Bab 97
"Hahahaha! Aku akan mati? Aku
nggak tuli, 'kan? Cuma kamu?"
Mark tertawa terbahak-bahak dan
berkata.
"Tahukah kamu mengancam Empat
Klan Bela Diri Terbesar sama saja dengan mencari mati!?"
Dimas dan Quina sangat ketakutan
hingga tubuh mereka menggigil hebat.
"Deon, jangan main-main!
Orang-orang dari Empat Klan Bela Diri Terbesar bukanlah sesuatu yang bisa
disaingi oleh kita sebagai orang biasa...."
"Francis, bunuh dia dan aku akan
mentraktirmu makan malam di lain hari!"
Mark telah memberi perintah dan
seorang Master Bela Diri langsung muncul. Dia mengangkat telapak tangannya dan
hendak menghancurkan kepala Deon. 1
Di mata orang-orang seperti mereka,
nyawa orang biasa tidak ada artinya.
Semua orang langsung berteriak seolah
telah melihat kepala Deon terbelah seperti semangka.
Akan tetapi, tangan besar lawan
terhenti di udara dalam sekejap tanpa bergerak.
Deon memegang pergelangan tangan
lawannya dengan satu tangan. Tidak peduli seberapa keras lawannya meronta, dia
tetap tidak bergerak sebelum berkata dengan marah.
"Dari mana kamu mendapatkan
kekuatan ini?"
Deon berkata, "Mau tahu? Akan
kuberitahu di kehidupan selanjutnya!"
Plak!
Sebuah tamparan di udara.
Kepala lawan berputar 360 derajat dan
melayang, bahkan patah di tempat dan hanya menyisakan tubuh bagian bawahnya
yang masih mengeluarkan darah. 1
Dengan satu pukulan, semua orang
tercengang seperti sambaran petir.
Deon menampar Master Bela Diri dari
Empat Klan Bela Diri Terbesar dalam hitungan detik? 1
Mark ternganga karena terkejut.
"Francis tewas?!"
Bagaimanapun, dia juga Master Bela
Diri dari Empat Klan Bela Diri Terbesar. Kok bisa hanya dengan satu
tamparan....
"Aku mengerti! Kak Deon juga
seorang Master Bela Diri! Dulu dia adalah seorang prajurit, jadi dia pasti berpengalaman!"
Dimas berkata dengan penuh semangat.
Akan tetapi bukannya bahagia, wajah
Quina malah memucat.
"Gawat! Sekarang Deon
benar-benar telah menimbulkan masalah! Dia benar-benar membunuh seseorang dari
Empat Klan Bela Diri Terbesar!"
"Itu dewa Kota Sielo! Kalau
sampai menyinggung mereka, itu artinya harus menanggung akibat yang tak
terbayangkan!"
Saat orang lain dalam keadaan
linglung, Deon melangkah maju dan bertanya.
"Kamu yang membuka perusahaan
Real Estat Brighton dan gagal membayar utang 2 triliun dari Grup Lixon?"
Wajah Mark menjadi merah padam.
"Terus kenapa? Kami Empat Klan
Bela Diri Terbesar boleh meminjam uang dan nggak pernah diharuskan untuk
mengembalikannya!"
"Benarkah? Sekarang peraturan
sudah berubah, kamu harus membayarnya kembali!" Deon menggenggam kepala
Mark dengan satu tangan dan membenturkannya ke dinding.
Dengan suara gemuruh yang keras,
kepala lawannya memar dan berdarah. Mark tidak berdaya dan berkata dengan
histeris.
"Aku anggota Keluarga Saputra!
Beraninya kamu menyerangku?"
"Bukankah aku baru saja membunuh
salah satu anggota Keluarga Saputra?" Deon mengingatkan dengan datar.
"Tapi jangan khawatir, kamu
nggak akan menjadi yang terakhir!"
Saat beberapa Master Bela Diri dari
Keluarga Saputra di belakangnya melihat ini, wajah mereka memucat karena marah.
"Lancang!"
Mereka langsung bergegas maju untuk
mengepung Deon.
Deon mengangkat tangannya dan
menamparkan telapak tangannya ke udara, menghancurkan tubuh keempat orang itu
hingga meledak di tempat.
"Bayar kembali uangnya!
Cepat!" Deon mengulurkan tangannya dan berkata dengan suara tegas.
Mark benar-benar tercengang dan
bahkan tidak bisa berbicara... bocah ini adalah iblis! 1
"Bocah, biar kuperingatkan kamu.
Kamu bisa mengambil uang ini, tapi kamu nggak akan bisa membelanjakannya dalam
kondisi hidup-hidup!"
Mark berteriak.
Akan tetapi, dia ditampar dua kali
oleh Deon di sisi kiri dan kanannya hingga menyebabkan semua gigi geraham
belakangnya hancur.
"Kamu berutang uang dan masih
menyangkal seolah itu cuma beberapa miliar?"
"Aku ...."
"Plak! Plak! Plak!"
"Berhenti! Berhenti!"
"2 triliun itu nggak ada padaku.
Aku cuma bertanggung jawab mendapatkan uangnya. Uang itu sudah lama ditransfer
ke rekening tuan muda kita, Randy!"
Mark sudah berlumuran darah dan
berkata dengan tergagap.
Deon mengerti orang itu memanfaatkan
celah bisnis untuk mendapatkan uang dari grup besar secara gila-gilaan.
Saat ini tuan mudanya yang berhutang
uang.
Belum lagi Empat Klan Bela Diri
Terbesar.
"Sekarang cepat hubungi tuan
mudamu dan minta dia membawakan uang itu kepadaku. Kalau nggak, nyawamu akan
hilang."
Deon mencibir.
Mark mengangkat ponsel dengan tangan
gemetar.
"Tuan Muda! Masalah besar telah
terjadi! Beberapa dari kami sedang bersenang-senang di Klub Galaksi dan bertemu
dengan pria tangguh. Dia nggak cuma membunuh bawahan kita, juga mengancammu
untuk mengeluarkan 2 triliun! Kalau nggak... dia akan menghancurkan Keluarga
Saputra!"
Kalimat terakhir ini tentu saja
dikatakan oleh Mark.
Setiap kalimat membuat keterkejutan
yang dahsyat mengiringi. Suara dingin langsung terdengar dari ujung lain
telepon.
"Katakan padaku, siapa nama
orang itu?"
"Deon!"
No comments: