Bab 1729
Wajah semua orang di tempat itu
menjadi pucat. Mereka dengan cepat mundur.
Sementara itu, Brady juga sangat
senang. Dia segera menghilang ke dalam kehampaan untuk menyaksikan pertarungan
dahsyat dan pertempuran darah ini.
Namun tiba-tiba, ekspresinya berubah
drastis!
Dia melihat telapak tangan dan cahaya
pedang itu tiba-tiba menerjang ke arahnya!
"Sialan! Kalian sudah gila,
ya?" seru Brady dengan nada marah.
Semua orang pun terkejut.
"Apa maksudmu? Jayub dan Liana
itu satu komplotan?" teriak Yasmin dengan kaget.
Dia bisa tahu jawabannya dengan
cepat.
"Apa kamu pantas menyaksikan
pertarungan ini? Ini adalah pertarungan antara sekte tersembunyi di Kota
Sentana! Kamu pikir kamu bisa mendapatkan keuntungan dengan mudah?"
Liana tertawa sinis. Pertarungan
antara sekte tersembunyi di Kota Sentana memang ada, tetapi sekte tersembunyi
di kota sentana memiliki kesepakatan yang baik. Jika ada keuntungan, mereka
akan bersaing, tetapi mereka harus bersatu melawan musuh-musuh lainnya terlebih
dahulu.
Selain itu, dia tahu betul apa yang
ada di benak Jayub, yaitu mengambil keuntungan sendiri. Sebagai dewa militer,
dia sangat mengenal strategi militer, bagaimana mungkin dia memberikan
kesempatan kepada orang lain?
"Ada yang bilang padaku bahwa
Sekte Iblis Seribu Transformasi-mu berpura-pura menjadi pengawas Borris,
membunuhmu, kemudian merebut warisan Tabib Agung. Ini namanya dua kali lipat
keuntungan, aku akan membersihkan medan perang sebelum bertarung!" ujar
Jayub dengan ekspresi datar.
Kedua master ilahi itu sama-sama
menyerang, sungguh mengerikan.
Terdengar suara gemuruh, tempat itu
seolah-olah akan runtuh. Sebelumnya, Brady tidak siap, tetapi saat ini dia
buru-buru menyerang, walaupun agak terlambat.
Dia hanya bisa berdiri dengan susah
payah, pedang perak tipis melintasi udara, cahaya perak yang kuat meledak,
seperti galaksi yang mengelilingi tubuhnya untuk mengadang.
Bam!
Satu serangan membawa tekanan yang
luar biasa, seolah-olah akan menghancurkan ruang hampa.
Cahaya pedang berkelebat, melonjak
keluar dengan ganas seperti ombak yang menerpa pantai dengan keras di atas
galaksi cahaya pedang perak.
Galaksi itu langsung hancur
berkeping-keping oleh dua serangan kuat, membuat wajah Brady seketika menjadi
pucat!
Bang!
Brady langsung ditampar dengan keras
ke tanah, tubuhnya terkena banyak cahaya pedang yang seketika melanda. Dia
terus muntah darah dan tubuhnya juga dipenuhi dengan luka-luka yang mengerikan.
Namun, setelah menderita kekejaman
ini, ternyata dia belum mati. Dia masih bernapas dan hanya kehilangan kemampuan
bergerak.
Adegan yang mengerikan ini membuat
semua orang terkejut.
Ini adalah pertarungan tingkat master
ilahi, satu kesalahan saja, akan terbunuh dalam sekejap ...
Adriel terlihat tidak senang,
ekspresinya makin serius. Jika dia melakukan kesalahan, dirinya akan berakhir
seperti Brady.
Kali ini, Liana kembali mengeluarkan
pedangnya, kemudian menyerang ke arah Brady untuk mengakhiri hidupnya!
Namun tiba-tiba, sosok tinggi besar
bergerak melintang, lalu berdiri di depan Liana.
"Minggir, apa kamu ingin
membunuhnya?"
Jayub berkata dengan tenang,
"Master ilahi tingkat sembilan yang masih hidup jauh lebih berharga
daripada master ilahi tingkat sembilan yang sudah mati. Dia akan digunakan oleh
keluargaku."
"Kamu!" ujar Liana dengan
nada marah. Pria tua ini benar-benar tidak memberikan sedikit pun keuntungan
kepada keluarga Atmaja ...
Dia menarik napas dalam-dalam, lalu
berkata dengan suara rendah, "Sejujurnya, masih ada Pembantai Darah dari
Enam Jalur Puncak Kematian yang akan datang ke sini. Lebih baik kita
membunuhnya dulu, baru bertarung untuk merebutnya. Kamu juga nggak ingin
warisan Tabib Agung jatuh ke tangan Pembantai Darah, 'kan?"
"Oh, ya?"
Jayub memicingkan matanya sambil
berkata, "Aku pernah bertarung dengannya, dia itu lawan yang sulit...
"
Liana merasa sedikit lega dan ingin
mengatakan sesuatu lagi. Sekarang hanya bisa bekerja sama dan membunuh dulu...
No comments: