Membakar Langit ~ Bab 2716

Bab 2716

 

Jika identitasnya terbongkar dan menggunakan berbagai cara, hal itu mungkin juga...

 

Raja ilahi setengah langkah?

 

Pada saat ini.

 

Di panggung kompetisi Kota Sentana.

 

Ederick sedang berdiri di atas panggung sambil bertanya dengan tenang, "Siapa lagi yang mau menantangku?"

 

Di luar arena masih ada banyak orang yang menonton. Mereka menatap sosok tinggi yang berdiri di atas panggung, dengan ekspresi kagum di wajah mereka.

 

Pada pertarungan kemarin, Ederick bertarung selama seharian penuh dan mengurangi jumlah kontestan yang awalnya 60 orang menjadi hanya 30 orang.

 

Hari ini, waktu berlalu masih kurang dari satu jam.

 

Di bawah arena, beberapa orang sudah jatuh ke tanah sambil berteriak kesakitan.

 

Adelia berdiri di samping dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Wanita menatap kejadian di atas panggung, sedikit mengernyit sambil bergumam, "Kuat sekali... "

 

Karena sangat kuat, Adelia merasa akan makin sulit untuk mengendalikan Ederick.

 

Jika makin kuat, maka makin bagus.

 

Seseorang yang berdiri di sampingnya adalah Genta.

 

Pada saat ini, Genta melihat sosok Ederick sambil bergumam pelan, "Hanya dengan cukup kuat, baru bisa mengalahkan Saka."

 

Pada titik ini, Genta mengernyit sambil kembali berkata, "Sayangnya, Saka pasti nggak akan mau bertarung..."

 

Menurut Genta, Saka sangat pandai dalam kecepatan kultivasi.

 

Kenapa saat ini Saka harus menghadapi Ederick?

 

Adelia menunjukkan ekspresi jijik sambil menyahut, "Anak ini cuma tahu cara bersembunyi di bawah perlindungan ahli! Dengan kepribadiannya yang sombong, kalau dia benar-benar pergi ke Kota Sentana sendirian, dia pasti sudah lama mati!"

 

Namun, pada saat ini tiba-tiba aliran energi sejati meluap keluar dari arena dan meledak di bawah kaki Adelia.

 

Meskipun tidak terluka, Adelia berusaha menghindar dengan panik. Tubuhnya tetap terlempar ke belakang bersama dengan kerikil yang beterbangan. Wajah Adelia tampak sangat malu.

 

Dia segera melihat ke arah arena dengan ekspresi kaget dan marah.

 

Namun, tatapan dingin Ederick menyambutnya sambil berkata, "Saka memang diapresiasi oleh Guru Negara di Kota Sentana dan dia didukung oleh keluarga Romli karena kemampuannya sendiri. Memangnya kamu pikir kamu itu siapa? Kamu cuma orang yang tumbuh besar dengan bantuan keluarga kekaisaran. Beraninya kamu bicara omong kosong tentang Saka?"

 

"Ederick, kamu!" seru Adelia dengan suara terkejut dan marah.

 

Pada saat ini, Genta mengerutkan kening, melangkah maju, menatap Ederick sambil menyela ucapannya, "Ederick, Putri sudah menyerah tentang banyak hal untukmu, kamu harus menantang Saka! Kalau dia menolak, itu akan menjadi kekalahan. Kamu harus memberinya waktu untuk berkembang sekarang juga. Kalau dia kalah... "

 

"Yang Mulia Putra Mahkota dan Putri sudah bersikap toleran padamu karena mereka berharap kamu bisa mengalahkan Saka. Kalau dia kalah, kamu akan menerima balasannya!"

 

Setelah kalah, Saka bisa keluar dari Kota Sentana.

 

"Cuma pecundang yang akan menghadapi pembalasan. Memangnya aku pernah kalah?" sahut Ederick seraya menatap Genta dengan tatapan dingin.

 

Begitu dia mengatakannya, gelombang kepercayaan diri dan semangat juang mulai muncul. Hal ini langsung menyebabkan perasaan semua orang tertekan dan hati mereka bergetar.

 

Ini bahkan lebih berlaku bagi Genta. Dia merasa jika Ederick bertarung dengannya sekarang juga, mungkin bisa memiliki peluang bagus untuk menang.

 

Genta tampak tidak senang.

 

Orang ini adalah Ederick yang berjuang keras dari bawah. Di tahun-tahun kebangkitannya, Ederick tidak pernah kalah, paling sering pertarungannya akan berakhir seri.

 

Saat itu, Ederick hanya memiliki sedikit sumber daya untuk berkultivasi. Dia sudah berkultivasi di Dunia Roh selama sepuluh tahun. Sekarang, tidak ada yang tahu seberapa kuatnya dia.

 

"Sengaja mendatangkan mala petaka ... "

 

Genta mendesah dalam hati, tetapi kemudian tatapannya berubah dan dia berkata, "Tapi Ederick ini punya jiwa kekeluargaan dan mengabdi pada negara yang kuat di dalam hatinya. Dia lebih mudah dikendalikan daripada Saka. Akan sangat bagus kalau mereka berdua bisa mati bersama..."

 

Pada saat ini, Adelia tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya mengerutkan kening, matanya berkedip sambil berkata kepada Genta, "Lupakan saja, kita manfaatkan saka beberapa waktu ini untuk memusnahkan pasukan Saka."

 

Untuk melenyapkan kekuatan, tidak harus selalu mengandalkan kekuatan. Perjuangan politik juga dapat digunakan dan di sinilah letak kelemahan Saka. Mereka masih memiliki banyak cara untuk mengikis kekuasaan Saka di pemerintahan secara perlahan.

 

"Keluarga Syahrir akan bekerja sama," sahut Genta dengan suara yang dalam.

 

"Pada intinya upacara penobatan Putra Mahkota yang baru akan dimulai tujuh hari lagi, jadi biarkan Saka hidup şelama beberapa hari lagi. Aku harap dia bisa melawan Ederick dalam tujuh hari dan bisa dikalahkan. Ini akan menjadi hadiah terbaik," gumam Adelia dengan sorot mata penuh kebencian.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2716 Membakar Langit ~ Bab 2716 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.