Bab 111
Deon tersentak dan sepatu hak tinggi
Luna sudah diayunkan ke arahnya.
"Ah! Bu Luna, kita bisa
bicarakan ini baik-baik!"
Sekarang dirinya sudah bertelanjang
dada yang sangat membatasi pergerakannya.
Selain itu, tinggi badan Luna tidak
jauh lebih rendah dari dirinya yang hampir mencapai setengah dahi. Kira-kira
ada 178 cm.
Kekuatannya sangat sengit.
Seperti yang diduga, pantat harimau
tidak boleh disentuh dan justru yang disentuh adalah pantat Luna.
"Aku tanya padamu, sebenarnya
ada apa dengan Randy itu?"
Luna bertanya dengan tegas. 1
Deon berdalih, "Ini... apa kamu
akan percaya kalau kubilang aku berunding dengannya dan dia pun sadar
diri?"
Luna mengangkat alisnya dan berkata,
Kalau dulu aku pasti nggak akan
percaya! Tapi karena sekarang kamu bisa lolos dari cengkeraman Randy tanpa
cedera, pasti nggak ada konflik yang terjadi!
Berdasarkan apa yang Luna pikirkan,
kalau Randy sebagai tuan muda dari Empat Klan Bela Diri Terbesar benar-benar
ingin Deon mati.
Takutnya Deon tidak akan selamat dari
ini.
Kalau begitu, satu-satunya penjelasan
yang masuk akal adalah Deon benar-benar berhasil membujuk Randy.
Meskipun keterlaluan, bukankah
belakangan ini ada banyak masalah yang lebih keterlaluan dari ini?
"Kali ini kamu benar-benar
beruntung. Aku nggak nyangka Randy benar-benar mengubah sifatnya. Nggak cuma
nggak mengincarmu karena telah membunuh anggota Keluarga Saputra di Klub
Galaksi, tapi juga membayar kembali uangnya dan datang untuk minta maaf!"
Luna mengangkat dagunya dan berkata
dengan wajah sedingin es. 1
"Tapi kamu nggak mungkin bisa
seberuntung ini selamanya! Mengerti?"
"Kemungkinan untuk mengharapkan
para fanatik yang nggak taat hukum itu untuk berubah pikiran lebih sulit
daripada memenangkan lotre puluhan miliar!"
Deon tertawa, "Iya, yang
ajaranmu itu benar meskipun agak nggak pada tempatnya di kamar mandi!" 1
"Dasar dungu! Aku ini cuma
memperingatkanmu untuk jaga diri dan kelak jangan membuat masalah atau lain
kali kamu pasti akan dikeluarkan dari perusahaan!"
Luna memutar matanya, kemudian
diam-diam mengacungkan jari tengah dan mengenakan sepatu hak tingginya lagi
sebelum pergi dalam diam. 3
"Ada lagi, cepat keluar dari
kamarku setelah mandi! Buang semua handuk dan sampo dari kamar mandiku juga,
aku ini maniak kebersihan!"
Melihat sosok wanita itu menjauh,
Deon diam-diam mengagumi sifat wanita ini benar-benar seperti bulan Juni yang senantiasa
berubah dalam sekejap.
Jelas sekali satu detik yang lalu
Luna hampir menanggalkan pakaiannya dan detik berikutnya dia langsung berubah
kembali menjadi bos wanita yang sangat keren.
Setelah mandi, Deon kembali ke
kamarnya untuk bermeditasi.
Ini adalah kebiasaannya sendiri di
Provinsi Xino, Raja Gangster ditetapkan untuk bermeditasi selama setengah jam
setiap hari dan ini adalah hal yang terkenal di seluruh Provinsi Xino.
Saat ini sebuah panggilan telepon
yang telah lama ditunda datang. Ternyata itu adalah Darren, orang terkaya di
Kota Sielo. 1
"Dokter Genius Deon, kamu di
sana?"
Darren berkata dengan penuh syukur.
"Setelah terakhir kali aku
dirawat olehmu, aku menjalani tujuh kali perawatan berturut-turut dan hasilnya
menunjukkan semua kondisiku normal, bahkan diabetes dan tekanan darah tinggiku
membaik!"
"Kamu benar-benar dewa asli!
Setidaknya perpanjang umurku beberapa tahun lagi!"
"Cuma untuk omong kosong
ini?"
Deon berkata dengan acuh tak acuh.
"Selama kamu nggak aneh-aneh,
nggak akan masalah untuk hidup sepuluh atau delapan tahun lagi. Masih ada
masalah lain nggak? Kalau nggak, aku tutup dulu teleponnya!"
"Tunggu sebentar! Dokter Genius
Deon!"
Mendengar Deon yang sudah kesal,
Darren langsung memohon dengan rendah hati.
"Sebenarnya aku menelepon di
tengah malam untuk menanyakan hal lain!"
"Cucu ayah mertuaku yang juga
dianggap sebagai keturunanku baru-baru ini mengidap penyakit aneh dan selalu
suka melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Terkadang saat melihat pria, dia
akan melakukan sesuatu yang memalukan...."
"Banyak dokter terkenal sudah
diundang untuk datang, bahkan semalam Dokter Genius Mika juga secara khusus
datang untuk mendiagnosisnya, tapi dia masih belum bisa menemukan penyebab
penyakitnya!"
Setelah mendengar ini, Deon mengerutkan
kening dan berkata.
"Kamu anggap aku ini apa? Tengah
malam begini menyuruhku pergi mengobati orang!? Apa kamu kira reputasimu begitu
tinggi?"
"Aku nggak pergi!"
No comments: