Bab 99
Pada saat yang sama.
Suzie juga menerima laporan dari
Paman Yoshi kalau lima Master Bela Diri dari Keluarga Saputra tewas di Klub
Galaksi di sekitar.
"Siapa yang begitu bernyali
besar sampai berani membunuh anggota dari Empat Klan Bela Diri Terbesar?"
Suzie tidak percaya.
Paman Yoshi berkata pelan,
"Nona, orang itu adalah Deon."
"Deon lagi? Kenapa dia terus
menimbulkan masalah bagiku! Aduh...."
Suzie merasa pusing setelah mendengar
ini.
Masalah antara Matilda dan Bagas
belum berakhir, kini Empat Klan Bela Diri Terbesar telah terlibat.
Akan tetapi justru karena sifat Deon
yang tak kenal takut, Suzie jatuh cinta padanya.
"Siapkan mobilnya! Aku akan
pergi menemui tuan muda Keluarga Saputra!" 1
Malamnya.
Randy memimpin Master Bela Diri dan
mendekati komunitas Komplek Pantai Mas dengan megah.
Ternyata komunitas ini dilindungi
Dylan.
Día buru-buru membawa para bawahan
dan menghalangi dengan panik.
"Tuan Randy, aku Dylan, penguasa
bawah tanah Kota Sielo. Tolong beri aku muka, kamu nggak boleh memasuki Komplek
Pantai Mas!"
"Cuma prajurit nggak berguna
berani menghentikanku!? Penguasa bawah tanah? Kamu pikir kamu ini siapa!?"
Randy melambaikan tangannya. Dengan
telapak tangan
di udara, dia langsung menyerang
Dylan di tempat. Tubuhnya tergelincir di lantai sejauh ratusan meter dan
seluruh tubuhnya berlumuran darah.
Yang disebut penguasa bawah tanah
Kota Sielo, salah satu dari Tiga Raksasa di Kota Sielo tidak berguna seperti
satpamnya sendiri yang berjaga di depan Empat Klan Bela Diri Terbesar.
Saat bawahan Dylan melihat ini,
mereka mana berani menghadang?
Mereka semua berpencar.
Saat Cindy dan Camila melihat ini,
mereka meludahi semuanya dan berkata dengan sinis.
"Kapok! Siapa yang memintamu
membantu Deon melawan keluarga kami!?"
"Sekarang kami punya Keluarga
Saputra sebagai
pendukung, kalian penguasa bawah
tanah bisa apa? Bukankah kalian harus bersikap seperti binatang peliharaan yang
mengibaskan ekornya dan memohon belas kasihan?" 2
Dylan berlumuran darah dan berkata
dengan mata terbelalak.
"Kalian akan menyesali apa yang
kalian lakukan sekarang! Kalian telah membangunkan singa yang tidur!
Setelah keduanya mendengar ini,
mereka tertawa terbahak-bahak.
"Ayolah! Bukankah dia cuma pria
sialan? Paling-paling dia cuma berandalan sepertimu, masih disebut singa?
Kulihat dia itu cuma seekor reptil!"
Akan tetapi, saat ini sebuah
Lamborghini berwarna ungu melaju dengan cepat di pinggir jalan dan menghalangi
mereka semua.
Suzie mengenakan gaun seksi
berpotongan rendah. Dia keluar dari mobil dengan bantuan kepala pelayan dan
berkata sambil tersenyum.
"Tuan Muda Randy, lama nggak
ketemu!"
Randy tiba-tiba berhenti dan
menyipitkan matanya.
"Hei, bukankah ini Nona Suzie
dari Keluarga Yale di ibu kota provinsi? Sudah nggak bertemu selama beberapa
tahun dan kamu menjadi semakin cantik saja!"
Suzie tersenyum dan berkata.
"Aku tahu ada beberapa
kesalahpahaman malam ini dan beberapa orang di Keluarga Saputra tewas, tapi
nggak perlu sampai menggunakan pisau atau senjata."
"Apa maksud Nona Suzie?"
"Tuan Randy, tolong bawa para
bawahanmu kembali sekarang juga. Aku pasti akan memberimu penjelasan tentang
masalah ini, membayarkan kompensasi yang harus dibayar dan minta maaf. Aku
pasti akan memberi kalian muka!"
"Lebih baik sekarang saja!
Bagaimana kalau sekarang kamu masuk ke mobilku dan aku akan mendengarkan
penjelasanmu perlahan?"
Randy mengangkat sudut bibirnya.
Ekspresi Paman Yoshi tiba-tiba
berubah. "Nona, jangan menyetujuinya. Hati-hati dia akan menipumu!"
Jantung Suzie berdetak kencang, tetapi
saat melihat belasan Master Bela Diri pembunuh di belakangnya, dia tidak bisa
menahan diri untuk menggertakkan giginya.
Kalau sampai benar-benar membiarkan
mereka melakukan pembunuhan besar-besaran di sini dan bahkan melukai keluarga
Deon, akibatnya pasti tak terbayangkan.
Suzie hanya bisa memaksakan senyum
dan berkata.
"Paman Yoshi, aku baik-baik
saja. Tuan Muda Randy adalah pria yang baik dan dia pasti punya niat baik! Aku
pergi saja!" 1
Setelah itu, Suzie membungkuk dan
masuk ke mobil Randy.
Randy mengikuti dari belakang dan
tanpa sadar menghirup aroma tubuh Suzie sebelum berkata sambil tersenyum.
"Kamu pantas menjadi wanita
tercantik di ibu kota provinsi. Aku sudah lama mengejarmu, tapi sayangnya kamu
membuang hadiahku ke tempat sampah seperti sampah. Aku masih ingat adegan
ini!"
Suzie memaksakan senyum sopan dan
berkata, "Ini semua karena aku bodoh sebelumnya...."
"Jadi sekarang kamu sudah
pintar?"
Randy tiba-tiba meraih pergelangan
tangan Suzie dan berkata dengan kejam.
"Kalau begitu, sekarang buka
bajumu dan tunjukkan padaku! Aku akan mempertimbangkan untuk mengampuni
Deon!"
No comments: