Membakar Langit ~ Bab 2711

Bab 2711

 

Setelah berkata demikian, dia berjalan keluar tanpa menunggu Saka bertanya.

 

Hadiah?

 

Saka merasa agak bingung. Apa yang direncanakan wanita ini?

 

Namun, dia tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya diam-diam merasakan energi sejati dalam tubuhnya.

 

Sebentar lagi dia akan menerobos ke master ilahi tingkat lima.

 

Selain itu, Wafa tampaknya juga tidak memiliki Batu Jiwa. Jika ingin mendapatkannya, satu-satunya cara adalah memenangkan Kompetisi Kota Sentana.

 

Saat ini, kompetisi sudah berlangsung sengit. Kabarnya, 50 besar telah ditentukan. Namun, di mata Saka, tidak ada satu pun yang bisa menandinginya.

 

Namun kini, dia memiliki satu musuh.

 

Ederick!

 

Dalam situasi sulit, barulah bisa terlihat siapa yang benar-benar setia.

 

Ederick adalah menteri setia Negara Elang, tetapi dia agak keras kepala. Tidak pantas bagi orang seperti itu untuk mati dalam perebutan kekuasaan. Sebelum dua genius itu turun tangan, lebih baik melumpuhkannya dalam Kompetisi Kota Sentana.

 

Itu juga bisa dianggap membantunya...

 

Tepat saat dia memikirkan hal ini.

 

"Hadiahmu sudah tiba!"

 

Sebuah suara agak dingin datang dari luar pintu.

 

"Masuklah," ujar Saka.

 

Pintu didorong terbuka, lelaki tua berwajah hitam itu tampak acuh tak acuh. Namun, kedua pelayan di belakangnya membawa kotak hadiah besar dan meletakkannya di dalam ruangan. Kedua pelayan itu membungkuk dan mundur.

 

"Ini hadiah untukmu. Cepatlah, Nona akan segera datang," pinta lelaki tua itu dengan nada dingin.

 

Saka menatapnya dan tiba-tiba bertanya, "Kita sudah lama saling kenal. Siapa namamu?"

 

Lelaki tua itu menatapnya, lalu tiba-tiba menyeringai, "Aku adalah ... "

 

"Aku ayahmu!"

 

Sebelum dia selesai berbicara, Saka menebaknya lebih dulu.

 

Hal itu langsung membuat ekspresi lelaki tua itu makin masam.

 

"Benarkah? Siapa namamu?" tanya Saka.

 

Akan tetapi, lelaki tua itu tidak menjawab, melainkan pergi begitu saja.

 

"Kalau begitu, lain kali aku akan memanggilmu anakku saat aku bertemu denganmu," seru Saka.

 

Lelaki tua itu berjalan lebih cepat.

 

"Sudah tua begini, masih nggak bisa bercanda ... "

 

Saka menggelengkan kepalanya dan menatap kotak hadiah besar itu.

 

Kotak hadiah itu sebenarnya berwarna merah muda dan diikat dengan pita di sekelilingnya. Saka melihatnya dengan kekuatan ilahi mata batinnya dan menghela napas tak berdaya.

 

Dia membuka kotak hadiah itu dengan santai.

 

Di dalamnya, ada seorang wanita cantik dengan tangan dan kaki terikat dan mulutnya dilakban, meringkuk di dalam kotak hadiah.

 

Wajahnya putih dan halus. Dia menatap Saka dengan takut dan mengeluarkan suara rintihan.

 

Novea.

 

Namun, kultivasi Novea saat ini telah tersegel. Dia hanya mengenakan kamisol kuning. Bahkan ketika dia meringkuk, lekuk tubuhnya masih dapat terlihat.

 

Roknya sangat pendek, hanya sebatas paha!

 

Sepasang kaki jenjang yang indah benar-benar terekspos di depan Saka. Kaki putih bersihnya tampak sedikit gemetar karena ketakutan, sementara tubuhnya dipenuhi beberapa kelopak bunga harum.

 

Seorang putri sebagai hadiah.

 

Itu memang hadiah yang sangat berharga.

 

Wafa benar-benar luar biasa...

 

"Uh, uh ... "

 

Saat melihat Saka, tatapan Novea tampak sangat ketakutan.

 

Saka tersenyum, menggendongnya, lalu melemparkannya ke tatami dan melepas lakban yang menutup mulutnya.

 

"Saka! Ternyata kamu. Kamu benar-benar bekerja sama dengan Prastya. Kamu..."

 

Begitu lakbannya dilepas, Novea berteriak marah. Karena terlalu marah, tubuhnya mulai meronta-ronta keras, tetapi ikatan di tangan dan kakinya terlalu kuat sehingga dia tak bisa lepas. Akibatnya, tubuhnya bergetar liar, membuat dadanya berayun-ayun, seperti ikan yang terdampar di daratan.

 

Saat ini, dia sangat membutuhkan sesuatu untuk menenangkan emosinya.

 

Plak!

 

Saka langsung menamparnya. "Tenanglah!"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2711 Membakar Langit ~ Bab 2711 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.