Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 90

 

Bab 90

 

"Kalau dia pergi ke sana untuk mencari wanita .... Cih, lihat saja nanti."

 

Luna terlihat agak kesal. Dia mengepalkan jarinya dengan erat dan berkata, "Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"

 

Suzie menahan senyumannya dan berkata.

 

"Loh, Luna? Bukankah kamu hanya menggunakannya sebagai tameng? Kenapa kamu marah kalau dia pergi ke bar untuk bertemu wanita lain?"

 

Luna terkejut dan terlihat canggung.

 

"Kata siapa aku peduli dia berselingkuh atau nggak? Apa hubungannya denganku kalau dia mencari wanita di bar?”

 

Dengan ekspresi yang masih agak canggung, Luna berkata, "Aku hanya khawatir dia akan mempermalukanku, itu saja! Ayo pergi!"

 

Mereka berdua segera berangkat dan melaju ke Bar Suaka Biru!

 

Di dalam bar.

 

Deon meremukkan salah satu kaki Lucius dengan satu tangan. Lucius tersungkur ke lantai sambil memeluk kakinya dan berteriak.

 

"Aku akan membunuhmu!"

 

Mata Lucius memerah, tetapi dia memaksakan diri untuk berdiri dan melayangkan tinjunya sekuat tenaga ke arah Deon.

 

Namun, Deon berhasil menangkapnya dengan mantap dan berkata, "Kamu lemah!"

 

Lalu, Deon memutar telapak tangannya hingga lengan Lucius dipelintir. Dia berseru kesakitan dan jatuh hingga berlutut.

 

Pemandangan ini membuat Carlos dan para bawahannya ngeri. "Tuan Lucius!"

 

Siapa sangka Lucius, yang baru saja mengalahkan penguasa dunia mafia Kota Sielo saat ini, malah dipukuli seorang pegawai biasa hingga berakhir sangat menyedihkan!

 

Kenapa berandal ini sangat jago bertarung?!

 

Mira tidak terkejut, tetapi dia terlihat tidak puas. Dia sangat kesal karena seorang putri pejabat sepertinya membutuhkan pertolongan seorang pegawai biasa!

 

"Cepat tolong Tuan Lucius!" perintah Carlos.

 

Dalam sekejap, ratusan orang berdatangan ke dalam ruangan tersebut. Mereka semua tentunya adalah anak buah Lucius.

 

Deon berdiri dengan tangan di belakang punggung dan berkata sambil tersenyum acuh tak acuh.

 

"Kalian kira preman lokal seperti kalian bisa menghentikanku? Di Provinsi Xino, pasukan satu juta orang saja nggak cukup untuk menumbangkanku!"

 

Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang mencemooh.

 

"Wah, wah! Pemuda ini sungguh bernyali! Berani sekali kamu menapakkan kaki di wilayah Kakak!"

 

Semua orang di sana terkejut, tak terkecuali Lucius.

 

"Ratu Irina!"

 

Butir-butir keringat seketika membasahi dahi Dylan.

 

"Gawat! Itu pemilik Bar Suaka Biru, Ratu Irina!"

 

Nama asli Ratu Irina adalah Irina. Dia adalah putri seorang pebisnis industri militer di Negara Marion. Karena dia begitu berkuasa, orang-orang memanggilnya "Ratu" sebagai bentuk hormat!

 

Dia adalah alasan Bar Suaka Biru bisa melakukan berbagai aktivitas ilegal tanpa diganggu oleh pemda.

 

Dia akhirnya menampakkan diri. Rambutnya pirang dan payudaranya besar, pinggangnya kecil dan pantatnya bulat sempurna. Saat berjalan masuk, dia memancarkan aura yang kuat.

 

Jantung Mira berdegup kencang. Wanita inikah dalang di balik aktivitas kriminal Bar Suaka Biru? Sorot matanya begitu tajam hingga orang lain tidak berani bertemu pandangannya!

 

Irina melihat Lucius yang terluka parah, lalu mengerutkan kening dan bertanya, "Siapa yang melakukannya? Siapa yang berani memukul anak buahku?"

 

Carlos buru-buru maju dengan bersemangat, lalu menunjuk pangkal hidung Deon dan berseru.

 

"Ratu Irina! Dialah yang mematahkan tangan dan kaki Tuan Lucius! Dia meremehkan Bar Suaka Biru dan meremehkanmu!"

 

Irina menoleh ke arah Deon dan memandangnya dengan dingin, lalu bertanya, "Kamu yang melakukannya?"

 

Mira yang tampak pucat buru-buru berkata.

 

"Halo, Ratu Irina. Aku Mira, kapten Biro Penegakan Hukum. Sebenarnya, Deon melakukannya bukan tanpa alasan. Pihak kalianlah yang duluan mengusikku...."

 

Mira hendak menjelaskan lebih lanjut, tetapi Irina menyelanya dengan dingin.

 

"Aku hanya bertanya siapa yang melakukannya. Masalah siapa yang salah nggak penting."

 

"Menilai salah benarnya pelaku adalah urusanku. Kalau aku bilang benar, ya, benar! Kalau aku bilang salah, artinya salah besar!"

 

Kata-kata ini membuat Mira terdiam dan suasana hatinya memburuk.

 

Carlos tiba-tiba berteriak ke Deon dengan bersemangat.

 

"Dasar berandal, hanya karena kamu jago bertarung, kamu kira kamu bisa menaklukkan semuanya? Sekarang kamu nggak akan bisa kabur lagi! Kekuatan Ratu Irina tak tertandingi di dunia ini!"

 

"Tunggu saja, kamu pasti akan mati di sini! Hahahaha!"

 

Plak!

 

Wajah Carlos tiba-tiba ditampar hingga meninggalkan bekas telapak tangan berwarna merah terang!

 

Ternyata Irina-lah yang menamparnya!

 

Dengan tatapan sedingin es, dia berkata, "Siapa yang kamu panggil berandal? Memangnya kamu lebih hebat darinya?"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 90 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 90 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.