Bab 246
Tepat di saat ini, ada tamu terhormat
lainnya yang datang ke kediaman Halim.
Edward membawa kedua tetua dan
berjalan pergi.
"Nathan, meski Edward itu
bajingan, para tetua Keluarga Halim bukanlah orang yang bisa kamu anggap remeh.
Kamu nggak perlu begitu keras pada mereka!" ucap Tiara.
Nathan mendengus dingin. "Apa
kalian nggak lihat tadi? Edward yang baru saja menjabat sebagai kepala keluarga
langsung membawa master Keluarga Halim untuk mengintimidasi orang?"
"Kalau kita menoleransinya saat
ini, Edward akan mengira dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan!"
"Dokter Nathan, Tiara, ayo kita
masuk," ajak Regina.
"Apa pun yang terjadi, di
hadapan begitu banyak orang hari ini, apalagi ini juga acara pemakaman Pak
Thomas, Edward pasti nggak akan bertindak gegabah."
Para petinggi dari Beluno telah
berkumpul di aula dalam kediaman Halim.
Nathan melirik sekilas. Dia menemukan
sosok rival lamanya. Simon, Julian, dan Liam juga ada di sana.
Mereka semua juga melihat Nathan
Semuanya memahami situasi yang sedang
terjadi. Tidak ada seorang pun yang mencoba mencari masalah, tetapi ekspresi di
wajah mereka tidak begitu bersahabat
"Halo, Tuan Nathan!"
Ada nada antusias yang tengah
memanggil nama Nathan.
Pria itu berbalik dan memandang
Roland, CEO Grup Valentino, yang berjalan mendekatinya sambil tersenyum manis.
Di belakang Roland, ada sosok gadis
yang mengenakan gaun hitam.
Gadis ini punya sosok yang sangat
menawan, dengan tulang selangka yang menonjol, dan seksi.
Ada senyum tertahan di wajahnya. Dia
menatap Nathan dengan mata berbinar.
"Halo, Pak Roland. Halo, Nona
Monika!"
Roland berkata sambil tersenyum,
"Tuan Nathan, kamu banyak membantu kami di acara lelang terakhir
kali."
"Aku selalu ingin mencari
kesempatan untuk berterima kasih padamu."
Nathan kebingungan. "Banyak
membantu? Tapi aku nggak melakukan apa pun."
Roland tersenyum, tetapi tidak
mengatakan apa pun.
Monika yang berdiri di belakangnya
sudah mendekati Nathan sambil mengangkat sedikit ujung roknya. Dia tersipu dan
berkata, "Kalau bukan karena Tuan Nathan, acara lelang kami pasti akan
menderita kerugian besar."
"Tuan Nathan, terimalah ucapan
terima kasih dari kami. 11
Nathan melambaikan tangannya dan
berkata, "Kalau Nona Monika ingin berterima kasih dengan mengajak kencan,
aku terpaksa harus menolak karena aku benar-benar nggak membutuhkannya."
Monika agak kesal. Dia menggigit
bibirnya dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Karena penampilanku
biasa saja, Tuan Nathan menolak ajakanku sebelumnya."
"Kali ini, aku nggak mengajak
Tuan Nathan untuk berkencan lagi. Sebaliknya, rumah lelang kami akan mengadakan
konferensi penilaian barang antik. Kami ingin mengundang Tuan Nathan untuk
melihat-lihat."
Kali ini, Nathan tidak menolak. Dia
hanya berkata sambil tersenyum, "Baiklah, aku pasti akan datang ke sana
nanti."
Monika sangat gembira. Setelah
mengucapkan terima kasih berulang kali, dia pun berbalik dan pergi bersama Roland.
Regina mengedipkan mata pada Nathan
dan berkata, " Dokter Nathan, konferensi penilaian barang antik Grup
Valentino termasuk acara besar di Beluno."
"Bahkan, Nona Monika datang
mengundangmu secara pribadi. Tampaknya, primadona dari rumah lelang ini
menyukaimu, Dokter Nathan."
Tiara cemberut dan berkata,
"Memangnya kenapa kalau dia menyukainya? Nathan adalah pria sejati, bukan
pria yang suka main main. Asalkan ditolak beberapa kali lagi, Nona Monika pasti
akan menyerah!"
Regina tersenyum jahat dan berkata,
"Tiara, kamu sekarang sepertinya sangat peduli dengan Dokter Nathan. Orang
yang nggak tahu akan mengira kamu itu istrinya Dokter Nathan."
Pipi Tiara memanas. Dia terlalu malu
untuk menatap Nathan. Dia pun berpura-pura tenang dan berkata, "Aku nggak
melakukan kesalahan apa pun. Nathan itu wakil kepala rumah sakit kita. Aku
harus melindungi reputasinya!"
Saat ini, semua orang yang datang
untuk memberi penghormatan sudah pergi.
Edward naik ke atas panggung,
ditemani oleh dua master Keluarga Halim.
"Terima kasih kepada semuanya
yang datang untuk memberi penghormatan terakhir pada ayahku."
No comments: