Membakar Langit ~ Bab 2695

Bab 2695

 

Srak!

 

Sebelum Saka menyelesaikan kata-katanya, pedang itu sudah dilayangkan dan menusuk di selangkangan Khalevi dan langsung memotong " kaki kelima" miliknya!

 

Beberapa pria yang ada di sana tidak bisa menahan rasa takut di punggung mereka.

 

Gadis pelajar itu menunjukkan senyum berdarah dan berkata, "Nggak, aku ingin menebas benda kotor miliknya!"

 

Saka melirik ke arah gadis itu seraya bergumam dalam hati, "Hebat sekali..."

 

Lalu, dia menjadi agak tertarik pada gadis pelajar itu dan segera bertanya, "Siapa namamu?"

 

"Namaku Ellia Widarta! Hari ini aku datang untuk melamar dan magang di Divisi Penjaga Rakyat!" jawab gadis itu sambil menatap Saka dengan mata berbinar.

 

"Magang?"

 

Saka kemudian teringat bahwa Divisi Penjaga Rakyat sangat kekurangan anggota. Jack mengatur agar bisa merekrut para muda terpelajar. Pertama, mereka dituntut untuk memiliki moral dan akademis yang baik. Kedua, mereka dituntut berasal dari keluarga biasa dan tidak memiliki hubungan dengan orang-orang yang berkuasa.

 

Karena semangat para pemuda belum terkikis oleh masyarakat. Meskipun naif, mereka adalah orang yang paling cocok untuk menjadi anggota Divisi Penjaga Rakyat.

 

Saka tersenyum sambil berkata, "Mulai hari ini, kamu resmi menjadi anggota Divisi Penjaga Rakyat."

 

"Sungguh?"

 

Awalnya, Ellia merasa tidak percaya, lalu dia menunjukkan ekspresi terkejut. Tanpa memedulikan hal lain, dia langsung mencium Saka sambil berseru dengan gembira, "Hidup, Pak Saka!"

 

Setelah menciumnya sekilas, semua orang saling menatap dengan cara yang aneh. Mereka bertanya -tanya apakah Saka akan mengejar gadis ini?

 

Saka juga menghirup udara dingin.

 

Sial, Saka benar-benar tidak memikirkannya dan gadis ini masih terlalu muda...

 

"Pak Saka, aku juga ingin menciummu. Apa kamu akan mengizinkan aku..." ujar seorang pria paruh baya dengan nada malu-malu.

 

"Pergi!"

 

Saka menatap Ellia, melambaikan tangannya dan berkata, "Cepatlah!"

 

Sebelumnya, Ellia juga sangat bersemangat, tetapi sekarang setelah dia kembali tenang, gadis itu mulai merasa agak malu. Dia menatap Khalevi dan bersiap untuk mengambil tindakan.

 

Akhirnya, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan keras, "Berhenti!"

 

Semua orang menoleh, Saka juga mengangkat kepalanya untuk melihat. Dia hanya melihat bahwa itu adalah sekelompok pasukan Prastya yang baru saja melarikan diri, sekarang mereka sudah kembali.

 

Sementara itu, di depan mereka ada sekumpulan rakyat Negara Elang!

 

Pemimpinnya adalah Adelia!

 

Mereka datang dengan sikap agresif.

 

"Bu, dia yang membunuh warga Prastya! Sekelompok orang ini juga membunuh warga Prastya! Aku mohon padamu, untuk membuat keputusan bagi kami!"

 

Warga Prastya yang bersembunyi di belakang Adelia itu menunjuk Saka sambil berteriak dengan marah.

 

Adelia menatap Saka seraya berkata dengan nada dingin, "Kamu yang melakukannya?"

 

"Ya." Saka tersenyum seraya menyahut, "Apa yang bisa kamu lakukan padaku?"

 

Melihat senyuman di wajah Saka, ekspresi Adelia tiba-tiba menjadi sangat muram.

 

Dia mengira karena warga Prastya begitu percaya diri dengan tindakan mereka, jadi mereka memiliki semacam rencana cadangan. Akan tetapi, Adelia tidak menyangka akan sesederhana itu. Mereka hanya mengirim beberapa orang dan dibunuh oleh Saka dengan keji!

 

Adelia merasa curiga bahwa sosok dewi warga Prastya itu sedang membodohinya!

 

"Katakan! Apa kamu akan bertindak atau nggak! Kalau mau membunuhku, cepat lakukan sekarang juga!"

 

Saka menatapnya, mencibir dengan jijik sambil menyahut, "Kalau kamu nggak berani membunuhku, cepat pergi! Jangan mempermalukan dirimu sendiri di sini!"

 

Mengambil tindakan pada Saka ...

 

Saat ini, Saka begitu misterius, bahkan Kaisar pun tidak bisa membunuhnya...

 

Adelia tampak agak tidak senang, tetapi dia masih ingin menyelamatkan mukanya, lalu menyahut dengan nada dingin, "Aku datang ke sini untuk menghukummu. Kamu bersalah karena sudah menghancurkan hubungan antar kedua negara.”

 

Hukuman mati dapat dihindari, tetapi bukan hal yang salah untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Saka merasa benci dengan hal-hal lain.

 

Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang langsung merasa tidak puas.

 

"Bu, jelas sekali warga Prastya yang memprovokasi terlebih dahulu!"

 

"Pak Saka sudah melindungi kami!"

 

"Kami bertindak untuk membela diri!"

 

Orang-orang merasa cemas dan marah. Mereka semua ingin menjelaskan untuk mewakili Saka.

 

Namun, pembelaan ini justru membuat amarah yang terpendam dalam hati Adelia mendidih. Dia melirik mereka sambil menyahut dengan dingin, " Karena terprovokasi, hal itu menjadi alasan bagi kalian untuk membunuh orang?"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2695 Membakar Langit ~ Bab 2695 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.