Bab 52
"Sup?" tanya Deon dengan
bingung. "Bu Luna, kamu memintaku masuk dan meminum sup?"
Apa yang sedang direncanakan wanita
ini?
"Memangnya kenapa?" tanya
Luna sambil mengibas rambutnya. Lalu, dia mengerutkan bibirnya dan menghadap
Daniel.
"Kapten Daniel, apa yang kamu
lakukan di sini?"
"Luna, aku datang untuk
menemuimu! Sekalian untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
semalam...."
Daniel tersenyum canggung dan
melanjutkan, "Aku juga membelikanmu minuman sarang burung walet, ginseng
asli dan suplemen lainnya!"
Luna menanggapinya dengan acuh tak
acuh.
"Nggak usah, terima kasih. Larimu
cepat juga semalam. Walaupun aku dan Suzie bisa berlari secepat kamu,
sepertinya kami tetap nggak akan bisa lepas dari cengkeraman Penggoda
Bersaudara."
Wajah Daniel tiba-tiba memucat. Dia
buru-buru berkata, "Luna, saat itu aku pergi untuk mencari bantuan!"
"Aku juga tahu bahwa kamu
mungkin salah paham, makanya aku datang ke rumahmu dan membawakan hadiah
untukmu!"
Daniel terus berbicara dengan putus
asa.
"Aku mendapat undangan ke
Perjamuan Bisnis Internasional Kota Sielo yang diselenggarakan oleh Keluarga
Tier. Pesta bisnis tahunan ini akan dihadiri banyak pemimpin perusahaan
besar!"
Luna seketika menjadi bersemangat.
"Daniel .... Kamu bilang undangan? Dari mana kamu mendapatkannya?"
1
Perjamuan Bisnis Internasional Kota
Sielo adalah proyek impor-ekspor skala besar antara Keluarga Tier dan beberapa
perusahaan multinasional luar negeri yang melibatkan dana hingga 100 triliun! 1
Setiap tahun, lebih dari seribu
perusahaan luar negeri datang ke Kota Sielo dalam rangka mencari mitra bisnis.
Ini adalah peluang bagus bagi
perusahaan lokal di Kota Sielo. Asal mereka memberi sedikit kelonggaran, mereka
akan mendapatkan pelanggan besar.
Singkatnya, perjamuan ini adalah
jalan pintas menuju proyek puluhan miliar!
Melihat perubahan sikap Luna, Daniel
tersenyum.
"Ini bukan perihal besar. Setiap
tahun, Biro Penegakan Hukum diberikan beberapa kuota cadangan, kebetulan tahun
ini masih ada sisa setengah kuota dan aku punya dua kuota!" 1
Luna berkata dengan putus asa,
"Tapi, penyelenggaranya adalah Keluarga Tier dan hubungan antara aku dan
Keluarga Tier bagaikan api dan air!"
Daniel menjelaskan.
"Itulah alasan kenapa kita harus
lebih memberanikan diri lagi! Luna, bagaimanapun juga, Bagas Tier dan putranya
Harlan-lah yang menganiayamu. Kamu hanya melakukan tindakan membela diri. Mana
mungkin dia akan berani membalas dendam padamu di depan umum?
"Lagi pula, aku ini wakil kapten
Biro Penegakan Hukum. Kalau kamu pergi bersamaku, nggak akan ada yang berani
menyentuhmu."
Daniel melanjutkan.
"Kurasa kamu bisa memanfaatkan
kesempatan ini untuk memperbaiki hubunganmu dengan Keluarga Tier. Bagaimanapun,
Bagas adalah seorang pengusaha. Selama dia merasa dimanfaatkan, dia pasti bisa
mengubah konflik menjadi persahabatan!"
Luna bergumam.
"Kalau begitu, aku nggak boleh
melewatkan perjamuan ini. Daniel, aku minta tolong, ya!"
Senyuman Daniel langsung merekah
bagaikan bunga yang mekar.
"Haha! Luna, asal kamu berjanji
akan memaafkanku atas kejadian semalam, aku akan melakukan apa saja
untukmu!"
"Masih ada tugas yang harus aku
selesaikan. Aku pamit dulu, ya. Jangan lupa tentang perjamuannya, sampai jumpa
besok malam di sana!"
Setelah itu, Daniel memandang Deon
dan tersenyum miring.
"Nggak seperti seseorang yang
selalu omong doang, nggak pernah melakukan apa-apa dan hanya modal ucapan. Aku
yakin orang itu hanya berani menggertak orang lain di internet!"
Deon tidak menanggapi ucapan Daniel.
Setelah Daniel pergi, Deon
menghampiri Luna.
"Bu Luna, kusarankan kamu jangan
menghadiri perjamuan itu."
Luna tersenyum bercanda dan menjawab.
"Deon, kamu nggak berada di
levelku, wajar saja kamu nggak memahami nilai dari perjamuan bisnis semacam ini.
Faktanya, perjamuan seperti ini bisa memberikan manfaat yang nggak terbatas
bagi perusahaan!"
Karena Luna baru saja mengamankan
jabatannya, tentu saja dia harus memperlihatkan hasil secepat mungkin untuk
menekan dewan direksi.
Deon mengerutkan kening dan berkata,
"Bukan itu maksudku. Aku khawatir kamu akan jatuh dalam bahaya.
11
"Dan si Daniel itu nggak bisa
diandalkan. Kusarankan kamu menjauh darinya."
Sebelum meninggal, Penggoda Saudara
sulung mengucapkan kata "Tier". Karena itulah, Deon curiga bahwa
mereka ada hubungannya dengan Keluarga Tier. 1
Hanya saja, dia belum mendapatkan
bukti yang meyakinkan, jadi dia tidak boleh bertindak sembarangan!
Luna mengangkat alisnya.
"Deon, sepertinya kamu iri
karena Daniel akan menemaniku, ya? Kamu nggak boleh berpikiran sempit. Kalau
ada orang yang lebih baik darimu, daripada menjelek-jelekkan mereka, kamu harus
bekerja keras untuk mengungguli mereka!"
Awalnya, kesan Deon di benak Luna
telah membaik berkat penjelasan Suzie atas kejadian semalam.
Namun, sekarang sudah hilang lagi
dalam sekejap!
Deon berkata dengan heran, "Aku?
Iri padanya?
Sepertinya kamu benar-benar buruk
dalam menilai keadaan, ya? Kamu itu doktor yang bersekolah di luar negeri, tapi
IQ-mu benar-benar payah ...."
No comments: