Membakar Langit ~ Bab 2680

Bab 2680

 

"Saat ini, dari tujuh keluarga besar, kamu sudah mendapatkan dukungan dari keluargaku, Romli, dan keluarga Dimasta. Sekarang, Julio sedang mengonsolidasi keluarga Dinata. Jika kamu bisa menarik satu keluarga lagi ke pihakmu, maka kamu akan memiliki modal untuk menantang Kaisar.”

 

Mengatakannya memang mudah, tetapi melakukannya jauh lebih sulit.

 

Jack mengernyit, lalu berkata dengan nada serius, " Masalahnya, keluarga-keluarga lain sudah condong ke pihak Ardion. Terutama keluarga Atmaja, mereka mengendalikan militer!"

 

"Militer?"

 

Mata Saka berbinar sejenak. Lalu, dengan suara penuh pertimbangan, dia bertanya, "Jika aku bisa ikut campur dalam urusan militer, bukankah itu berarti aku mulai merampas kekuasaan Kaisar?"

 

Jack sedikit terkejut, tetapi tetap mengangguk. " Tentu saja! Militer adalah salah satu pilar terpenting dalam kekuasaan Kaisar!" balasnya.

 

Mata Saka bersinar tajam.

 

Setelah memenangkan keluarga Atmaja, mengendalikan militer berarti mendapatkan kendali atas aura naga!

 

Aura Naga Kerajaan, sesuatu yang harus dikuasai oleh setiap kaisar dalam praktik kultivasi mereka. Itu adalah fondasi utama seorang Kaisar!

 

Jika dia bisa menarik keluarga Atmaja ke pihaknya, maka dia bisa mencuri sebagian aura naga dari Kaisar!

 

Beberapa waktu terakhir, keluarga Atmaja memang bertindak tidak loyal. Mereka sempat berada di pihak Roni. Sebelumnya, Saka tidak punya waktu untuk mengurus mereka. Namun, sekarang, dengan kekuatan dan waktu yang lebih luas, inilah saatnya menaklukkan keluarga Atmaja sepenuhnya!

 

Berpikir tentang keluarga Atmaja, dia secara alami teringat pada Lorian. Mengingat Lorian, dia langsung teringat Kelly ... dan lalu ... Jovelin!

 

"Aku harus pergi sebentar," ujar Saka dan langsung bangkit.

 

Jack terkejut. "Kamu mau ke mana?" tanyanya heran.

 

Saka tersenyum santai. "Aku rasa kamu benar. Aku memang harus lebih fokus pada kultivasi... " ujarnya.

 

Setelah menjadi kepala Divisi Penjaga Rakyat, Saka mendapatkan hak untuk tinggal di bekas kediaman Pangeran. Namun, dia tidak suka tinggal di tempat seperti itu. Dia lebih memilih tinggal di vila pribadinya.

 

Bukan karena alasan rumit, dia hanya merasa bahwa bangunan bersejarah seperti istana seharusnya dibuka untuk semua orang, bukan dimonopoli oleh individu.

 

Saat dia memasuki rumah, aroma masakan segera tercium. Jovelin sedang memasak di dapur.

 

Sementara itu, Kelly sedang membaca buku tentang mengasuh anak.

 

Akhir-akhir ini, Kelly sangat terobsesi untuk memiliki anak. Dia bahkan membaca setiap buku yang bisa dia temukan tentang cara merawat bayi dan mendidik anak.

 

Saka tersenyum kecil, lalu meraih dan mencubit " dapur" calon anaknya.

 

Kelly langsung memerah dan menepis tangannya. " Apa yang kamu lakukan?" serunya dengan malu -malu.

 

Saka tersenyum santai. "Terima kasih. Kita bicarakan nanti setelah makan," ujarnya.

 

Tanpa menghiraukan tatapan kesal Kelly, dia berbalik menuju dapur. "Nyonya Jovelin, keluar sebentar. Aku ingin berdiskusi sesuatu dengan kalian."

 

Dari dalam dapur, terdengar suara lembut Jovelin. " Saka, masuk saja dulu. Makanan hampir siap."

 

Saka pun melangkah masuk. Di dalam dapur, Jovelin mengenakan celemek, dengan gaun kuning bertali tipis yang menampilkan keanggunan tubuhnya.

 

Setiap kali dia mengayunkan spatula, dadanya yang indah ikut bergetar halus. Sehelai rambut jatuh di dahinya yang putih bersih, dan butiran keringat kecil menghiasi kulitnya, memberikan aura lembut seorang wanita rumah tangga yang penuh pesona.

 

"Saka, kamu... ah!"

 

Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, Saka tiba -tiba merengkuhnya dari belakang, mendekap tubuhnya yang lembut dan menggoda. Jovelin terkejut, tangan refleks bertumpu pada meja dapur untuk menjaga keseimbangan.

 

"Saka, kamu ... kamu sedang apa?" serunya, suara penuh kepanikan.

 

Saka tersenyum nakal dan menjawab, "Nyonya Jovelin, bukankah kamu sendiri yang memintaku masuk? Nah, aku sudah masuk sekarang."

 

"Kamu..."

 

Jovelin merah padam, lalu dengan cemas melirik ke arah pintu dapur yang masih terbuka. Dari luar, terdengar suara Kelly membalik halaman buku mengasuh anak.

 

"Nggak tahu malu!" gumamnya pelan, wajahnya makin panas.

 

Sebagai wanita yang lebih tradisional, meskipun dia telah menyerahkan diri pada Saka, tetap ada batasan yang dia junjung.

 

Dengan gemas, dia menggigit bibir merahnya, lalu berbisik, "Ikut aku ke atas!"

 

Dia takut Kelly akan mendengar sesuatu.

 

Namun, Saka yang tidak tahu malu justru ingin sebaliknya, dia malah ingin Kelly mendengar!

 

Pada akhirnya, Jovelin hanya bisa menggigit bibirnya lebih kuat, kedua tangannya masih menekan meja dapur erat-erat.

 

Pakaian yang longgar tidak lagi dia pedulikan, selama ini semua untuknya, dia rela letih dan payah.

 

Nyonya Jovelin. Aku masuk, ya.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2680 Membakar Langit ~ Bab 2680 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.