Bab 230
Nindi masih berpikir memangnya masih
ada cara lain.
Namun, Nindi tiba-tiba membeliak dan
wajahnya merona merah.
Nindi tidak menyangka bahwa Cakra
menggunakan tangannya!
Malam ini terasa sangat panjang bagi
Nindi.
Dia jelas jelas sudah mengumpulkan
keberanian untuk bersama dengan orang disukainya, tetapi pria itu malah
berhenti di tengah jalan!
Pria itu justru melakukan sesuatu
yang lebih nakal!
Saat Nindi bangun keesokan harinya,
semua yang terjadi malam sebelumnya muncul di benaknya.
Saking malunya, dia menarik selimut
untuk menutupi wajahnya, bahkan meringkuk dan masuk ke dalamnya.
Memalukan sekali!
Nindi sekarang merasa sedikit lemas,
seolah-olah dia baru saja sakit parah dan semua tenaganya terkuras habis.
Namun, pikirannya sangat jernih. Dia
ingat dengan jelas apa yang terjadi tadi malam.
Dia mencium Cakra duluan.
Cakra pun membalas ciumannya.
Nindi bersembunyi di balik selimut,
diam-diam menyentuh bibirnya, seakan-akan dia masih mengingat bagaimana rasanya
berciuman.
Ternyata begini, ya.
Suhu di wajah Nindi meningkat
drastis. Meskipun tadi malam mereka tidak melakukannya sampai akhir, setidaknya
mereka sudah melakukan yang perlu dilakukan.
Nindi sekarang merasa cemas, tidak tahu
bagaimana menghadapinya Cakra.
Dia ingin tahu jam berapa sekarang
dan dengan sembunyi-sembunyi meraba ponselnya.
Namun, Nindi merasakan sesuatu yang
keras dan hangat.
Nindi meliriknya diam-diam, ternyata
otot perut Cakra!
Dia menarik kembali tangannya. Apa
dia mengendap -endap pergi saja sebelum Cakra bangun?
Dengan begitu, seharusnya tidak akan
terlalu canggung, 'kan?
"Sudah bangun?"
Suara Cakra datang dari atas kepala
Nindi, benar -benar memupuskan keinginannya untuk melarikan diri!
Nindi menahan napas sejenak.
Bagaimana dia harus menjawab?
Saat dia terdiam, Cakra khawatir
terjadi sesuatu dengannya dan langsung mengangkat selimutnya.
Namun, Nindi malah menarik selimut
dengan kuat. Dia sekarang belum memikirkan bagaimana akan menghadapinya!
Cakra hendak menarik lagi, tetapi
selimutnya tidak bisa ditarik.
Cakra melihatnya dengan nada
mengejek. "
Sekarang baru tahu malu?"
Beberapa orang tadi malam sangat
berani sekali.
No comments: