Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 49

 

Bab 49

 

"Lancang sekali kamu! Dasar genit! Tak tahu malu!" seru Mira dengan sangat marah hingga dadanya serasa hampir meledak.

 

"Aku hanya akan memberimu waktu tiga detik. Kalau kamu menolak meminta maaf, aku nggak punya pilihan selain mengotorimu!" ucap Deon dengan ekspresi yang tetap datar.

 

Tiga....

 

Dua ....

 

Satu!

 

"Maaf!"

 

Mira meminta maaf sambil menatap Deon dengan sangat kesal, seolah ingin menelannya hidup-hidup saat ini juga.

 

Deon melepaskannya dan bahkan tak lupa untuk mencubit pantatnya.

 

"Apa ini? Aku nggak menyangkanya, ternyata pantatmu bagus juga, ya!"

 

Mira sangat marah, tetapi dia tidak bisa melakukan apa- apa.

 

Sepanjang hidupnya, dia belum pernah diperlakukan seperti ini oleh pria mana pun!

 

Deon menghampiri Penggoda Bersaudara sulung yang sekarat itu.

 

"Ceritakan semua informasi yang kamu ketahui tentang Organisasi V."

 

Ekspresi Mira seketika berubah, lalu melirik tato "V" di dada pria itu. Akan tetapi, kriminal genit itu malah menggertakkan giginya.

 

"Nggak mau! Kalau aku menceritakannya kepadamu, aku akan mati!"

 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Deon langsung mematahkan kesepuluh jarinya. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya langsung mengejang dan berteriak dengan pilu!

 

"Aku nggak suka mengulangi ucapanku berkali-kali! Katakan!"

 

Saat ini, wajah Deon yang tirus dipenuhi niat membunuh!

 

"Aku... nggak bisa... kalau aku cerita, aku akan dibunuh oleh organisasi itu!" ucapnya dengan suara serak.

 

Tanpa basa-basi, Deon mencungkil mata lawannya dan menghancurkannya di dalam telapak tangannya.

 

Pada akhirnya, Penggoda Bersaudara sulung tidak tahan lagi dan berseru dengan histeris.

 

"Aku akan ceritakan! Aku akan ceritakan semuanya! Jangan menyiksaku lagi! Kamu benar-benar kejam!"

 

Mira yang dari tadi menonton kini tercengang.

 

Metode penyiksaan ini sungguh di luar prediksi. Bahkan dia sendiri yang merupakan kapten Biro Penegakan Hukum pun merasa kalah! 1

 

Siapa dia sebenarnya?

 

"Kami hanyalah personel tingkat terendah di Organisasi V yang bertugas di lapangan. Kami nggak tahu apa-apa tentang situasi internal organisasi."

 

Dia tersentak, kemudian melanjutkan.

 

"Kami hanya menuruti perintah dari atasan kami yang bernama Tuan Sven. Selain itu, apa yang terjadi hari ini bukanlah sebuah kecelakaan sama sekali. Faktanya, Tuan Sven-lah yang memerintahkan kami untuk membunuh Luna!"

 

"Tapi, kami sedikit melenceng dari rencana karena melihat betapa cantiknya dia."

 

Deon terperanjat. Dia tak menyangka bahwa di luar sana benar-benar ada orang yang ingin membunuh Luna, itu pun dengan rencana yang sangat mendetail!

 

"Kenapa atasanmu itu ingin membunuh Luna?" tanya Deon dengan tidak sabar.

 

"Karena Harl ...." Penggoda Bersaudara sulung hendak menjawab, tetapi dia tiba-tiba muntah darah dan mati!

 

Deon terkesiap dan langsung menyadari bahwa punggungnya ditembak sebuah jarum penyengat!

 

Ada orang yang diam-diam memata-matai mereka dan melepas tembakan di saat yang tepat!

 

Deon melihat ke sekeliling dan mendapati sebuah bayangan hitam menghilang tidak jauh dari sana!

 

2

 

Deon menghentakkan kakinya dengan kesal dan berkata, "Sialan! Lagi-lagi sumber informasiku terputus!"

 

Lalu, dia tiba-tiba berbalik dan menggenggam pinggang Mira dengan kuat.

 

"Kapten Mira, badanmu bagus banget, ya!"

 

Deon melepas sepatu bot dan celana jins Mira, memperlihatkan paha satu meternya yang seputih salju dan celana dalamnya berwarna cerah.

 

"Ah!!! Dasar sinting! Apa-apaan kamu ini?! Aku sudah minta maaf, tapi kamu nggak menepati janjimu!"

 

Saking ketakutan, Mira berteriak sekencang-kencangnya karena mengira Deon akan .....

 

Deon tidak menjawab dan justru memukul bagian tulang pinggul Mira dengan kuat!

 

Dalam sekejap, tubuh Mira yang mulus bergetar seolah tersengat listrik. Rasa sakit di sekujur tubuhnya telah hilang!

 

"Penggoda Bersaudara telah meracunimu. Kalau aku nggak menyelamatkanmu sekarang, kamu akan mati sebelum fajar menyingsing," jelas Deon.

 

Setelah itu, dia pergi begitu saja.

 

Suzie mengikuti Deon dari belakang, tetapi matanya menunjukkan rasa cemburu.

 

"Kenapa seorang wanita yang jantan dan galak seperti Mira bisa disentuh oleh Deon berkali-kali, sedangkan aku.... Nggak adil!"

 

"Aku juga mau!" gumam Suzie.

 

Tak lama kemudian, mobil mereka tiba di depan vila Luna.

 

Deon menempatkan Luna di sofa.

 

"Bu Suzie, tolong ambilkan jarum perak di kamarku, aku akan mengobati Bu Luna dengan akupunktur!"

 

"Oke!" jawab Suzie dan langsung pergi.

 

Namun, Luna yang masih mabuk tiba-tiba melepas pakaiannya sendiri, lalu memeluk Deon.

 

"Raja Gangster .... Pangeran Berkuda Putihku, apa benar itu kamu?"

 

Deon berdiri dengan kaget dan bergumam, "Dari mana dia bisa mengetahui identitasku?"

 

Di sisi lain Kota Sielo, Markas Besar Keluarga Tier. 1

 

Pemimpin Keluarga Tier, Bagas Tier yang mengenakan jubah dan mantel brokat sedang duduk di sebelah Harlan yang tubuhnya penuh perban.

 

"Semua organ dalamnya rusak dan semua tulang di tubuhnya hancur. Tuan Bagas, sekarang Tuan Muda Harlan hanya bisa bertahan hidup dengan mengandalkan obat-obatan!" 1

 

Para dokter pengobatan tradisional di sekitar mereka berdiri dengan tatapan bersalah.

 

Di sisi lain, seorang dokter pengobatan Barat membagikan diagnosis yang bahkan lebih lugas, "Dia sudah cacat total, peluangnya untuk bangun kembali hampir nol!"

 

Bagas merasa seolah dirinya telah menua 10 tahun dalam satu menit karena stres. 2

 

"Ini semua gara-gara wanita bernama Luna itu! Seandainya wanita itu nggak ada, putraku nggak mungkin berakhir seperti ini!"

 

Tiba-tiba, seorang pelayan masuk dan segera melapor, " Tuan Besar, Tuan Sven sudah kembali!"

 

"Tuan Sven sudah kembali? Baguslah! Dia pasti datang membawakan kepala Luna!" ucap Bagas dengan gembira.

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 49 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 49 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 12, 2025 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.