Bangkit dari Luka ~ Bab 758

Bab 758

 

Sungguh konyol!

 

Di mata Nyonya Belinda, nyawa kedua orang tuanya seolah tidak ada artinya.

 

Tatapan Nindi dipenuhi kebencian. Dia bersumpah akan membuat keluarga Morris membayar mahal atas perbuatan mereka!

 

Yanisha memeluk Nindi. "Mereka harus mendapat hukuman yang setimpal!"

 

"Iya, akan kupastikan mereka menerimanya," ujar Nindi.

 

Nindi menyeka jejak air mata di sudut matanya. Dia telah melangkah sejauh ini, dan tidak akan menyerah begitu saja.

 

"Mau aku kasih tahu sesuatu yang bisa bikin kamu senang?"

 

"Apa itu?"

 

Yanisha tersenyum dan berkata, "Tadi Darren datang menemuiku."

 

Nindi tampak sedikit terkejut. "Ngapain dia menemuimu? Jangan bilang dia mau pinjam uang?"

 

"Kalau cuma mau pinjam uang sih, aku bakalan tetap kasih. Tapi, Darren malah bilang kalau dia masih menyayangiku dan belum bisa lupain aku," jelasnya.

 

Sorot mata Yanisha penuh dengan sindiran. " Otaknya sudah rusak, ya? Memangnya dia pikir dengan kekurangan fisikku ini, aku nggak bisa cari cowok lain apa?"

 

"Jangan mikir begitu. Kakakku itu memang agak gila, terlalu percaya diri dan sombong. Abaikan saja, " ucap Nindi.

 

Nindi sungguh meremehkan ketidakmaluan anggota keluarga Lesmana.

 

Dia pun berkata, "Mungkin karena uang yang Sania pindahkan, sekarang Lesmana Grup kekurangan uang. Kalau dana proyek ini sampai terputus, bisa-bisa Lesmana Grup bangkrut."

 

Yanisha menjawab, "Justru ini kabar bagus buat kamu."

 

Mendengar ucapan itu, Nindi sempat tertegun sejenak, lalu berkata, "Iya, ini memang kabar bagus. 11

 

"Dari dulu, Darren selalu mengandalkan Lesmana Grup, karena itu sikapnya padamu jadi kasar, dan bahkan pakai uang dan relasinya buat menekanmu. Begitu Lesmana Grup bangkrut, dia nggak punya apa -apa, aku penasaran gimana sikapnya nanti padamu, " ucap Yanisha.

 

Yanisha mengetahui bahwa sebelumnya Darren telah melakukan trik licik untuk menjebak Nindi.

 

Darren adalah pria yang tinggi hati. Ketika saat itu tiba, penderitaannya tentu saja akan berkali lipat lebih menyakitkan daripada kematian.

 

"Iya. Kalau Lesmana Grup bangkrut, aku penasaran gimana ekspresi mereka nanti. Apalagi, semua ini terjadi karena Sania memindahkan semua dana perusahaan. Menurutku, itu bakal jadi pukulan telak buat mereka."

 

"Benar. Tapi sekarang, begitu kebusukan Sania tercium, apa keluarga Lesmana sudah memutuskan gimana mau menangani perempuan licik itu?"

 

Nindi menggelengkan kepalanya. "Belakangan ini banyak hal terjadi, aku sampai belum sempat cari tahu kabar keluarga Lesmana."

 

Nindi merenung sejenak, hanya saja dia merasa bahwa dua hari ini akan menjadi neraka bagi Sania berada di kediaman keluarga Lesmana.

 

Namun, mengingat semua masalah sudah hampir selesai, dia merasa sudah waktunya untuk kembali ke kediaman keluarga Lesmana dan menyelesaikan urusan dengan mereka.

 

Saat itu, Nindi menerima sebuah pesan, "Nindi, kami berhasil dapat mengakuan dari Sania mengenai kejadian waktu itu. Kalau kamu penasaran, pulang ke rumah nanti malam."

 

Nindi melihat sekilas isi pesan itu dan tetap menaruh rasa curiga terhadap ucapan mereka.

 

Mungkinkah Sania mengakuinya semudah itu?

 

Namun, Sania tidak sebodoh itu. Dia menyadari bahwa dengan mengungkap keberanan ini, konsekuensi buruk telah menantinya di depan sana.

 

Yanisha menatap Nindi sekilas, dan bertanya, "Jadi, kamu jadi pulang ke rumah?"

 

"Tentu saja aku harus pulang sebentar. Kalau nggak, gimana kita bisa tahu rencana mereka, 'kan? Ini saatnya pulang dan menonton keributan."

 

Lagipula, vila keluarga Lesmana sudah tercatat atas namanya. Nindi dapat kembali kapan pun dia mau, tanpa harus menghiraukan ekspresi orang lain.

 

Nindi tengah beristirahat sejenak di asramanya ketika dirinya menerima panggilan telepon dari Mia. "Nona Nindi, kami sudah menyelidiki Dealer 4S itu. Semua montir ada di sana, kecuali Simon, nggak ada yang pergi dari sana."

 

Maksudnya, Ayahnya Sania masih belum melarikan diri?

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 758 Bangkit dari Luka ~ Bab 758 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.