Membakar Langit ~ Bab 2682

Bab 2682

 

"Pil ini hanya dibuat oleh sang ahli secara sembarangan, tapi aku bisa melihat dengan jelas bahwa teknik alkimianya sudah mencapai tingkat kesempurnaan yang luar biasa. Aku sendiri pun nggak sanggup melakukannya."

 

Hosea tak henti-hentinya memuji, menatap pil itu dengan penuh kekaguman seolah enggan melepaskannya. Matanya berkilat penuh gairah, lalu tiba-tiba menoleh ke arah Lorian dan berkata, " Siapa sebenarnya ahli itu? Aku ingin bertemu dengannya dan bertukar ilmu alkimia!"

 

"Ini... ini..."

 

Lorian benar-benar terkejut.

 

Sehebat itu?

 

Pil ini cuma diberikan begitu saja oleh Saka, tapi bisa membuat seorang pengurus Sekte Dokter Surgawi sampai sebegitu terkejutnya?

 

"Kalau begitu, bisakah kamu membuat ulang pil ini?”

 

Dengan susah payah, Lorian akhirnya bertanya.

 

"Membuat ulang?"

 

Hosea mengangkat alis, menatapnya sekilas, lalu berkata dingin, "Apa kamu sedang menghinaku? Pil seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa membuat ulang?"

 

Begitu kata-kata itu jatuh, darah Lorian terasa membeku!

 

Tidak bisa dibuat ulang? Lalu, aku harus bagaimana?

 

Aku sudah terlanjur bermusuhan dengan Saka!

 

Dalam kegelisahannya, dia berkata, "Tuan Putri, aku pamit dulu..."

 

Lalu, Lorian menoleh ke Hosea dan berkata, "Pak Hosea, mengenai pil itu... "

 

"Pil ini?"

 

Hosea menatapnya sekilas, tersenyum, lalu berkata, "Pil ini luar biasa, aku ingin mempelajarinya selama beberapa hari."

 

"Apa? Nggak boleh!"

 

Lorian langsung panik dan buru-buru berkata, " Nggak bisa, aku nggak punya banyak pil ini lagi

 

"Nggak banyak berarti masih ada! Aku hanya butuh satu untuk diteliti, bukan mengambil semuanya!"

 

Hosea mulai merasa tidak senang. Dia sudah berbicara langsung, tapi Lorian malah berani menolaknya. Sambil mengernyitkan dahi, dia berkata, "Baiklah, sebagai gantinya, kalau ada anggota keluargamu yang butuh pengobatan, aku akan turun tangan membantu."

 

Dasar tua bangka sok berlagak!

 

Aku sendiri sedang terkena racun sekarang, memangnya kamu bisa menyembuhkanku?

 

"Tuan Putri, pil aku... " ujar Lorian sambil menoleh ke Adelia.

 

Namun, Adelia dengan santai berkata, "Hanya satu pil, nggak perlu mempermasalahkan ini sampai merusak hubungan."

 

Mendengar ini, Lorian terbelalak. Dia ingin berdebat, tapi Hosea sudah bangkit dan pergi dengan membawa pil itu!

 

Lorian hanya bisa menyaksikan kejadian itu dengan mata terbuka lebar dan hampir saja dia muntah darah karena kesal!

 

Bukan hanya tidak bisa membuat ulang pil tersebut, malah kehilangan satu pil secara cuma-cuma!

 

Sial! Ke mana aku harus mengadu?

 

"Sialan! Tua bangka brengsek!" ujar Lorian dengan geram dalam hati.

 

Dua orang ini sama sekali tidak bisa diandalkan!

 

Lalu, sekarang harus bagaimana?

 

Sial! Apa kalau aku pergi menemui Saka sekarang dan bersujud memohon maaf, masih sempat?

 

"Tuan Putri, aku permisi dulu!"

 

Dengan hati penuh amarah, ida tak ingin berlama -lama di sana dan segera bangkit untuk pergi.

 

"Tunggu dulu, Kak Lorian, ada sesuatu yang ingin kubicarakan," ujar Adelia dengan tiba-tiba dan menghentikannya.

 

"Ya? Silakan, Tuan Putri," jawab Lorian.

 

Lorian sebenarnya sudah gelisah dan ingin segera pergi. Dia berniat menanggapi sekadarnya lalu segera angkat kaki. Namun, kata-kata Adelia berikutnya langsung membuat tubuhnya membeku.

 

"Kak Lorian, keluarga Atmaja menguasai militer. Aku ingin kamu mengatur me agar pasukan tetap bersabar dan menahan diri ketika menghadapi provokasi dari orang-warga Prastya dan bangsa asing lainnya. Bahkan jika perlu, biarkan saja mereka menghina kita."

 

Dia menatap Adelia dengan mata terbelalak, seakan tidak percaya. "Apa? Kamu bilang apa barusan?" tanya Lorian.

 

Adelia menatapnya dengan tatapan berkilat dan berkata, "Saat ini Saka terlalu kuat. Kalau kita ingin menyingkirkannya, kita butuh bantuan pihak luar. Aku sudah bernegosiasi dengan warga Prastya. Mereka akan mengirim ahli mereka untuk menghabisi Saka."

 

"Jadi, kalau warga Prastya bertindak sesuka hati di kota Sentana, kita harus menahan diri sebisa mungkin. Terutama pihak militer, kalian harus bersabar," lanjut Adelia.

 

Begitu mendengar ini, Lorian langsung membatu di tempat.

 

warga Prastya?

 

Negara mereka adalah musuh bebuyutan bagi bangsa ini!

 

Apa mereka benar-benar bisa diajak bekerja sama? Sekarang aku diminta untuk bersabar terhadap mereka?

 

"Rakyat nggak akan menerima ini! Kalau kita melakukan ini, kita akan kehilangan kepercayaan mereka!"

 

"Kepercayaan rakyat?" tanya Adelia.

 

Adelia tersenyum sinis dan berkata, "Apa itu kepercayaan rakyat? Mereka hanyalah segerombolan orang bodoh. Apa pun yang kita katakan, mereka akan percaya begitu saja."

 

"Dalam sejarah, saat kita perlu melawan warga Prastya, kita mengobarkan kebencian terhadap mereka, dan rakyat pun mempercayainya. Lalu, ketika kita butuh bekerja sama dengan mereka, kita menyebarkan persahabatan antara Negara Elang dan Prastya, dan rakyat tetap mempercayainya."

 

"Kepercayaan rakyat? Bukankah itu hanya sesuatu yang kita kendalikan? Hanya orang seperti Saka yang berpikir bahwa rakyat punya pemikiran sendiri. Hah! Pemikiran dan kesadaran mereka, bukankah itu semua hasil dari doktrin yang kita tanamkan?"

 

Adelia tampak sinis. Baginya, rakyat tak ubahnya anjing yang dikendalikan oleh lonceng. Selama lonceng itu berbunyi, anjing-anjing itu akan mengikutinya tanpa berpikir.

 

Siapa pun yang menguasai media, bisa mengendalikan opini publik. Apa yang mereka katakan, itulah yang dipercaya rakyat. Dalam sejarah, hal ini sudah terbukti berkali-kali tanpa gagal.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2682 Membakar Langit ~ Bab 2682 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.