Bangkit dari Luka ~ Bab 755

Bab 755

 

Nindi menatap Sofia yang berdiri di luar lift, dan pupil matanya menyempit seketika.

 

Siapa sangka keluarga Morris akan datang secepat ini.

 

Terlihat jelas bahwa Sofia sangat mengkhawatirkan Ibunya, sedangkan Nindi, dia telah kehilangan kedua orang tuanya karena ulah keluarga Morris.

 

Nindi segera berbicara. "Nona Sofia, kabarnya Ibumu menghilang, ya? Sekarang sudah ketemu?"

 

Mendengar ucapan itu, Sofia hanya dapat menahan amarah dalam hatinya dan mengabaikan perkataan Nindi.

 

Sofia melangkah maju dengan gelisah dan menatap Cakra. "Tante Riska sudah minta orang buat membantuku. Temani aku cari, ya? Sekarang cuma kamu yang bisa aku andalkan."

 

Cakra menoleh dan menatap ke arah Nindi. "Aku antar kamu balik ke kampus, ya."

 

Sofia melangkah mendekat seraya menggenggam tangan Cakra. "Cakra, Ibuku hilang, aku nggak tahu kondisinya sekarang. Aku takut banget, Kamu bisa temani aku, 'kan?"

 

Nindi mengamati kekhawatiran di wajah Sofia, dan juga air mata yang tertahan di pelupuk matanya.

 

Día tiba-tiba merasa sedikit bersalah.

 

Bagaimanapun juga, Nyonya Belinda memang diculik oleh mereka, dan sampai saat ini masih berada dalam genggaman mereka.

 

Nindi melirik sekilas ke arah Cakra. "Atau, kamu mau temani dulu Nona Sofia cari Ibunya?"

 

Dengan adanya Cakra di sana, mungkin dia bisa mengawasi agar tidak ada yang mencurigakan.

 

Namun, Cakra justru menepis tangan Sofia dan menarik Nindi keluar dari dalam lift.

 

Nindi melirik sekilas ke arah pria di sebelahnya, tanpa sadar dia menoleh ke arah Sofia, dan yang didapatkan hanyalah tatapan mata penuh kebencian dan dendam dari wanita itu.

 

Sofia berseru dengan kencang dari arah belakang." Cakra, masa kamu tega tinggalin aku sendirian begini?"

 

Sofia sungguh terpukul. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dalam situasi seperti ini, Cakra ternyata masih saja membela Nindi, perempuan rendahan itu.

 

Nindi hanya akan kembali ke kampus, sedangkan Ibunya sekarang ini menghilang, lho?

 

Mungkinkah masalah Ibunya tidak lebih penting daripada si perempuan rendahan bernama Nindi itu?

 

Nindi berjalan ke samping mobil, kemudian melirik ke arah Cakra. "Kalau kamu nggak mau, justru terkesan kamu sengaja melakukan itu, 'kan?"

 

Saat ini, hubungan antara keluarga Julian dan keluarga Morris masih terjalin cukup baik. Kendati pertunangan dibatalkan, hubungan mereka masih seperti sediakala.

 

Cakra menatapnya dengan ekspresi kesal. "Kamu beneran mau aku temani dia?"

 

"Maksudku bukan gitu," jawab Nindi.

 

"Lalu apa?"

 

Cakra menundukkan kepalanya, pandangannya jatuh pada wajah Nindi. "Hubunganku dengannya nggak sebaik yang kamu kira, jangan mendorongku padanya."

 

Hanya karena Ibunya berhubungan baik dengan Ibunya Sofia, kedua keluarga ini menjadi sering bertemu.

 

Barulah Nindi menyadari alasan kemarahan pria itu, dia lantas berkata dengan suara pelan. "Aku nggak maksud mendorongmu padanya."

 

Dia mengatupkan bibir tipisnya. "Lalu, maksudmu barusan itu apa?"

 

Nindi mengulurkan tangan dan menarik lengan baju pria itu. "Aku takut keluarga Morris curiga. Kalau ikut dia, kamu bisa cari tahu rencana mereka, sekaligus menyelidiki informasi soal Sammy yang sudah mereka dapat."

 

"Kamu mau minta aku pakai trik pria tampan, ya?" ucap Cakra.

 

Nindi berkata dengan lirih. "Ibumu saja sampai turun tangan buat cari, kalau kamu nggak ikut 'kan jadi aneh. Beliau bisa jadi serba salah. Toh, Nyonya Belinda itu 'kan sahabat baiknya ibumu, anggap saja kamu menghargainya."

 

Cakra melirik tangan wanita itu, kemudian berkata dengan nada datar. "Oke, kamu ke sana dulu, ya. Aku bakal suruh sopir buat antar kamu balik ke kampus."

 

"Nggak usah, aku bisa balik sendiri," ucap Nindi.

 

"Nggak boleh."

 

Alis Cakra tampak berkerut, jelas menunjukkan ketidaksetujuannya.

 

Pada akhirnya, Nindi tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa menganggukkan kepala.

 

Setelah dia masuk ke dalam mobil, Cakra terlihat berbalik dan berjalan ke arah Sofia. Wanita itu tampak menyungging senyuman bahagia.

 

Nindi menatap ekspresi wajah Sofia dan teringat perkataan Nyonya Belinda, yang mengatakan bahwa kematian kedua orang tuanya dalam kecelakaan mobil kala itu sepenuhnya karena kesialan mereka sendiri!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 755 Bangkit dari Luka ~ Bab 755 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.