Bab 118
"Kak Yohanes! Lihat? Dia jelas
nggak menghormatimu sebagai kapten tim penegak hukum!"
Jason berteriak dengan mata memerah.
Orang itu bernama Yohanes dan dulu
dia adalah adik angkatnya.
Mengandalkan posisi Yohanes di tim
penegak hukum, Jason juga mendapatkan penghasilan yang baik dalam beberapa
tahun terakhir.
Raut wajah Yohanes agak muram.
"Sial! Bocah nakal, tahukah kamu
kalau wilayah ini berada di bawah kekuasaanku!?"
"Memukul adikku di wilayahku dan
masih berani melakukannya meski sudah disuruh berhenti! Kamu nggak cuma
menimbulkan masalah, ini juga penghinaan terhadap hukum dan bisa dihukum
penjara!"
Setelah pria berkulit hitam mendengarnya,
dia langsung ketakutan dan berkata.
"Kak Yohanes! Maaf, maaf! Kami
nggak sengaja. Tuan ini cuma bersimpati pada kami, jadi dia pun nggak sengaja
melukai orang. Tolong maafkan dia!"
Kalau hanya menimbulkan masalah,
paling-paling orang itu akan dipenjara selama beberapa hari. Akan tetapi kalau
sampai terbukti bersalah atas penghinaan terhadap hukum, dia pasti akan
dipenjara.
Pria berkulit hitam memiliki dua anak
yang harus dia besarkan di rumah dan dia jelas tidak boleh sampai terjebak
dalam hal itu.
Yohanes menampar pria berkulit gelap
dan berkata dengan kesal.
"Ada apa denganmu? Hari ini aku
nggak akan menyalahkanmu karena memeras adikku. Cepat bawa mayat putrimu dan
enyahlah!"
Wajah pria berkulit gelap itu
memucat, tetapi dia hanya bisa menundukkan kepala dan mengalah.
"Oke, terima kasih, Kak Yohanes.
Aku minta maaf!" 1
Satu-satunya hal yang bisa mereka
lakukan sebagai rakyat jelata yang tidak berdaya dan harus membiarkan orang
lain menginjak mereka adalah menundukkan kepala dan berhati-hati.
Manusia rendahan juga memiliki cara
hidup yang rendahan.
Akan tetapi setelah melihat ini, Deon
berkata dengan marah.
"Paman, kamu nggak boleh pergi!
Apakah putrimu ditabrak mati begitu saja? Aku nggak peduli dari mana asal
kalian, sekarang bayarlah kompensasi dan minta maaf atau ...."
"Atau apa?" Yohanes
bersikap seperti telah mendengar sebuah lelucon.
Deon berkata dengan wajah datar,
"Mati."
"Hahaha! Mau membunuhku?"
Yohanes mengarahkan pistolnya ke Deon dan tertawa terbahak-bahak sebelum berkata.
"Setidaknya ada 20 senjata yang
diarahkan ke kamu di sini, apa yang kamu punya?"
Raut wajah Deon yang tirus
perlahan-lahan menjadi dingin.
"Mau coba?"
Jason terkejut dan berkata, "Kak
Yohanes, hati-hati, bocah ini cukup hebat!"
"Kalau begitu, hari ini aku akan
lihat apakah dia bisa secepat pistolku!"
Yohanes memegang sebatang rokok di
mulutnya sambil mengisi peluru senjatanya dan menodongkannya ke kepala Deon.
Akan tetapi pada detik berikutnya,
sebuah tamparan kuat langsung menghantam wajahnya. 1
Seorang wanita jangkung yang
memukulnya.
Yohanes tersandung dan jatuh
tersungkur, kemudian berkata dengan marah, "Siapa? Siapa yang memukulku!?
"2
"Aku." Mira berdiri tepat
di depan Yohanes dengan tatapan tajam.
"Bu Mira!" Yohanes membeku
di tempat dan bercucuran keringat dingin.
Orang itu adalah Mira yang merupakan
atasannya, kepala tertinggi tim penegak hukum dan orang terkuat nomor satu
sekaligus putri pemimpin kota.
Yohanes langsung menciut. Puluhan
orang di belakang secara serentak mundur ke belakang dengan ngeri.
Briana juga datang. Dia memeriksa
denyut nadi gadis kecil itu dan menghela napas sebelum berkata.
"Dia sudah mati."
Akhirnya pria berkulit gelap itu
sudah tidak bisa menahan diri dan jatuh berlutut sambil berteriak sedih.
"Nyalimu besar juga,
Yohanes!" Mira menghalangi Deon di depannya sebelum mencibir. 2
"Kamu bahkan berani mengincar
temanku? Sudah lupa diri, ya!?"
Mira dan Briana pergi untuk mengejar
Deon, tetapi di tengah jalan mereka melihat beberapa kejadian yang terjadi.
Deon membela sepasang ayah dan
putrinya yang membuat kedua wanita itu mengubah kesan mereka terhadapnya.
Yohanes ketakutan.
"Apa? Bocah nakal ini, eh,
bukan. Pria ini adalah temanmu!"
"Juga teman yang sangat
dekat!" Briana juga ikut menimpali dengan jenaka.
Wajah Mira langsung memerah dan dia
mengerucutkan bibirnya, tetapi tidak menyangkalnya. 1
"Jason, dasar bajingan. Kamu
sudah mencelakaiku!"
Yohanes menampar wajah Jason dengan
punggung tangannya sambil berteriak.
"Kamu menimbulkan kecelakaan
lalu lintas dan menabrak mati gadis kecil. Bukti manusia dan barang sudah ada
di sini! Ayo semuanya, bawa dia kembali dan beri dia hukuman yang berat!"
Wajah Jason langsung memucat setelah
mendengarnya.
"Kak Yohanes! Kamu nggak boleh
memperlakukanku seperti ini! Kalau uang bulanan rokok dan bir yang kuberikan
padamu ditambahkan semuanya ada lebih dari puluhan juta, masih ada perayaan
tahun baru ...."
No comments: