Bab 1735
"Leluhur Jayub!"
Saat ini, terdengar suara teriakan
yang membuat suasana menjadi panas seketika. Beberapa pasukan militer keluarga
Atmaja segera mendekat untuk memeriksa kondisi Jayub.
"Tunggu saja. Aku akan membunuh
Adriel untuk membalas dendammu!"
Seorang pemuda keluarga Atmaja
berkata dengan marah. Meskipun masih muda, dia sudah menjadi Dewa Perang.
"Sembarangan ... " kata
Jayub.
Meskipun Jayub kalah, dia tidak
menunjukkan emosi apa pun. Hanya berkata dengan tenang, " Berhentilah
berperang."
Master ilahi dapat mengubah situasi
di medan perang.
Saat ini, jangankan pihak Jayub ingin
membalas bahkan mereka bisa bertahan hidup atau tidak, semuanya tergantung pada
kehendak Liana.
Karena sekarang kultivasinya ditindas
oleh racun dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
Setelah selesai Jayub bicara, pasukan
militer yang ramai itu surut seperti air pasang.
Tempat itu menjadi hening seketika.
Banyak orang sulit percaya dengan hasil seperti ini. Jayub si Dewa Militer
benar-benar kalah begitu cepat?
Dia yang bersikap angkuh selama
bertahun-tahun dan menjadi semakin kuat seiring bertambahnya usia. Namun, kini
dia malah dikalahkan oleh Liana yang sebagai pendatang baru.
"Menang, menang!"
Leony berteriak dengan keras, hampir
saja kehabisan tenaga dan terjatuh ke tanah. Wajahnya yang berdarah penuh
dengan senyuman bahagia.
Baru saja Leony terjebak di dalam
pertarungan besar dan situasinya sangat bahaya. Kalau Jayub kalah sedikit lebih
lambat, mungkin Leony tidak bisa bertahan lagi.
Adriel tersenyum, tetapi dia tidak
terlalu senang, karena perasaan bahaya di dalam hatinya tidak menghilang. Lalu
dia tersenyum ke arah Liana dan berkata, "Terima kasih, Guru Liana."
"Bu Liana, mohon ampun. Tolong
jangan bunuh Leluhur kami! Dia sama sekali nggak berniat membunuhmu
sebelumnya!"
Salah seorang anggota keluarga Atmaja
berdiri dan berkata kepada Liana.
Liana berjalan mendekat tanpa
berkata.
Ada anggota keluarga Atmaja yang
tampak tegang dan ingin menghentikannya.
Namun, Jayub berkata dengan tenang,
"Minggirlah. Dia ingin membunuhku, apa gunanya kalian
menghalanginya?"
Setelah berkata, Jayub melihat Liana
mendekatinya dengan tatapan berkaca-kaca dan tidak tahu apa yang sedang
dipikirkannya.
Tatapan Liana sangat rumit. Lalu dia
menghela napas ringan dan berkata, "Sebagai Dewa Militer, seharusnya
dihormati dan ditakuti oleh orang- orang. Kamu kalah oleh pendatang baru
seperti aku, setelah ini nggak akan ada lagi yang menghormati atau takut
padamu. Mengapa harus mempertaruhkan kejayaan seumur hidupmu untuk bertarung
denganku?"
"Dibandingkan dengan warisan
Tabib Agung, apalah arti kejayaan hidup?" Jayub berkata dengan acuh tak
acuh.
"Warisan Tabib Agung
apaan?!"
Lina tertawa sinis dan berkata,
"Sebenarnya, sejak kamu nggak bisa mengalahkanku dan Adriel juga nggak
terima ancamanmu, kamu sudah tahu kalau kamu nggak akan mendapatkan warisan
Tabib Agung?"
Jayub sedikit terkejut setelah
mendengar perkataannya. Dia memandang Liana dengan heran, seperti tidak
menyangka bahwa Liana bisa mengetahui hal ini.
Dan anggota keluarga Atmaja lainnya
juga terkejut.
Jayub tidak bisa mendapatkan warisan
Tabib Agung, lalu kenapa dia masih memilih bertarung?
"Tentu saja untuk menunda
waktu... "
Saat ini, Liana menghela napas ringan
dan berkata kepada Jayub dengan ekspresi rumit, "Kalau aku nggak salah
tebak, kekuatan keluarga lain sudah dalam perjalanan menuju sini."
"Kamu nggak bisa mendapatkan
warisan Tabib Agung, jadi bantu mereka untuk menunda waktu. Mungkin setelah itu
kamu bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari mereka."
"Hanya saja, melayani orang lain
bukanlah sesuatu yang bisa kamu lakukan, Jayub ... " kata Liana.
Jayub berkata dengan lemah, "Aku
sudah tua, nggak memiliki ambisi besar lagi. Kalau aku nggak bisa mendapatkan
warisan Tabib Agung yang sempurna, aku akan bertahan hidup sebisanya dan
berharap bisa memberikan lebih banyak keberkahan untuk keluargaku."
Kini Adriel tidak ingin membunuhnya
lagi. Lalu dia bertanya dengan tergesa-gesa, "Siapa lagi yang akan
datang?"
Jayub mengangkat kepalanya dan
menatap Adriel dengan mata tuanya, lalu berkata dengan lembut, " Kamu
sangat hebat, bisa dianggap sebagai pahlawan muda. Sayangnya kamu akan mati di
tangan sekelompok pejabat sipil."
Adriel mengerutkan keningnya dan siap
untuk bertindak. Bagaimanapun, masalah ini sudah terjadi. Bahkan jika dia
melarikan diri, dia tetap akan diburu oleh mereka. Tidak ada bedanya kalau dia
membunuh satu Dewa Militer lagi.
Saat ini, Jayub berkata dengan
tenang, "Keluarga Syahrir juga akan datang... "
Keluarga Syahrir!
Keluarga yang hebat dan abadi!
Adriel merasa berat di hatinya. Di
kota Sentana, selain adanya seorang Guru Kaisar yang misterius di balik
keluarga kerajaan, masih terdapat tiga keluarga bangsawan dan tujuh keluarga
hebat.
Keluarga Syahrir adalah pemimpin dari
tiga keluarga bangsawan!
Sekte tersembunyi di balik keluarga
Syahrir adalah Sekte Tiga Dewa yang paling kuat di antara tujuh sekte
tersembunyi.
Atau bisa dikatakan, berkat kekuatan
Sekte Tiga Dewa yang membuat keluarga Syahrir mendapatkan posisi pemimpin di
antara tiga keluarga bangsawan dan tujuh keluarga hebat.
Liana juga mengernyitkan keningnya
dengan erat.
"Masih ada keluarga Dinata,
keluarga Herlos, keluarga Dimasta dan keluarga Minjana dari tiga keluarga
bangsawan dan tujuh keluarga hebat. Bahkan tetua dari keluarga Romli juga ikut
serta."
"Tiga keluarga bangsawan dan
tujuh keluarga hebat akan datang bersamaan."
"Berhentilah meronta," kata
Jayub.
No comments: