Membakar Langit ~ Bab 2694

Bab 2694

 

Teriakannya sangat keras dan melengking, lalu langsung lenyap begitu saja, bersama dengan kekuatan hidupnya.

 

Namun, target Saka bukanlah mereka, melainkan pasukan Prastya berpangkat tertinggi yang lengannya patah!

 

Melihat ujung pedang yang penuh dengan hasrat membunuh datang ke arahnya dan makin dekat, ekspresi wajah pasukan Prastya yang berlengan patah itu langsung berubah drastis. Dia segera berbalik dan mencoba untuk melarikan diri.

 

Sayangnya, langkah Saka lebih cepat. Kilatan pedangnya langsung menebas salah satu kaki pria itu.

 

Potongan kakinya jatuh ke tanah dan langsung diinjak-injak hingga menjadi bubur oleh orang-orang yang ada di bawah.

 

"Pak Saka, ini belum cukup, satu lagi!" teriak seorang warga.

 

"Pak Saka, satu lagi!"

 

"Pak Saka, satu lagi!"

 

Terdengar suara gemuruh yang keras! Darah para rakyat yang telah lama terpendam pun berkobar, mata mereka juga menjadi merah. Kebencian terhadap bangsa sendiri dan perseteruan keluarga selama puluhan tahun membuncah dalam hati mereka. Para rakyat itu sudah siap membunuh sekumpulan anjing warga Prastya itu!

 

"Nggak lama lagi!"

 

Saka tertawa keras, lalu pedangnya melesat ke udara.

 

Di tengah gemuruh suara rakyat, pasukan Prastya yang jelas-jelas merupakan master ilahi, mulai merasakan hawa dingin yang luar biasa di hatinya. Sorot matanya juga dipenuhi dengan ketakutan.

 

Dia merasakan niat pedang tajam itu datang padanya. Kaki dan lengannya patah dan dia sudah tahu bahwa dia tidak bisa melarikan diri, jadi keberaniannya yang membuncah mulai bangkit.

 

Ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi ganas. Pria itu berbalik, mencabut pedang lain dari pinggangnya dengan satu tangan, lalu menebas Saka dengan tatapan menggila.

 

Master ilahi tingkat tujuh?

 

Saka mengulas senyum meremehkan.

 

Dia tidak menghindari pedang itu dan membiarkannya menusuk dadanya.

 

Srak!

 

Saka hanya terdiam sebentar dan pedang itu hanya memotong pakaiannya, meninggalkan bekas putih di dadanya.

 

Hingga saat ini, tubuh Saka sudah melalui banyak sekali penempaan. Lalu, ditambah dengan Teknik Penerobos Surgawi, Saka mulai jauh melampaui tingkatan yang seharusnya.

 

Alan Tubuh Emas!

 

Tubuhnya jauh lebih kuat daripada manusia biasa.

 

"Kamu... kamu monster macam apa... "

 

Pasukan Prastya yang lengannya patah itu seolah sudah dirasuki hantu. Raut wajahnya berubah drastis dalam sekejap dan dia sangat ketakutan. Dia buru-buru berteriak meminta bantuan dari rekan -rekannya.

 

Namun, saat dia berbalik, pandangannya tiba-tiba menjadi gelap.

 

Yang terlihat hanya ada beberapa pasukan Prastya yang tersisa, mereka sudah terluka dan melarikan diri dengan tergesa-gesa.

 

"Khalevi, bertahanlah dulu! Kami akan mencarikan bala bantuan untukmu!"

 

Kecepatan para bayangan itu bahkan lebih cepat dari puncak biasanya. Mereka langsung menghilang di ujung cakrawala dalam sekejap.

 

Pasukan Prastya bernama Khalevi itu menyahut dengan marah, "Sialan, dasar sekumpulan pengecut!

 

Namun, Saka justru menunjukkan senyum mengejek seraya mengangkat pedangnya lagi. Alih-alih membunuh pria itu secara langsung, Saka justru memotong kaki lawan yang lain dengan satu tebasan pedang!

 

Srak!

 

Khalevi menjerit keras dan terjerembab ke atas tanah! Saat para warga sedang bersorak, tubuhnya langsung dikelilingi oleh orang banyak.

 

Khalevi hanya memiliki satu lengan yang tersisa, tetapi dia masih memiliki keterampilan yang berada di luar kemampuan sekelompok rakyat biasa ini untuk menghabisi mereka. Khalevi pun berjuang untuk bangkit.

 

Bugh!

 

Saka langsung menginjak dadanya seraya menatap orang-orang di sekitarnya dan tersenyum, "Jangan khawatir, baris dengan rapi dan datang satu per satu.

 

Melihat hal ini, Khalevi menatap Saka dengan penuh kebencian sambil menyahut, "Dasar bajingan. Apa kamu tahu siapa aku? Aku adalah..."

 

Saka mengangkat pedangnya lagi dan langsung menebas lengannya, sambil menyela dengan nada menghina, "Nggak peduli siapa kamu, sekarang kamu cuma seonggok tongkat manusia!"

 

Nyatanya memang seperti tongkat manusia.

 

Pria itu baru saja bersikap dengan kejam kepada rakyat dan sangat sombong. Sekarang, tanpa lengan dan kaki, dia menjadi seperti tongkat yang tergeletak di tanah, berjuang dengan menyedihkan seperti seekor belatung.

 

Pada saat ini, Saka menatap orang-orang di sekitarnya sambil bertanya, "Siapa yang mau menjadi orang pertama yang membunuhnya?"

 

"Pak Saka, biar aku saja!"

 

Saka menengok.

 

Itu adalah gadis pelajar yang sebelumnya!

 

Dia tampaknya baru berusia 18 atau 19 tahun, fitur wajahnya halus dan tubuhnya ramping. Awalnya dia memiliki aura terpelajar, tetapi sekarang matanya seolah dipenuhi dengan darah. Seolah ada bintang-bintang kecil di mata gadis itu saat dia menatap Saka dengan tatapan kagum.

 

"Pak Saka, pria ini baru saja bilang kalau dia ingin bermain denganku! Sekarang, aku juga ingin bermain dengannya!"

 

Senyum cemerlang muncul di wajah kutu bukunya, seperti bunga yang mekar di tengah lautan darah.

 

Saka tertawa dalam diam, lalu melemparkan pedang di tangan Khalevi kepada gadis itu.

 

Pada saat yang sama, Saka menginjak dada Khalevi seraya mengajari gadis itu dengan suara lembut, " Nanti tebas lehernya..."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2694 Membakar Langit ~ Bab 2694 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.