Membakar Langit ~ Bab 2691

Bab 2691

 

Pemimpin pasukan Prastya itu terkejut, tiba-tiba menengok dan melihat cahaya pedang yang datang ke arahnya.

 

Tanpa ragu, dia mencabut pedang dari pinggangnya dan segera menangkisnya dengan pedangnya.

 

Srak!

 

Cahaya pedang bertabrakan dengan pedang lain, lalu terdengar suara patahan yang keras, lalu pedang itu langsung patah menjadi dua bagian. Pemimpin pasukan Prastya itu langsung terlempar mundur. Sementara pasukan Prastya lainnya segera menangkapnya dan menghentikannya.

 

"Kamu sangat lemah," kata Saka dengan nada santai. Tubuhnya dipenuhi dengan garis-garis berdarah. Dia hanya menatap pasukan Prastya tersebut.

 

Pasukan Prastya itu menyeka darah dari sudut mulutnya, lalu menatap Saka dengan tatapan bingung dan menyahut, "Seperti yang sudah diduga, kamu orang yang berani menculik Pangeran. Kamu ternyata punya beberapa... "

 

Pada akhirnya, dia langsung tertegun ketika baru saja berkata demikian, karena Saka sudah tidak memperhatikannya.

 

Berapa banyak lagi yang masih perlu dia katakan?

 

Sebaliknya, Saka melihat ke arah sekumpulan orang yang sedang ketakutan di bawah. Dia melihat ke arah semua orang seraya berkata dengan suara yang dalam, "Semuanya, mundurlah ke Divisi Penjaga Rakyatku. Mulai sekarang, siapa pun yang sedang dalam bahaya bisa mendatangi Divisi Penjaga Rakyatku untuk berlindung. Masuklah lewat pintu itu. Selama kalian nggak bersalah, bahkan Dewa Langit nggak akan bisa menyentuh kalian!"

 

Sekumpulan orang itu menatapnya dengan kaget dan ada beberapa orang yang tidak bisa berkata apa-apa.

 

Tiba-tiba, gadis pelajar muda yang berbicara pertama kali menyahut dengan nada gembira, "Pak Saka, apa... apa Kaisar mengutusmu untuk menolong kami?"

 

Nyatanya, semua orang sangat percaya kepada Kaisar. Meskipun mereka mengalami ketidakadilan, mereka tetap merasa bahwa Kaisar tinggal di Istana Kekaisaran dan tidak tahu situasi yang sedang terjadi di bawah. Hanya ditipu oleh orang-orang jahat.

 

Begitu Kaisar melihat ketidakadilan yang ada di dunia, Kaisar pasti akan membela rakyat.

 

Sama seperti kali ini, ketika Saka menculik Pangeran, Kaisar masih memaafkannya dengan murah hati. Hal ini merupakan bukti kuat dari konsep ini.

 

Namun, ...

 

Mereka salah. Sekumpulan orang yang naif dan bodoh ini tidak tahu bahwa di mata Kaisar, hidup mereka hanyalah seperti barang konsumsi dan tidak layak untuk diperhitungkan.

 

Saka menatap mereka, lalu tiba-tiba berkata, "

 

Tanpa perintah dari Kaisar, bukankah akan ada ahli di Negara Elang yang bisa membantu kalian?"

 

Semua orang langsung terkejut.

 

"Kamu nggak mendapatkan perintah dari Kaisar?"

 

Ketika kata-kata ini diucapkan, semua orang sontak terkejut!

 

"Pak Saka, silakan... silakan pergi dulu."

 

"Masalah ini bisa meningkat menjadi pertikaian internasional. Kamu sama sekali nggak punya wewenang, kalau kamu mendapat masalah, itu semua tanggung jawabmu!"

 

Mereka jelas melakukannya demi kebaikan Saka sendiri. Pertikaian internasional itu merupakan hal yang merepotkan dan bisa memengaruhi karier Saka dengan mudah. Para pejabat sudah berusaha menghindari masalah seperti itu.

 

"Hahaha, bagus sekali!"

 

Pasukan Prastya itu juga tertawa terbahak-bahak. Dia menatap Saka dengan arogan sambil berkata, " Bahkan rakyat biasa saja memahami kebenarannya, tapi kamu justru nggak paham? Kalau kamu nggak menyingkir dari sini, aku akan melaporkannya ke kabinet kalian. Jadi jangan berani mencari masalah!"

 

Pasukan Prastya lainnya mencibir dan menyahut dengan nada menghina, "Apa itu Saka, kamu cuma seorang pengecut? Kultivasiku jauh lebih lemah darimu, kamu seharusnya bisa membunuhku dengan mudah, 'kan? Sekarang aku sudah berdiri di sini... apa kamu berani menyentuhku?"

 

Perkataan mereka sangat tidak masuk akal. Dibandingkan dengan Saka, kultivasi mereka jelas lebih lemah, tetapi mereka sama sekali tidak berpikir bahwa mereka akan mati. Mereka bahkan bermaksud emprovokasi Saka dengan sengaja agar bertarung dengan mereka. Wajah mereka menunjukkan ekspresi yang penuh dengan provokasi.

 

Kata-kata ini membuat semua penduduk yang ada di bawah naik pitam.

 

Beraninya warga dari negara yang kalah bersikap sangat sombong di Kota Sentana!

 

Namun, mereka semua menatap Saka, lalu berkata dengan nada marah dan enggan, "Pak Saka, kami semua berterima kasih padamu, tapi mereka cuma ingin menjatuhkanmu. Jadi kamu nggak perlu

 

Sebelum mereka sempat menyelesaikan perkataannya, sebuah suara samar terdengar. Hal ini membuat mereka tidak bisa meneruskan kata-kata mereka.

 

"Bersikap bijaksana dan melindungi diri sendiri adalah logika dari para pejabat."

 

Saka menjawab dengan tenang seraya mengangkat pedangnya. Dia menatap mereka sambil berkata, " Tapi aku bukan mereka, aku cuma rakyat biasa. Rakyat biasa digerakkan oleh kemauannya sendiri!"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2691 Membakar Langit ~ Bab 2691 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.