Membakar Langit ~ Bab 2693

Bab 2693

 

Begitu suara teriakannya terdengar, pasukan Prastya itu langsung muntah darah. Luka pedang muncul di dadanya dan dia jatuh ke tanah dengan bunyi yang keras.

 

Pria itu menutupi luka di dadanya, tetapi dia seolah tidak menyentuh apa pun, hanya ada lubang besar di dadanya. Ketika melihatnya lagi, dia terkejut karena jantungnya sudah terlepas dan menggelinding tidak jauh darinya.

 

Sebagai master ilahi, pendekar itu bisa bertahan hidup selama beberapa menit tanpa jantung karena vitalitasnya yang kuat. Masih ada kemungkinan jantungnya dapat disambungkan kembali. Akan tetapi, dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa berteriak kepada orang-orang di sekitarnya, "Cepat dan ambil jantungku kembali!"

 

Namun, setelah dia selesai berbicara, tidak ada seorang pun yang menanggapinya. Tepat saat pasukan Prastya itu sedang marah, dia tiba-tiba melihat sekelompok manusia tidak penting itu yang mengelilinginya. Mereka menatapnya dengan tatapan penuh amarah dan aura dingin.

 

Pasukan itu agak tertegun, lalu berteriak, "Apa yang kalian lihat! Kenapa kalian nggak pergi? Apa kalian... sekumpulan orang nggak berguna juga ingin memberontak pada Saka?"

 

Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba terdengar teriakan dan suara yang keras, "Sekumpulan anjing Prastya, lihat aku!"

 

Pria itu langsung melihat tanpa sadar, pupil matanya mengecil. Dia melihat bahwa suara itu berasal dari gadis pelajar sebelumnya. Gadis tersebut menatap jantung itu seolah ingin muntah, tetapi ada lebih banyak sorot kebencian di matanya. Gadis itu tiba-tiba mengangkat kakinya dan meletakkannya di atas jantung tersebut.

 

"Kamu..." Dia itu tertegun sejenak, lalu menyahut dengan marah, "Beraninya kamu!"

 

"Tentu aku berani!"

 

Gadis pelajar itu berteriak keras, lalu tiba-tiba menghentakkan kakinya dengan keras.

 

Lalu, terdengar suara injakan keras.

 

Jantung itu telah berubah menjadi genangan daging remuk yang berceceran di tanah.

 

Dalam sekejap, wajah pasukan Prastya itu menjadi pucat pasi. Dia menatap gadis itu dengan tidak percaya, terkejut dan marah. Pria itu menyahut, " Beraninya kamu membunuh utusan Prastya. Tamat riwayatmu... Kamu ... "

 

Wajah gadis pelajar itu merona merah. Jelaslah bahwa tindakan berdarah itu membuat fisiknya merasa tidak nyaman, tetapi matanya dipenuhi dengan kebencian. Gadis itu menggertakkan giginya sambil berjalan ke arah pasukan Prastya tersebut. Meninggalkan jejak kaki berdarah di setiap langkah yang dilewatinya.

 

Di belakang gadis itu, sekelompok masyarakat Negara Elang yang jinak seperti domba, mulai berkumpul di sekitar pria itu. Mereka menggertakkan gigi di tengah rasa terkejutnya.

 

"Beraninya seekor anjing warga Prastya menindasku!"

 

"Jelas negaramu adalah negara yang kalah, tapi kalian berani pamer kekuatan di Negara Elang!"

 

"Kalian... apa yang akan kalian lakukan!"

 

Pasukan Prastya itu berteriak, tetapi kali ini tidak ada nada meremehkan dalam suaranya. Dia berkata dengan nada agak gemetar, "Kalian ... apa kalian juga akan meniru Saka? Kalian akan dituntut untuk tanggung jawab ... "

 

"Pak Saka mempertaruhkan masa depan dan nyawanya untuk kami. Memangnya kami akan takut dituntut untuk tanggung jawab? Hahaha!"

 

"Apa yang kamu takutkan? Apa yang kamu takutkan?"

 

Terdengar suara tawa yang keras dan ganas. Di bawah tatapan mata para pasukan Prastya yang ketakutan, ada banyak orang dengan ekspresi nyalang yang berkumpul di sekitar mereka, menghalangi sinar matahari terakhir.

 

Tiba-tiba, suara teriakan melengking dan putus asa terdengar di antara kerumunan!

 

Pada saat ini, di langit.

 

Pasukan Prastya masih bertarung sengit melawan Saka.

 

Ketika mereka melihat kejadian yang ada di bawah dan mendengar suara jeritan menyedihkan, mata mereka langsung merah.

 

"Dasar sekumpulan orang nggak berguna, beraninya mereka? berani sekali mereka?"

 

Master ilahi meninggal dengan cara yang mengenaskan di tangan sekumpulan orang tidak berguna!

 

Karakter berdarah dan kejam itu membuat mereka semua mulai ketakutan.

 

Mereka tidak paham bagaimana para pengecut di Negara Elang bisa begitu berani!

 

Mereka menatap Saka seraya berteriak dengan keras, "Ini semua karena kamu!"

 

Saka juga menunduk sambil tersenyum puas.

 

Saka pasti bisa membunuh pasukan Prastya itu dalam sekejap, tetapi dia mengampuni nyawa pasukan Prastya itu agar rakyat bisa melampiaskan amarah mereka sendiri! Pada saat yang sama, Saka justru membangkitkan keberanian dan perlawanan rakyat!

 

Dalam sejarah Negara elang, perombakan besar dinasti telah terjadi beberapa kali. Setiap kali terjadi perombakan besar, setengah dari populasi rakyat Negara Elang akan mati. Setelah diseleksi dari generasi ke generasi, setiap rakyat yang bertahan hidup hingga saat ini memiliki Leluhur yang sangat kejam! Setiap warga Negara Elang adalah keturunan dari prajurit gila!

 

Mereka hanya tampak jujur dan pengecut karena keterbatasan disiplin sosial. Begitu terdorong hingga batas maksimal, gen prajurit gila dalam diri mereka akan bangkit.

 

Haus darah dan membunuh adalah hakikat dari setiap warga Negara Elang! Begitu belenggu mereka dilepaskan, mereka akan menjadi sekelompok prajurit pembunuh yang haus akan darah.

 

Saka menunjukkan senyum sinis, menatap pasukan Prastya di seberang sambil berkata, "Aku berasal dari mereka dan ada lebih banyak bagian diriku yang lahir dari mereka. Cepat atau lambat, Negara Elang akan membantai kalian!"

 

"Mimpi!"

 

Pasukan Prastya yang lengannya patah itu awalnya bersembunyi di belakang kerumunan. Dia tiba-tiba berteriak keras.

 

"Mimpi? Kalau begitu, mulai dari kamu dulu!"

 

Tawa panjang Saka mengguncang langit. Dia langsung terbang menjauh sambil membawa pedang dengan sekejap mata.

 

Pasukan Prastya yang bernama Devdan tiba-tiba mengubah ekspresi wajahnya seraya berteriak, " Bunuh!"

 

Namun, ekspresi wajah Saka langsung berubah menjadi ganas. Seberapa kuatkah niat membunuh yang kejam di dalam hatinya? Leluhurnya adalah Leluhur Lavali, seorang pria kejam yang bisa membunuh sekelompok orang kejam dan pengecut tersebut.

 

Ketika niat membunuh mencapai puncaknya, Seni Bela Diri Kejahatan langsung meledak. Kebencian yang kuat ini membuat semua orang gemetar ketakutan. Pada saat ini, Saka telah melewati sekelompok pasukan Prastya tersebut.

 

Pasukan Prastya yang ada di sepanjang jalan tiba-tiba berteriak. Bekas bekas sayatan pedang dengan tingkat yang berbeda-beda muncul di tubuh mereka.

 

Mereka yang memiliki dasar kultivasi rendah merasa seolah seluruh tubuh mereka tengah disiksa.

 

Dasar kultivasi mereka benar-benar terbuang sia -sia. Mereka menjerit ketakutan, jatuh ke kerumunan yang sedang bersorak-sorai di bawah.

 

"Hidup, Pak Saka!"

 

"Bunuh! Terus bunuh!"

 

Dalam sekejap ia terjatuh ke tengah kerumunan.

 

Para penduduk berkumpul dengan rapat dan mereka langsung menenggelamkannya bagaikan semut.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2693 Membakar Langit ~ Bab 2693 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.