Bab 1721
Misalnya, Wongso, alasan mengapa dia
dikaitkan dengan Sekte Tersembunyi adalah karena ketika dia masih muda, dia
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Jalan Kejayaan. Meskipun día
tidak terpilih, dia memiliki teman baik yang dipilih oleh orang-orang dari
Sekte Tersembunyi!
Seluruh negeri ini sangat luas dan
banyak genius yang muncul bersamaan. Hanya di Srijaya saja sudah terdapat dua
orang genius yang luar biasa, yaitu Shawn dan Adriel.
Namun, Sekte Tersembunyi hanya
memilih delapan orang dari seluruh negeri, persaingannya sangat sengit!
Sementara itu, Adriel malah
mendapatkan kesempatan untuk langsung menuju kejayaan ...
"Konsekuensinya adalah
mendapatkan warisan Tabib Agung milikku?" tanya Adriel dengan acuh tak
acuh.
Ekspresi Liana langsung berubah saat
Jalan Kejayaan disebut. Dia maju dan melindungi Adriel, lalu menatap Borris
dengan dingin sambil berkata, " Jangan bicara omong kosong! Jalan Kejayaan
sangat ketat, nggak pernah ada pemilihan internal! Siapa yang ingin kamu tipu?"
"Bu Liana jangan tergesa-gesa,
biarkan aku selesai bicara. Asalkan memenuhi tiga syarat Sekte Furia, kami
bersedia berkorban dan melanggar aturan yang ada," ucap Borris.
Borris menatap Adriel, dia tersenyum
lalu melanjutkan, "Pertama, tentu saja warisan Tabib Agung. Jangan
khawatir, warisan Tabib Agung tetaplah milikmu. Hanya saja, kamu harus membagi
semuanya dengan Sekte Furia. Sekte Furia harus menguasai semua yang kamu
kuasai."
Adriel tidak berbicara dan menatapnya
dengan tenang.
"Kedua, aku ingin kultivasimu
selalu tertinggal dua tingkat di belakangku. Jika suatu hari aku berhasil
mencapai tingkat suci, kamu baru bisa naik tingkat menjadi master ilahi,"
ujar Borris. Ekspresinya sangat serius dan dia menjelaskan, "Ini demi
kebaikanmu. Pewaris Tabib Agung nggak boleh dianggap remeh. Kecepatan
kultivasimu terlalu cepat, jika kamu melampauiku, itu akan merepotkan."
Mendengar hal ini, Liana, Daniel dan
yang lainnya juga tidak bisa menahan diri.
Ini bukan memperlakukan Adriel
sebagai murid, ini murni memperlakukan Adriel sebagai tahanan dan memeliharanya
seperti sebuah alat!
"Selain itu, masih ada yang
ketiga... "
Saat Borris hendak melanjutkan
ucapannya, Adriel malah tiba-tiba berkata dengan tenang, "Sepertinya aku
nggak mendapatkan keuntungan apa pun."
Borris tertawa, lalu berkata,
"Keuntunganmu adalah nggak perlu menderita karena ketamakan kekuatan lain
lagi. Sekte Furia dapat melindungi nyawamu, apakah itu belum cukup?"
Dengan senyum lembut, Borris tampak
penuh dengan niat baik saat menasihati, "Aku tahu kamu nggak terima dan
merasa kesal. Jika ahli Sekte Dokter Surgawi datang ke sini, aku nggak akan
mendapatkan keuntungan dengan mudah.
Seandainya kamu mencapai tingkat yang
lebih tinggi, aku dan yang lainnya mungkin hanya bisa diinjak olehmu."
"Tapi sayangnya, dunia ini nggak
punya banyak pengandaian. Karena kamu sedang sial dan bertemu denganku, kamu
hanya bisa menjadi sasaran yang nggak berdaya."
"Warisan Tabib Agung sangat
berharga, jika kamu nggak bisa mengendalikannya, kamu hanya bisa
menerimanya!"
"Bagaimana kalau aku
menolak?" tanya Adriel dengan tenang.
Borris agak menghela napas dan
membalas, "
Apakah kamu pernah mendengar tentang
mendidik elang? Aku hanya perlu membawamu kembali dan mematahkan kesombonganmu.
Ketika Tabib Agung mendukung Negara Elang saat itu, kami termasuk mendapat
beberapa keuntungan, aku nggak ingin membuat keturunannya berada dalam
kesulitan."
Selesai bicara, Borris melirik
Yasmin, lalu menatap Adriel dan menambahkan dengan ramah, "Wanita itu
punya dendam denganmu, 'kan? Ketika saatnya tiba, aku mungkin akan
membiarkannya menyiksamu."
Mata Yasmin langsung berbinar saat
mendengar ucapan ini, dia mulai berharap bahwa Adriel bisa sedikit memberontak!
Memberinya kesempatan untuk menyiksa
Adriel!
Namun, Yasmin menatap Adriel dan
tiba-tiba merasa kecewa, dia melihat kedinginan yang belum pernah ada di mata
Adriel.
Sikap ini membuat Adriel
perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap Borris yang angkuh. Dia
mengepalkan tinjunya dan merasa emosional!
Apakah orang-orang ini sungguh
mengira mereka adalah dewa?
Ingin mengendalikan orang sesuka
hati?
Menghadapi kemarahan ini, Borris
malah merasa konyol dan hendak mengatakan sesuatu.
Kemudian, Borris sedikit terkejut
saat melihat wajah Adriel berubah menjadi ganas dan kata-kata penuh niat
membunuh diucapkan oleh Adriel.
"Apakah kamu nggak pernah
berpikir bahwa suatu hari kamu juga akan jatuh dari takhta dewa dan terkubur di
sini?"
No comments: