Membakar Langit ~ Bab 2687

Bab 2687

 

Setelah semua orang pergi, di tempat itu hanya tersisa Adelia dan Ardion.

 

"Orang-orang itu benar-benar kurang ajar!" ujar Adelia dengan nada dingin.

 

"Nggak heran mereka begitu ... "

 

Ardion tampak sedikit muram dan menggeleng pelan. Dia berkata, "Semua ini karena wibawaku belum cukup untuk menundukkan mereka, sehingga mereka mulai meragukan kemampuanku!"

 

"Ini semua karena Saka!"

 

Andai saja bukan karena dia, bagaimana mungkin dirinya, seorang putra mahkota, harus menghadapi masalah seperti ini?

 

"Awalnya aku masih ragu untuk bekerja sama dengan warga Prastya, tapi sekarang sepertinya pilihan ini memang sudah tepat!"

 

Ardion menarik napas panjang dan perlahan berkata, "Bagaimana perkembangan negosiasi dengan warga Prastya?"

 

Adelia menjawab pelan, "Warga Prastya memberikan aku setetes darah esensi dari seorang ahli raja ilahi setengah langkah!"

 

Mendengar ini, Ardion tampak sedikit terkejut. Dia tahu bahwa teknik kultivasi Adelia sangat bergantung pada esensi darah dari para ahli, makin kuat darah yang didapat, makin pesat pula kemajuannya

 

Sedangkan darah esensi raja ilahi adalah sesuatu yang sangat berharga. Bahkan sesepuh besar pun tidak akan mudah memberikannya. Meskipun yang diberikan oleh warga Prastya hanya setingkat raja ilahi setengah langkah, tetap saja ini sudah sangat berharga!

 

"Warga Prastya ini... cukup dermawan rupanya ... ujar Ardion.

 

Lalu, dia menatap Adelia dan berkata, "Tapi mengandalkanmu seorang saja nggak cukup!"

 

"Semuanya sudah diatur..."

 

Saat mengatakan ini, mata Adelia sedikit berkilat. Dia menurunkan suaranya dan berkata, "Ederick akan segera turun."

 

Ederick!

 

Dari lima jenius besar, dialah yang paling istimewa.

 

Yang membuatnya berbeda adalah latar belakangnya yang paling rendah. Dia hanya rakyat biasa, tetapi dengan kekuatannya sendiri, dia berhasil menembus berbagai rintangan dan akhirnya menjadi juara di Jalan Kejayaan di Gunung Reribu, lalu bergabung dengan Sekte Sulos!

 

Bahkan, Kaisar tua pun pernah menjodohkan Adelia dengannya.

 

"Dia akan datang?"

 

Namun, entah kenapa, mendengar nama ini, ekspresi Ardion sedikit berubah. Dengan perasaan agak tidak nyaman, dia berkata, "Lebih baik jangan biarkan dia turun. Bisakah kita mengirim dua genius lainnya saja?"

 

Adelia menatapnya sekilas dan menjawab dengan suara dalam, "Dulu memang ada ketegangan antara Ederick dan keluarga kerajaan, tapi semua itu sudah berlalu. Selama bertahun-tahun ini, dia telah mengasah dirinya, menerima pendidikan dari Sekte Sulos, dan sekarang sangat setia kepada keluarga kerajaan."

 

Dulu, Ederick memang luar biasa, tapi seberapa pun luar biasanya dia, tetap saja dia hanya rakyat biasa. Pertunangannya dengan seorang putri kerajaan menimbulkan banyak tekanan.

 

Pada hari pernikahannya, dia dipaksa pergi dalam keadaan marah dan bersumpah tidak akan kembali sampai dia mencapai puncak kekuatannya. Sejak itu, dia berkembang pesat di Dunia Roh. Sekarang setelah dia kembali, ia pasti akan mengguncang banyak hal!

 

Di saat yang sama, Adelia menurunkan suaranya dan berkata, "Dua jenius lainnya adalah anggota keluarga kerajaan. Saka itu terlalu berani dan kuat. Lebih baik biarkan Ederick dan Saka, dua orang dari kalangan bawah bertarung satu sama lain, daripada membahayakan keluarga kerajaan."

 

Meskipun Ederick adalah suaminya, dalam hatinya, Adelia tetap berpihak pada keluarga kerajaan. Bagi dirinya, Ederick hanyalah alat semata.

 

Mendengar ini, Ardion merasa sedikit lega. Dia mengangguk pelan dan berkata, "Itu memang masuk akal. Tapi kalau Ederick menang, maka pernikahan ini nggak akan bisa dihindari. Saat itu, mungkin kamu akan merasa terpaksa... "

 

Ardion menatap Adelia sejenak dan menghela napas ringan, seolah merasa bahwa Ederick tidak pantas bagi bibinya ini.

 

Adelia sekilas menatapnya tanpa menunjukkan emosi, lalu menggeleng pelan dan berkata. "Nggak ada yang perlu dikorbankan. Kalau kamu berhasil naik takhta, maka apa pun yang kulakukan akan sepadan."

 

Di tempat lain.

 

Di sebuah ruangan.

 

"Tadi di luar banyak orang, itu kesalahan kakak ipar. Sekarang aku akan berlutut di hadapanmu!" ujar Lorian sambil berlutut di lantai dengan wajah penuh ketakutan.

 

"Siapa yang jadi kakak iparmu? Bicara yang benar!" ujar Saka.

 

Saka memasang wajah masam.

 

Lorian buru-buru berkata, "Kamu sudah begitu dengan Kelly, jadi kamu adalah iparku! Ipar, kita ini satu keluarga!"

 

Saka duduk di kursi, menatap Lorian yang masih berlutut di lantai dengan ekspresi tak berdaya dan berkata, "Tadi kamu...

 

"Saka, sebenarnya aku bersikap kasar padamu tadi itu ada maksudnya!" ujar Lorian.

 

Lorian segera menjelaskan, "Dengan menentangmu seperti itu, Ardion pasti makin mempercayai aku. Dengan begitu, aku bisa menjadi mata-mata untukmu! Apa pun informasi dari pihak Ardion, aku akan segera memberitahumu!"

 

"Selain itu, apa pun yang kamu butuhkan, tinggal perintahkan aku saja. Kita ini keluarga! Urusanmu adalah urusanku juga!" lanjut Lorian.

 

Saka hanya duduk diam dan memperhatikan Lorian yang sedang berakting.

 

Lorian yang terus berbicara akhirnya merasa canggung sendiri. Namun, dia tetap menatap Saka dengan penuh harap dan berusaha menunjukkan kesetiaannya yang tak tergoyahkan.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2687 Membakar Langit ~ Bab 2687 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.