Bab 247
Edward memandang semua orang dan
berkata sambil tersenyum, "Keluarga Halim masih punya hal penting lain
yang ingin diumumkan pada semua orang hari ini."
Kebanyakan orang sudah tahu apa yang
ingin diumumkan oleh Edward.
Namun, masih ada orang yang bertanya,
"Maaf, Tuan Edward, hal penting apa lagi yang terjadi di Keluarga
Halim?"
Edward merapikan jas mahalnya dan
tersenyum cerah, " Hal penting ini adalah kabar gembira."
"Aku akan resmi menjadi kepala
Keluarga Halim yang baru."
"Mulai sekarang, semua urusan
dan hak Keluarga Halim akan dialihkan padaku."
Suasana tiba-tiba menjadi hening.
Namun tak lama kemudian, gemuruh tepuk tangan memenuhi aula itu.
Di saat bersamaan, juga terdengar
berbagai diskusi hangat
"Dia masih begitu muda dan sudah
mengambil alih Keluarga Halim. Edward ini punya masa depan yang
menjanjikan!"
"Sepertinya, Edward akan menjadi
kepala keluarga bangsawan paling muda di Beluno ini. Memegang kekuatan sebesar
itu di tangannya, aku khawatir entah dia bisa mengendalikannya atau
nggak."
"Thomas baru saja meninggal, dia
sudah nggak sabar mengumumkan bahwa dia naik takhta. Edward ini pasti orang
yang kejam. Kelak kita harus waspada padanya. Sebaiknya jangan
memprovokasinya!"
Mendengar berbagai diskusi itu,
Edward tersenyum sinis. Dia tidak kuasa menyembunyikan kegembiraannya!
Mulai sekarang, dia akan memegang
semua kekuasaan keluarganya. Siapa yang berani tidak menurutinya, pasti akan
diinjak-injak olehnya!
Memanfaatkan kesempatan besar, Edward
memutuskan untuk melakukan upaya terakhir dan memamerkan kekuatannya sebagai
kepala keluarga, jadi dia pun bertanya sambil tersenyum, "Apa Nona Emilia
sudah datang?"
Kerumunan kembali tenang dan otomatis
memberi jalan.
Emilia dan keluarganya, beserta dua
master dari Keluarga Sebastian di Naroa, pun muncul.
Tamara meletakkan tangannya di
pinggangnya dan berkata tanpa rasa takut, "Keluarga Sebastian ada di sini.
Tuan Edward, apa yang ingin kamu lakukan?"
Edward tersenyum dan mengangguk,
"Ya, setidaknya Keluarga Sebastian bijaksana dan nggak memintaku untuk mengundang
kalian secara pribadi."
"Selain itu, aku juga harus
mengoreksi satu hal. Mulai sekarang, jangan panggil aku Tuan Edward lagi!"
Ekspresi Emilia dan yang lainnya
sedikit berubah. Dari nada bicara Edward, mereka semua bisa menyadari bahwa
Edward menganggap Keluarga Sebastian telah jatuh dalam genggamannya.
Emilia berusaha menekan amarah di
hatinya dan bertanya dengan tenang, "Kalau begitu, Kepala Keluarga Edward,
aku mau bertanya. Mengapa kamu khusus memanggil anggota Keluarga Sebastian
kami?"
Edward menatapnya dan berkata dengan
puas, "Emilia, semua orang di Beluno sudah tahu perasaanku padamu."
"Sebagai kepala keluarga yang
baru naik takhta hari ini, aku ingin bertanya sekali lagi, apa kamu bersedia
menerima lamaranku?"
Dia memasang senyuman di wajahnya dan
tampak tidak berbahaya.
Namun, semua orang yang hadir bisa
menyadari bahwa ini termasuk pemaksaan dan juga ancaman terhadap Emilia, CEO
cantik Grup Sebastian.
"Menggunakan martabat sebagai
kepala keluarga baru untuk memaksakan pernikahan, Edward ini benar-benar
kehilangan sikap sebagai kepala keluarga!"
Di tengah kerumunan, Roland, CEO Grup
Valentino, tampak menggelengkan kepalanya.
Tiara menghela napas dan berkata,
"Edward sekarang sudah memegang kendali Keluarga Halim sepenuhnya. Kalau Emilia
nggak setuju, Keluarga Sebastian pasti akan tamat."
Regina melirik Nathan. Mendapati pria
itu tampak acuh tak acuh, dia pun bertanya dengan suara kecil, "Dokter
Nathan, karnu nggak berencana turun tangan?"
Nathan berkata dengan tenang,
"Keluarga Sebastian punya master yang membantu mereka. Aku nggak perlu
turun tangan."
Emilia menundukkan kepalanya sejenak.
Kemudian, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan berkata dengan datar,
"Maaf, aku nggak bisa menerima kebaikan Kepala Keluarga Edward."
Jder!
Adegan itu sempat di luar kendali,
karena kebanyakan orang tidak menyangka bahwa CEO Grup Sebastian ini berani
menolak Edward, apalagi di hari seperti ini.
Edward yang saat ini punya kekuatan
besar.
Emilia tidak memberikan harga diri
sedikit pun pada Edward, apa dia tidak takut membuat kepala keluarga baru itu
marah?
No comments: