Membakar Langit ~ Bab 2642

Bab 2642

 

Saka mengernyit, lalu mengangkat pandangannya ke arah Roni dan berkata, "Tenang saja, ayo kita lanjutkan."

 

Roni tersentak sadar! Dia menatap Saka dengan wajah ketakutan, suaranya gemetar, "Kamu ... Kamu gila!"

 

"Aku ini pangeran! Beraninya kamu membunuhku? Kamu sakit jiwa!"

 

"Jangan takut begitu. Bukankah kamu sendiri yang bilang kamu tak terkalahkan ? Beranilah sedikit," ujar Saka dengan tatapan menggoda.

 

Kemudian, dia perlahan melangkah maju dengan pedang di tangannya.

 

Melihat itu, Roni semakin panik! Dia mundur terbata -bata, tetapi kakinya leinas hingga akhirnya jatuh terjerembab ke tanah!

 

Dalam keadaan ketakutan, dia akhirnya menyerah, " Sudah cukup! Aku... Aku menyerah! Jangan bunuh aku!"

 

Davina segera berdiri di depannya, inengerutkan kening dan berkata, "Aku tahu kamu marah, tapi jangan bertindak gegabah! Urusan negara lebih penting!"

 

Nada suaranya penuh peringatan. Di saat seperti ini, Guru Negara sedang tidak ada di Kota Sentana Jika Roni membuat masalah, tidak akan ada yang bisa melindunginya!

 

Jangan sampai membuat keluarga kerajaan marah!

 

Saka menatap Davina, lalu tiba-tiba tersenyum." Kamu pikir, berapa kali aku sudah membiarkannya lolos?" ujarnya

 

Davina terdiam sejenak.

 

"Aku sudah muak!"

 

Begitu kata-kata itu meluncur, pedangnya melesat!

 

Wajah Davina berubah drastis! Dia ingin menghentikannya, tetapi entah kenapa, pada akhirnya dia hanya bisa menghela napas dalam hati dan tidak bergerak

 

Namun, sebuah bayangan tiba-tiba muncul, berdiri di depan Roni! Itu adalah Galeno, kepala keluarga Dinata!

 

Galeno menatap Saka dengan dingin dan berkata, " Nyawamu nggak penting, tapi jangan seret orang lain dalam masalah ini! Termasuk putraku!"

 

Meski Julio sudah keluar dari keluarga Dinata, sebagai ayah, dia tetap tidak bisa membiarkan anaknya terseret dalam bencana ini.

 

Saka memandangnya, lalu tertawa. "Jadi kamu melakukan ini demi Julio?" balasnya.

 

"Lalu kenapa dulu, saat Roni ingin membunuh Julio, kamu nggak menghentikannya? Malah terus menjadi anjingnya?"

 

Galeno sedikit mengernyit, lalu berkata dengan tenang, "Dia itu pangeran "

 

"Pangeran?" Saka tertawa dan melanjutkan, "Justru karena semua orang memiliki pemikiran seperti itu, nggak ada yang berani menentang kekuasaan kerajaan. Tapi coba pikir, kalau semua orang berani melawan, lalu siapa yang bisa mereka kendalikan?"

 

"Kamu nggak perlu membunuhnya!" teriak Galeno dengan marah.

 

"Perlu!"

 

Saka menatapnya dengan tajam, suaranya tegas bak petir yang menggelegar. "Aku ingin memberi tahu dunia, pangeran pun bisa dibunuh! Aku akan menghancurkan belenggu di hati mereka, yang membuat mereka takut menentang keluarga kerajaan!"

 

Begitu kata-katanya selesai, pedang melesat!

 

Sret!

 

Kepala Roni terpenggal!

 

Kepalanya jatuh ke tanah, berguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti. Matanya kosong, menatap langit dengan wajah penuh keputusasaan.

 

Julio membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar.

 

Satu-satunya pengawal yang tersisa di sisi Roni terdiam sesaat, lalu tanpa ragu mencabut pedangnya dan menggorok lehernya sendiri!

 

Seorang pangeran telah mati. Jika seorang pengawal tetap hidup, seluruh keluarganya akan dihukum mati.

 

Galeno gemetar, tubuhnya sedikit oleng. Matanya dipenuhi keterkejutan!

 

Sejak berdirinya Negara Elang, pangeran pangeran memang pernah mati di tangan musuh asing

 

Namun, ini pertama kalinya seorang pangeran dibunuh oleh rakyatnya sendiri!

 

Bahkan Enam Jalur Puncak Kematian pun tidak pernah melakukan hal seperti ini!

 

Sampai titik ini, sudah tidak ada jalan untuk kembali!

 

Tiba tiba, suara tawa rendah terdengar di dalam hati Galeno. "Negara Elang telah berdiri selama tiga ratus tahun. Kamu adalah orang pertama yang membunuh seorang pangeran! Sekarang status pemberontakmu sudah tak terbantahkan. Apa kamu nggak menyesal?" ujarnya marah.

 

Dengan wajah tenang, Saka berkata, "Lihatlah kata ' kebebasan. la ada karena ada yang terikat, seperti bayangan yang takkan ada tanpa cahaya."

 

"Jika nggak ada yang berani menjadi pembebas itu, maka aku yang akan melakukannya!"

 

Dalam kesunyian hatinya, sosok Leluhur Lavali yang telah lama tertidur, perlahan terbangun. Tawa kecilnya semakin lama semakin keras. Hingga akhirnya, tawa itu berubah menjadi gelak tawa penuh kegembiraan yang menggema di seluruh batinnya!

 

"Bagus! Bagus! Bagus! Kalau begitu, hari ini, kita akan membuat Kota Sentana ini porak poranda!"

 

"Aku benar-benar ingin tahu, siapa yang akan mereka kirim dari keluarga kerajaan!"

 

Saat itu...

 

Galeno berdiri kaku, wajahnya pucat pasi. Dia menatap Julio dengan mata penuh kompleksitas, " Kamu..."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2642 Membakar Langit ~ Bab 2642 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.