Pemulihanmu cukup cepat, tidak heran kenapa kamu berani menantang Nona Yasmin!"

 

Setelah itu, Dodi tertawa dan kembali berkata, "Aku juga ingin melihat seberapa hebat kemampuanmu!"

 

Dodi kembali mengayunkan tinjunya yang kuat ke bagian jantung Adriel!

 

Namun, Adriel hanya menatapnya dengan tatapan yang dingin.

 

Dulunya, Adriel mungkin harus menggunakan Teknik Penerobos Surgawi saat menghadapi master langit tingkat delapan seperti Dodi.

 

Namun saat ini, darahnya sudah bercampur dengan darah master ilahi

 

Di saat yang bersamaan, terdengar suara guntur yang samar. Adriel kemudian mengangkat kakinya dan langsung menendang bagian perut Dodi hingga tubuhnya terlempar jauh!

 

Di bawah tatapan heran semua orang, tubuh Dodi yang kekar itu terbang sejauh tujuh hingga delapan meter dan menabrak dinding dengan keras.

 

Belum selesai, Adriel bergegas melangkah maju dan menginjak lengan besar Dodi dengan salah satu kakinya.

 

Setelah itu, terdengar suara patah tulang yang sangat nyaring.

 

Suara patah tulang itu diikuti oleh suara jeritan Dodi yang penuh dengan rasa kesakitan!

 

Seluruh lengannya bengkok!

 

"Apa?" ujar semua orang dengan tatapan terkejut. Adriel... benar-benar berani bertindak?

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1711 Membakar Langit ~ Bab 1711 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 17, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.