Bab 2620
Di bawah nyala api yang tak berujung
ini, cahaya tombak yang mampu merenggut nyawa Jack, langsung tersapu dalam
sekejap.
Logan yang sudah merasa putus asa dan
siap bertarung sampai mati, tiba-tiba membuka matanya seraya menatap ke dalam
kobaran api dengan tatapan tidak percaya.
Aura yang tidak asing langsung turun
di tempat itu.
Pada saat ini, Jack juga tertegun
sejenak. Pupil matanya langsung membesar dan suaranya sedikit bergetar. Dia
tidak kesakitan, melainkan merasa terkejut dan gembira.
"Orang itu... nggak mungkin,
'kan?"
Bukan hanya mereka, Wimar beserta
yang lainnya juga mendongak dengan ekspresi terkejut di wajah mereka.
Pada saat ini, sesosok tubuh terlihat
melesat seperti kilat. Dia melewati penghalang Buku Emas Kitab Giok dan langsung
datang di tempat kejadian.
Tidak lama kemudian, sosok yang
berdiri di tengah api muncul di arena dan berdiri tepat di depan Jack.
"Beraninya kamu mencampuri
urusan keluarga Syahrir-ku? Cari mati rupanya!"
Kepala keluarga Syahrir tiba-tiba
berseru seraya hendak melangkah maju.
Namun, pada saat ini, Wimar tiba-tiba
menghentikannya. Dia hanya menatap sosok itu dengan serius, bahkan melihat
bagian belakang sosok yang sedang berkobar itu. Buku Emas Kitab Giok langsung
memancarkan riak samar.
Wimar segera bertanya dengan ragu,
"Kamu siapa?"
Buku Emas Kitab Giok ini tidak bisa
dihancurkan
Mengapa orang ini bahkan mampu
menerobosnya?
Tidak hanya Wimar sendiri, bahkan
Jack dan Logan pun menatap sosok itu dengan heran dan ragu. Mereka tidak dapat
memahami apa yang sedang terjadi.
Mereka hanya merasakan aura yang
tidak asing milik Saka.
Namun, itu jelas tidak mungkin...
Bagaimana mungkin Saka bisa menembus
penghalang ini?
Apakah dia adalah guru dari Saka?
"Apa Yang Mulia ada hubungannya
dengan Saka? Apa salah satu guru Saka yang datang untuk menyelamatkan situasi
ini?"
Pada saat ini, mata Wimar agak merah.
Dia menatap sosok itu seraya berkata dengan nada marah, "Tapi nggak peduli
siapa pun kamu, kamu nggak bisa ikut campur dalam urusan keluarga Syahrir-ku!
Kalau nggak..."
"Haha, Wimar, sepertinya kamu
memang sudah gila. Bahkan kamu mengakui kesalahanmu padaku..."
Sosok yang masih berkobar itu tertawa
samar.
Tidak lama kemudian, api itu mulai
menyusut. Semua orang menatap sosok itu dengan tatapan bingung.
Saka jelas punya seorang guru di luar
sana. Jika tidak, dia tidak akan memiliki kultivasi yang kuat. Mereka semua
terlihat sangat penasaran dan ingin segera melihat siapa sosok yang dapat
menembus penghalang Buku Emas Kitab Giok tersebut...
Namun, di bawah tatapan mereka, sosok
dengan tubuh ramping dan tegap perlahan keluar dari kobaran api dan langsung
terlihat jelas oleh semua orang.
Saat mereka melihat orang ini,
semuanya langsung terdiam.
Semua orang langsung menatap sosok
itu dengan bingung.
"Kenapa bisa kamu?" ujar
Wimar tidak percaya.
"Sangat mengejutkan, ya?"
balas Saka seraya tersenyum.
Semua orang di sana tidak tahu harus
berkata apa. Mereka hanya mengira orang yang bisa melewati penghalang itu pasti
adalah seorang ahli. Ternyata ... seorang master ilahi tingkat tiga, Saka?
Pada saat ini, suara teriakan keras
Genta tiba-tiba menggema di tempat, "Tua bangka keluarga Romli, apa karena
kamu sudah tua jadi kamu nggak bisa mengendalikan diri? Kamu bahkan nggak
mengajarkan kepada keturunanmu sendiri tentang Teknik Pengendalian Buku Emas
Kitab Giok? Kamu justru memberitahukan pada orang luar?"
Semua orang agak tercengang.
Apakah Saka mendapatkan Teknik
Pengendalian Buku Emas Kitab Giok dari Logan?
Logan tampak bingung.
Dia tidak melakukannya...
Bagaimana Saka bisa melakukannya?
No comments: