Membakar Langit ~ Bab 1717

 

Bab 1717

 

Meski Liana tidak pergi, bagi keluarga Romli sebenarnya bukan masalah besar. Mereka memiliki sekte tersembunyi yang mendukung mereka. Rencana awalnya adalah mendapatkan warisan Tabib Agung terlebih dahulu, lalu membiarkan sekte -sekte besar saling bertikai belakangan.

 

Namun, mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Liana ternyata adalah wanita Tabib Agung!

 

"Jadi dari awal kau sudah merencanakan semuanya?

 

"teriak Yasmin sambil melotot marah, menunjuk Adriel dengan penuh emosi.

 

"Kamu memang otak udang, ya."

 

Adriel malas meladeni omongannya. Dia hanya menoleh ke arah Liana dan bertanya, "Bu Liana, bagaimana situasinya?"

 

"Nggak ada tanda-tanda orang lain. Sepertinya untuk saat ini hanya keluarga Romli yang tahu soal ini," balas Liana.

 

Liana tampak lelah. Sebelumnya, dia meminta Nyonya Freya untuk bertemu dengan Ahli Bela Diri Agung, sementara dia sendiri memutuskan kembali di tengah jalan untuk melindungi Adriel.

 

Awalnya, rencana mereka adalah menunggu dalam bayangan, memancing Pembantai Darah keluar, lalu menghabisinya. Siapa sangka, yang muncul justru keluarga Romli.

 

"Kalian sudah merusak rencanaku, masih mau pergi begitu saja?"

 

Wajah Liana tiba-tiba berubah dingin. Saat itu juga, dia melihat Tuan Lorry yang mencoba melarikan diri sambil membawa Yasmin.

 

Tanpa ragu, dia mengangkat tangannya. Dengan gerakan ringan tetapi penuh tenaga, dia melayangkan sebuah serangan telapak tangan ke arah mereka.

 

Tuan Lorry berteriak keras, melempar Yasmin ke samping untuk melindunginya, lalu dengan cepat menyambut serangan itu dengan telapak tangannya sendiri.

 

Boom! Dua kekuatan besar bertabrakan, menghasilkan suara menggelegar.

 

Namun, tangan Tuan Lorry langsung mengeluarkan suara retak. Dia mundur beberapa langkah dengan wajah pucat, lalu memuntahkan darah segar.

 

Hal ini cukup membuktikan bahwa kekuatannya luar biasa. Jika orang seperti Alvel yang menerima serangan itu, día pasti sudah terkapar di tanah tanpa daya.

 

"Bu Liana, tunggu sebentar! Jangan gegabah! Kita bisa bicara!" teriak Yasmin dengan panik.

 

"Bocah keluarga Romli, kamu pikir pantas bicara denganku? Suruh Logan atau Farhan datang sendiri!

 

Liana mendengus dingin, ekspresinya penuh penghinaan. Dia menggerakkan tangannya lagi, memancarkan gelombang energi sejati yang luar biasa. Dalam sekejap, Tuan Lorry merasa seluruh tubuhnya seperti dikunci, tidak bisa bergerak, seperti apa yang dia rencanakan untuk Adriel sebelumnya.

 

Melihat situasi terdesak, Tuan Lorry merogoh sesuatu dari dalam bajunya. Dia mengeluarkan sebuah buku kecil yang terbuat dari giok putih.

 

"Bu Liana, jangan paksa aku! Atau kamu juga akan menerima akibatnya!" serunya dengan suara keras.

 

Buku giok itu terbuka, lembar demi lembar halamannya berkilauan. Setiap halaman terukir dengan tulisan kuno yang bercahaya samar. Tulisan- tulisan itu seperti menyimpan kekuatan mengerikan yang sedang bangkit, siap meledak kapan saja.

 

"Kitab Giok?"

 

Liana menyipitkan mata, ujarnya dengan suara dingin, "Keluarga Romli benar-benar berani mempertaruhkan segalanya. Harta pusaka leluhur seperti ini pun kamu keluarkan. Apa kamu tidak takut kehilangan kitab itu?"

 

Begitu mendengar kata "Kitab Giok," semua orang langsung gempar.

 

"Keluarga Romli sudah gila? Mereka sampai menggunakan benda itu?" seru Steven dengan kaget luar biasa.

 

"Itu benda apa?" tanya Adriel bingung.

 

Berdiri di sampingnya, Daniel menjelaskan dengan nada serius, "Keluarga Romli memiliki dua harta pusaka leluhur yang diberikan oleh Sekte Tersembunyi. Satu bernama Buku Emas, satunya lagi Kitab Giok. Konon, jika keduanya digabungkan, mereka mampu membunuh bahkan master ilahi tingkat sembilan!"

 

"Tapi, kitab ini biasanya disimpan di altar leluhur mereka untuk menjaga keberuntungan keluarga Mengeluarkan satu saja sudah cukup luar biasa," lanjutnya.

 

"Untuk warisan Tabib Agung, kami rela mengambil risiko sebesar itu. Bu Liana, aku mohon mundur," pinta Tuan Lorry sambil menggenggam Kitab Giok erat-erat, ekspresinya sangat tegang.

 

Namun, Liana hanya tertawa dingin. "Bagus sekali. Kalau begitu, aku akan mengambil Kitab Giok dulu, baru Buku Emas dari keluarga Romli!"

 

Tanpa basa-basi, dia langsung melesat ke arah Tuan Lorry, bersiap melancarkan serangan.

 

Ketika perhatian semua orang terpusat pada pertempuran yang akan terjadi, Yasmin diam-diam mencoba melarikan diri.

 

Dia hampir sampai di pintu keluar ketika tiba-tiba.

 

Adriel sudah berdiri di sana seperti gunung yang kokoh, menghalangi jalannya. Dia tersenyum santai dan bertanya, "Mau ke mana?"

 

"Minggir! Kalau kamu nggak minggir, aku akan ... " teriak Yasmin, wajahnya tampak panik.

 

Adriel menyeringai, melangkah maju dengan penuh tekanan. Dia memotong, "Kalau nggak, apa? Mau pamer jurus taekwondo sabuk hitammu lagi?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1717 Membakar Langit ~ Bab 1717 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 17, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.