Membakar Langit ~ Bab 2641

Bab 2641

 

"Bukan, untuk apa kamu keluar?"

 

Davina terkejut sekaligus marah.

 

"Hm? Putri Davina?"

 

Saka melihat sosok yang muncul dan merasa sedikit heran. Lalu, dia tersenyum dan melanjutkan, "Baru saja aku dengar ada yang mengaku tak terkalahkan. Mana mungkin aku nggak keluar?"

 

Dia sebenarnya sedang berlatih tertutup, semakin sadar bahwa bertarung dengan ahli kuat bisa meningkatkan kekuatannya.

 

Tiba-tiba saja, di tengah latihannya, dia mendengar kata "tak terkalahkan". Seketika dia keluar, semangat bertarungnya berkobar, ingin melihat sendiri siapa yang berani mengklaim diri seperti itu.

 

"Siapa orang kuat itu?" tanyanya dengan mata berbinar penuh harapan dan menatap ke arah arena.

 

Namun sedetik kemudian, ekspresinya berubah.

 

Dia melihat Roni tertawa terbahak - bahak seperti orang gila. Sementara itu, Julio buru-buru mendekat dengan ekspresi cemas, menunjuk ke arah Roni sambil berkata, "Orang ini benar-benar sudah nggak tahu malu!"

 

"Dia kehilangan segalanya, cuma status pangeran yang tersisa. Nggak ada yang berani menyentuhnya! Sialan, ini benar-benar tak terkalahkan dalam arti lain. Jangan sampai kamu terpancing!" lanjutnya

 

Saka terdiam sejenak, menatap Roni dengan ekspresi aneh. "Tak terkalahkan? Sial, kamu benar-benar berbakat dalam hal ini!" balasnya.

 

Roni menatapnya dengan seringai bengis. "Nggak terima?" ujarnya sinis.

 

"Kalau berani, coba lawan aku!" ancamnya.

 

Sambil berkata begitu, dia merampas pedang dari pinggang seorang pengawal di dekatnya dan melemparkannya ke Saka. Setelah itu, dia melangkah maju dengan mata memerah, menantang dengan nada mengancam, "Ayo! Bunuh aku!"

 

Saka menatapnya dengan ekspresi yang semakin aneh.

 

Julio mulai terlihat tegang.

 

Davina segera memperingatkan, "Jangan gegabah! Pangeran nggak boleh dibunuh! Itu aturan!"

 

Membunuh seorang pangeran sama saja dengan memberontak!

 

Hukuman untuk itu adalah pemusnahan seluruh keluarga!

 

"Aku sudah tahu kamu nggak berani."

 

Roni terhuyung - huyung, tubuhnya tampak begitu lemah seolah bisa roboh hanya dengan hembusan angin. Namun, wajahnya malah menampilkan seringai penuh ejekan, dan di dalam hatinya, dia merasa luar biasa puas!

 

Seorang yang tak terkalahkan, tidak perlu takut pada siapa pun!

 

Bahkan, kini dia menyesal. Selama ini dia terlalu menjaga harga diri! Sampai sampai membiarkan Saka menindasnya selama ini!

 

Namun sekarang? Ini pertama kalinya dia berhasil memaksa Saka sampai ke titik ini.

 

Dia menyeringai kejam dan menambahkan, "Nggak berani? Berarti kamu pengecut! Lebih baik menyerah saja, kalau nggak ... "

 

Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Saka tiba-tiba mengayunkan pedangnya tanpa ragu!

 

Cahaya pedang melesat!

 

Semua orang tertegun!

 

Dia benaran menyerang?

 

Itu seorang pangeran!

 

Roni merasakan hawa dingin menjalari tubuhnya, tetapi darahnya mendidih! Dia menatap pedang yang melaju ke arahnya tanpa bergerak sedikit pun, lalu berteriak liar, "Ayo! Aku nggak percaya kamu benar-benar berani!"

 

Dan saat itu juga, pedang sudah tiba di hadapannya!

 

Tiba-tiba, cahaya pedang meledak dalam kilatan yang begitu dahsyat!

 

Saka sendiri bahkan sudah tidak bisa menghentikan serangannya! Tebasan itu... pasti mematikan!

 

Roni membelalak, tubuhnya membeku.

 

Dia... benar-benar berani?

 

"Yang Mulia, awas!"

 

Suara teriakan menggema! Seorang pengawal di sisinya tiba-tiba mendorongnya ke samping!

 

Dalam sekejap, sebuah kepala berlumuran darah terbang di udara!

 

Kepala itu jatuh ke tanah, menggelinding hingga berhenti tepat di kaki Roni.

 

Wajah Roni langsung pucat pasi. Kesombongan barusan lenyap seketika!

 

Semua orang hanya bisa terdiam, mata membelalak tidak percaya.

 

Baru saja ... jika bukan karena pengawal itu, yang mati sekarang pasti adalah Roni!

 

Di sisi lain, Julio hanya bisa tergagap, "Ini ... Ini ... "

 

Sementara Davina berdiri kaku, wajahnya begitu muram hingga tidak tahu harus berkata apa.

 

Saka melirik Roni yang masih gemetar dan tersenyum tipis sambil berkata, "Kamu beruntung kali ini."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2641 Membakar Langit ~ Bab 2641 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.