Membakar Langit ~ Bab 2679

Bab 2679

 

Wanita bertopeng menatap Adelia dengan senyum samar dan membalas, "Jawaban yang bagus."

 

Namun, Adelia tidak berniat berbasa-basi lebih lama. Dia bangkit dan bersiap untuk pergi. Namun, tepat sebelum melangkah keluar, dia tiba-tiba berhenti dan menoleh kembali. Dengan alis sedikit terangkat, dia bertanya, "Sebenarnya, untuk siapa kamu menyiapkan dia?"

 

Dengan kematian Roni, posisi Novea di dalam keluarga kerajaan jatuh ke titik terendah. Di dalam istana, mereka yang gagal hanya akan menjadi mangsa bagi yang lebih kuat, itulah hukum bertahan hidup di dalam keluarga kekaisaran.

 

Namun, bagaimanapun juga, Novea tetap seorang putri kekaisaran. Jika dia akan diserahkan kepada seseorang, maka orang itu pasti memiliki status yang sangat luar biasa.

 

Wanita bertopeng tersenyum dan membalas, " Tentu saja, seseorang yang bisa membalikkan langit dan bumi."

 

Mata Adelia sedikit menyipit, menatap wanita itu dengan penuh pertimbangan. Lalu, dengan suara pelan, dia berkata, "Kota Sentana ini benar-benar penuh dengan orang-orang hebat yang bersembunyi dalam bayang-bayang. Jika ada kesempatan, perkenalkan aku pada orang itu. Mungkin kita bisa bekerja sama..."

 

"Tentu saja," balas wanita bertopeng dengan senyuman makin cerah.

 

Begitu Adelia pergi, beberapa pelayan segera masuk ke dalam ruangan. Mereka mulai merias dan mendandani Novea yang masih tak sadarkan diri, membuatnya makin cantik dan memikat.

 

Di sudut ruangan, lelaki tua berwajah hitam hanya mendengus dingin. "Adelia benar-benar nggak tahu malu!" ujarnya.

 

Demi membunuh Saka, wanita itu bahkan mau bekerja sama dengan Prastya. Bahkan orang Prastya pun merasa muak melihatnya.

 

Wanita bertopeng hanya tersenyum. "Kalau dia nggak seperti itu, bagaimana Saka bisa menghabisinya? Dan bagaimana kita bisa mendapatkan keuntungan dari situasi ini?" balasnya.

 

Lelaki tua itu tertawa kecil dan berkata, "Benar juga.

 

Namun, saat menatap Novea yang masih terbaring di atas ranjang, ekspresinya menjadi sedikit bingung. "Aku bisa mengerti mengapa kamu ingin memperkuat Adelia agar bisa melawan Saka. Tapi, kenapa kamu juga ingin mengirim seorang wanita untuk Saka? Apa rencanamu?" tanyanya.

 

Sebagai seseorang yang sudah lama mengikuti wanita ini, dia tahu bahwa setiap langkahnya selalu diperhitungkan dengan matang.

 

Namun, kali ini, dia tidak bisa memahami alasannya.

 

Wanita bertopeng tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. "Nggak ada rencana apa pun. Jika aku nggak meminta apa pun dari Adelia tetapi tetap memberinya keuntungan, dia pasti akan curiga padaku. Dan selain itu... " jelasnya.

 

Ia berhenti sejenak, lalu berkata dengan santai, " Saka sudah bekerja terlalu keras. Dia telah membasmi begitu banyak musuh Negara Elang untukku. Sudah sewajarnya aku memberinya sedikit hadiah."

 

Lelaki tua itu menatapnya dengan mata membelalak. "Nona ... cara berpikirmu benar-benar sulit ditebak... " gumamnya.

 

Tatapannya pun beralih ke sosok Novea yang masih terlelap di atas ranjang.

 

Novea memang sudah memiliki kecantikan alami, tetapi setelah dirias dengan riasan mencolok, kecantikannya menjadi lebih menggoda. Kulitnya yang putih bersih berpadu dengan bibir merah merekah, menciptakan aura yang penuh daya tarik. Namun, alisnya yang sedikit berkerut, seolah menyimpan kegelisahan, justru makin menambah kesan rapuh yang memancing rasa iba.

 

Dia diletakkan di atas ranjang putih bersih, dengan rambut hitam panjang terurai bagai sutra, menyerupai hidangan lezat yang telah dipersiapkan dengan sempurna di atas meja.

 

"Saka benar-benar mendapatkan keberuntungan besar kali ini..." gumam lelaki tua berwajah hitam, suaranya dipenuhi nada iri.

 

Namun, di saat yang sama, Saka sama sekali tidak menyadari bahwa seseorang telah menghadiahkan seorang wanita untuknya.

 

Saat ini, dia tengah sibuk menangani urusan pemerintahan.

 

Setelah Divisi Penjaga Rakyat berdiri, keluhan rakyat meledak seperti gunung berapi yang meletus, membanjiri kantor setiap harinya. Tak terhitung banyaknya orang yang datang untuk mencari keadilan!

 

Hampir setiap hari, Saka memanggil para kepala keluarga bangsawan untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Bahkan Kaisar secara terbuka menyatakan dukungannya! Dengan situasi ini, Divisi Penjaga Rakyat berkembang pesat, dan Saka kini menjadi sosok yang tak seorang pun berani menantang.

 

Di dalam ruang kerja, Saka mengetukkan jarinya ke atas meja dengan ringan, lalu bertanya, " Menurutmu, langkah apa yang harus kuambil untuk melakukan reformasi berikutnya?"

 

Di hadapannya, Jack berdiri.

 

Berkat pil obat yang diberikan Saka, dalam tiga hari, luka-lukanya hampir pulih sepenuhnya. Kini, dia berada di sini untuk membantu Saka menyelesaikan berbagai masalah.

 

Namun, mendengar pertanyaan itu, ekspresi Jack sedikit ragu.

 

"Saka, sebenarnya ... kamu sebaiknya nggak terburu -buru melakukan reformasi. Situasimu sekarang belum sepenuhnya menguntungkan."

 

"Keluarga Dimasta mengirim kabar. Dalam tiga hari terakhir, Ardion terus mengadakan pertemuan rahasia dengan para bangsawan, menyembunyikan berbagai bukti kejahatan mereka. Selain itu, mereka juga sedang memanggil bala bantuan dari Dunia Roh. Kabarnya, mereka akan segera turun ke dunia fana..." jelasnya dengan cemas.

 

Sebagai seorang mata-mata, Ferdi menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Berkat keberadaannya, setiap gerakan Ardion berada di bawah pengawasan Saka.

 

Saat keluarga Dimasta berkhianat, semua pengikut mereka yang berpihak pada Ardion telah dihabisi oleh Kendrick. Satu-satunya yang masih tersisa adalah Galeno, tetapi dia kini telah kehilangan kekuatannya dan ditahan. Identitas keluarga Dimasta sebagai mata-mata masih belum terungkap.

 

"Dunia Roh?" tanya Saka.

 

Matanya sedikit menyipit, tetapi ekspresinya tetap santai. "Maksudmu... tiga jenius yang tersisa?"

 

"Benar!"

 

Ekspresi Jack menjadi makin serius. "Menurut informasi dari keluarga Dimasta, ketiga jenius itu akan segera turun ke dunia fana. Mereka semua jauh lebih kuat dariku dan Wimar!" lanjutnya.

 

Namun, Jack menatapnya dengan serius dan berkata, "Saka, situasimu berbeda dari orang lain. Kamu nggak boleh membuang waktumu hanya untuk mengurus pemerintahan. Sebaliknya, kamu harus fokus pada pelatihan dan meningkatkan kekuatanmu!"

 

Saka tersenyum kecil. "Aku mengerti. Tapi sebelum itu, katakan padaku, bagaimana caranya melemahkan kekuasaan Kaisar?" tanyanya.

 

Seketika itu, ruangan dipenuhi keheningan.

 

Jack terdiam sejenak, sebelum akhirnya menghela napas panjang. Akhirnya, dia berkata perlahan, " Struktur kekuasaan Negara Elang seperti tujuh naga yang mengendalikan sungai. Kaisar membutuhkan tujuh keluarga besar untuk mengeksekusi perintahnya. Jika kamu ingin melawan Kaisar, kamu setidaknya harus mendapatkan dukungan dari empat keluarga besar!"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2679 Membakar Langit ~ Bab 2679 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.