Bangkit dari Luka ~ Bab 765

Bab 765

 

Sania mengangguk. "Lagi pula, hubungan Nindi dengan keluarga Lesmana nggak begitu baik. Dia berharap keluarga Lesmana akan mendapat masalah dan memaksa Kak Darren untuk memohon padanya. 11

 

"Sania, diam kamu! Nindi bukan orang seperti itu."

 

Nando langsung memotong perkataan Sania dengan nada memperingatkan. "Jangan coba-coba memecah belah hubungan antar saudara kami. Bertahun-tahun ini, kalau bukan karena kamu, hubungan kami nggak akan jadi seperti ini!"

 

Nando sangat tidak menyukai Sania sekarang.

 

Kalau bukan karena Sania masih sedikit berguna, dia pasti udah diusir dari rumah ini.

 

Tatapan Sania terlihat sedikit mengejek. "Kak Nando, selama ini aku nggak pernah melakukan apa pun pada Nindi. Bukankah kalian sendiri yang memperlakukannya seperti itu?"

 

Nando langsung marah hingga dadanya terasa nyeri. "Sania, dasar nggak tahu diuntung! Dulu kenapa aku bisa berpikir kamu lebih pengertian daripada Nindi? 11

 

Sania menjawab sambil menangis, "Memang benar begitu! Aku ini anak angkat, selama di keluarga Lesmana aku selalu berhati-hati untuk menyenangkan kalian semua. Mana berani aku menyiksa anak perempuan satu-satunya di keluarga ini? Apa aku sudah bosan hidup?"

 

"Tapi bukannya kamu sudah berkali-kali menjebak Nindi? Waktu kamu resmi diangkat menjadi anak angkat keluarga Lesmana dan diadakan pesta untukmu, kamu bilang Nindi mendorongmu ke kolam. Demi membelamu, kami juga mendorong Nindi ke kolam dan memaksanya memberikan barang-barangnya sebagai permintaan maaf padamu! Apa kamu lupa?"

 

"Aku nggak lupa!"

 

Sania dengan wajah tak bersalah berkata, "Tapi kalian yang mendorong Nindi ke kolam dan bilang itu hukuman untuknya. Kalian juga yang menyuruh Nindi memberikan barang-barangnya padaku sebagai permintaan maaf."

 

Nando sangat marah sampai tidak bisa berdiri tegak.

 

Karena apa yang dikatakan Sania itu benar, merekalah yang berinisiatif melakukan itu.

 

Wajah Nando langsung berubah, bahkan lebih buruk dari orang yang menangis. "Selama ini perlakuan kita ke Nindi memang benar-benar kejam, bahkan nggak manusiawi."

 

Setelah mendengar semua itu, Darren sedikit tergerak. Rasa bersalahnya pada Nindi pun makin dalam.

 

"Benar, jelas-jelas saat Nindi lahir, aku orang pertama yang menggendongnya. Waktu itu aku bahkan bilang kalau dia adalah adik perempuanku satu-satunya," gumam Darren.

 

Namun, sejak kapan semua ini berubah?

 

Sejak Sania datang ke keluarga Lesmana.

 

Begitu Darren sadar akan hal itu, dia menjadi sangat pendiam. Ya, dia yang membawa Sania masuk ke keluarga Lesmana.

 

Ketika Darren melihat Sania lagi, matanya dipenuhi dengan niat membunuh. "Selama ini kamu sudah menikmati hidup enak di keluarga Lesmana, padahal ayah kamu itu pembunuh orang tuaku. Sekarang, kamu pilih sendiri cara kematianmu."

 

"Kak Darren, aku benar-benar nggak tahu soal kejadian waktu itu."

 

Darren dengan dingin berkata, "Tapi kamu bekerja sama dengan ayahmu untuk menjatuhkan keluarga Lesmana. Itu bukti kamu sama sekali nggak mengingat kebaikan leluarga Lesmana yang telah merawatmu selama bertahun-tahun. Kamu emang benar-benar nggak tahu diri! Bawa dia ke ruang bawah tanah! Jangan kasih dia makan!"

 

"Kak Darren, aku benar-benar tahu aku salah. Tolong jangan lakukan ini. Aku nggak mau mati!"

 

Sania menangis tersedu-sedu sambil memeluk kaki Darren, tetapi ditendang hingga terjatuh.

 

Aula dipenuhi dengan teriakan dan tangisan Sania.

 

Nindi mendengarnya dari kamar tidurnya di lantai dua.

 

Dia berkata kepada Cakra di telepon, "Aku ingin turun dan melihat, sepertinya terjadi sesuatu."

 

"Hmm, keluarga Morris biar aku yang awasi. Aku juga akan cari tahu apa yang sebenarnya terjadi waktu itu."

 

"Oke."

 

Nindi menutup telepon. Tadi Cakra memberitahunya bahwa Belinda sempat menyebutkan kasino bawah tanah yang sering didatangi oleh Sammy. Orang-orang di sana memiliki cara untuk mencuci uang dan memindahkannya semua.

 

Jadi, jika dia mengawasi kasino, mungkin akan ada petunjuk keberadaan tentang Sammy.

 

Penjudi sejati seperti Sammy pasti tidak akan tahan untuk lama-lama bersembunyi.

 

Barulah Nindi meninggalkan kamar tidur dan turun ke bawah. Dia melihat Sania memeluk kaki Witan dan tidak melepaskannya. Beberapa pelayan berdiri di samping, sepertinya mereka ingin membawa Sania pergi.

 

Sania menatap Witan dengan wajah memelas. "Kak Witan, aku benar-benar tahu aku salah. Bagaimana kalau kita hidup dengan baik saja mulai sekarang?"

 

Saat ini satu-satunya orang yang bisa menyelamatkannya adalah Witan.

 

Witan menikmati permohonan Sania, lalu menoleh pada Darren. "Kak Darren, Sania melakukan ini karena diancam ayahnya. Masalah ini ada penyebabnya, kamu cari saja keluarga Morris. Kenapa malah menyulitkan Sania?"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 765 Bangkit dari Luka ~ Bab 765 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.