Membakar Langit ~ Bab 2683

Bab 2683

 

"Ini ... ini ... "

 

Lorian menelan ludah, merasa gelisah dan kehilangan ketenangannya. Dalam sekejap, pikirannya kacau, tak tahu harus berbuat apa.

 

Bagaimanapun, keberadaan militer adalah untuk melindungi negara dari ancaman luar...

 

"Dengan sifat orang Prastya, kalau mereka melihat militer kita lemah, mereka pasti akan merebut beberapa pulau. Ini jelas akan merugikan kepentingan Negara Elang... "

 

Dia menghela napas, mengingatkan dengan suara pelan.

 

Sejak lama, Negara Elang dan Prastya bersengketa soal kepemilikan beberapa pulau strategis. Jika Negara Elang menunjukkan kelemahan, pulau-pulau itu pasti akan diambil alih.

 

"Aku tentu paham soal itu, tapi itu hanya beberapa pulau yang letaknya jauh dan nggak berdampak langsung pada kita. Sedangkan ancaman dari Saka ada tepat di depan mata!"

 

Adelia menatapnya dengan serius dan berkata, "Aku bukan menyuruhmu mengkhianati negara, hanya saja, baik Prastya maupun Saka adalah musuh kita. Sekarang, kita harus mengatasi Saka terlebih dahulu. Sebelum menghadapi musuh luar, kita harus menstabilkan keadaan di dalam! Ini semua demi kepentingan jangka panjang Negara Elang! Sedikit pengorbanan pun sepadan!"

 

"Di saat genting seperti ini, kamu harus bisa melihat gambaran besarnya."

 

Ekspresi Lorian menjadi makin suram. Ini benar -benar memalukan! Sejak berdirinya Negara Elang, mereka tak pernah memperluas wilayah, dan sekarang justru akan kehilangan sebagian tanah?

 

Ini...

 

"Kamu menolak?" ujar Adelia dan seketika tatapannya menjadi dingin.

 

"Aku ... Bagaimanapun, militer hanya mengikuti perintah dari atas. Selama ada keputusan resmi, kami akan menjalankannya."

 

jawab Lorian dengan setengah hati."

 

Adelia akhirnya tersenyum. dan berseru, "Nah, itu baru benar."

 

Lalu, senyumnya berubah menjadi sinis. Dia berkata, "Saka benar-benar meremehkan kita. Dia sama sekali nggak mengerti apa itu pertarungan yang sesungguhnya!"

 

Pertarungan adalah soal menggunakan semua sumber daya yang ada untuk bertarung sampai mati!

 

Dalam hal sumber daya, Adelia jauh lebih unggul dibanding Saka! Karena seluruh wilayah, kekayaan, dan rakyat Negara Elang adalah kartu yang bisa dimainkan oleh keluarga kerajaan sesuka hati! Lagi pula, dengan kekayaan sebesar ini, mengorbankan sedikit saja bukanlah masalah besar!

 

Dalam suasana hati yang cukup baik, Adelia menuang segelas anggur dan tersenyum. lalu berseru, "Karena Kak Lorian sudah setuju, maka semuanya akan berjalan lancar!"

 

Setelah berkata demikian, dia memberi perintah, " Masuklah!"

 

Tak lama kemudian, sekelompok orang melangkah masuk. Mereka adalah para pemuda dari keluarga berpengaruh di kota Senatana. Namun, di pakaian mereka, ada sedikit warna putih yaitu tanda berkabung bagi keluarga mereka yang dibunuh oleh Saka.

 

"Mereka adalah para penerus keluarga yang mengendalikan keamanan, hukum, dan berbagai departemen penting di kota Sentana. Mereka semua adalah bagian dari kita, dan kamu adalah bagian terakhir dari rencana ini."

 

Sambil berkata demikian, Adelia menatap mereka dan mengangkat gelas lalu berkata, "Kak Lorian sudah setuju dengan rencana kita. Kalian semua juga harus bekerja sama dengan baik! Menyingkirkan Saka tinggal menunggu waktu!"

 

Seketika, semua orang menjadi bersemangat, dan suasana pun langsung menjadi riuh!

 

Mereka semua memiliki dendam darah terhadap Saka, dan kini, seperti melihat secercah harapan, mereka serempak mengangkat gelas dengan penuh semangat.

 

"Terima kasih Kak Lorian sudah turun tangan! Sialan, apa itu Kepala Divisi Penjaga Rakyat? Kalau warga Prastya datang, biarkan saja dia yang menanganinya sendiri. Kita lihat bagaimana dia mati!"

 

"Benar! Saka sudah kelewatan! Día bahkan lebih rendah dari seekor anjing di bawah komando Yang Mulia!"

 

"Hahaha, biarkan warga Prastya membunuh Saka! Dengan begitu, kedua belah pihak akan saling melemah, dan Yang Mulia akan menang besar!"

 

Dalam sekejap, semua orang di tempat itu bersatu dalam kemarahan, dan atmosfer pun mencapai puncaknya.

 

Sementara itu, Lorian hanya menatap sekumpulan orang tolol ini, terutama Adelia yang dielu elukan di tengah kerumunan. Dia menyesap anggurnya dengan tenang, matanya menyipit dingin.

 

Dasar bodoh.

 

Aku akan melaporkan ini ke Saka dan menukarnya dengan jasa besar.

 

Biar kalian tahu rasa karena telah bersekongkol dengan Hosea untuk mencuri pil-pil obatku!

 

Sialan, tunggu saja!

 

Di tengah pesta yang makin panas, di luar ruangan ada langkah kaki mendekat.

 

Saka berjalan tanpa ekspresi di lorong.

 

Berkat informasi dari Ferdi, dia akhirnya tahu apa yang terjadi di sini.

 

"Bersekongkol dengan warga Prastya dan menarik militer ke dalam permainan ini? Hah... Adelia, kamu benar-benar punya nyali besar...

 

Tatapannya dingin, dan bibirnya perlahan melengkung membentuk senyum mengerikan!

 

"Kamu ... kamu... Nggak boleh masuk!"

 

Seorang penjaga yang melihatnya langsung gemetar dan mencoba menghentikannya.

 

Bam!

 

Saka menendang penjaga itu hingga terpental!

 

Darah menyembur, dan para penjaga lainnya tergeletak di tanah, berusaha bangkit dengan tubuh gemetar.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2683 Membakar Langit ~ Bab 2683 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.