Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 254

Bab 254

 

Tetua lain Keluarga Halim berkata dengan nada serius, " Tuan Edward, tutup tempat ini secepatnya dan jangan biarkan orang luar melihatnya"

 

"Bocah itu setidaknya punya kekuatan setingkat Guru Besar junior, jadi jangan sembarangan memprovokasinya lagi."

 

Keringat dingin tiba-tiba muncul di dahi Edward.

 

Nathan punya kekuatan setingkat Guru Besar junior?

 

Sialan! Bukankah ini terdengar konyol sekali?

 

"Dia punya kekuatan setingkat Guru Besar junior? Kalian pasti keliru."

 

"Ayo semuanya, ikuti aku dan bunuh bocah itu secepatnya!"

 

Edward sama sekali tidak percaya. Wajahnya tampak enggan. Dia juga langsung memberi perintah dengan nada kasar.

 

Kekuatan setingkat Guru Besar junior merupakan sosok yang cukup disegani di Beluno.

 

Nathan masih begitu muda, mana mungkin dia punya kekuatan setingkat Guru Besar junior?

 

"Tuan Edward, sebaiknya kamu dengar nasihatku."

 

Tetua Keluarga Halim kelihatan marah dan berteriak sambil memasang ekspresi kusut, "Kalau kamu benar-benar ingin mati dan jatuh di tangan lawan, kami berdua juga nggak akan menyelamatkan nyawamu lagi."

 

Bisa-bisanya Edward yang baru saja memegang posisi kepala keluarga itu memamerkan kekuatannya pada semua orang. Hal itu sudah membuat dua tetua itu sangat tidak senang.

 

Apalagi, salah satu tetua mereka saat ini belum tahu masih hidup atau nggak.

 

Kepala keluarga yang baru ini bukannya menyembuhkan tetua yang terluka parah itu lebih dulu, tetapi dia masih berpikir untuk berkelahi dengan orang lain.

 

Dibandingkan dengan kepala keluarga terdahulu, Edward benar-benar jauh tertinggal.

 

Sebaliknya, Edward yang tidak mendapatkan dukungan itu langsung tersipu malu.

 

Melihat tetua itu masih terus memuntahkan darah, pria itu tidak rela, tetapi dia harus menyerah.

 

Tanpa dukungan para tetua Keluarga Halim, Edward tidak mungkin berani berhadapan langsung dengan Nathan.

 

Sementara itu, di aula Keluarga Halim.

 

Suasana di dalam ruangan itu tampak gempar.

 

"Apa yang terjadi? Apa tetua Keluarga Halim menyerah?"

 

"Bocah itu benar-benar selamat dari serangan tetua Keluarga Halim. Ajaib sekali!"

 

"Mungkinkah Keluarga Halim tiba-tiba berhati lembut dan memutuskan untuk melepaskannya?"

 

Banyak orang tidak percaya kalau Nathan bisa meninggalkan tempat kejadian dengan selamat.

 

Tiara menatap Nathan dengan heran dan bertanya, " Nathan, bagaimana kondisi Tetua Keluarga Halim?"

 

"Día nggak akan mati!" jawab Nathan dengan datar.

 

Tak akan mati?

 

Apa maksudnya?

 

Mungkinkah Tetua Keluarga Halim hampir dipukul mati oleh Nathan?

 

Emilia dan keluarganya juga memandang Nathan dengan heran.

 

Setelah mengalahkan dua tetua Keluarga Halim, mereka sama sekali tidak menyangka Nathan masih baik-baik saja.

 

Emilia pun langsung bertanya, "Nathan, kamu baik-baik saja?"

 

"Seharusnya kamu tanyakan hal ini pada Tetua Keluarga Halim," jawab Nathan sambil tertawa.

 

"Emilia, apa pun alasannya, ini adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri," desak Tamara.

 

"Benar sekali. Kak, ayo kita pergi sebelum Edward menyadarinya," seru Ken.

 

Keluarga Sebastian buru-buru memanfaatkan kesempatan langka ini untuk melarikan diri.

 

Julian menerobos kerumunan, lalu menatap Nathan sambil mencibir, "Nathan, Langit menolongmu kali ini. Meski sudah dilawan selama beberapa kali, kamu masih bisa terus bertahan hidup."

 

Nathan menatapnya dengan datar. "Tuan Julian, apa kamu juga ingin mencoba bertarung denganku?"

 

Wajah Julian berubah gelap. Dia mendengus dingin. " Jangan terlalu bangga. Cepat atau lambat, kita juga harus menyelesaikan masalah kita."

 

Nathan berkata dengan nada menghina, "Lantas, mengapa kamu ribut ribut di sini?"

 

Julian sangat marah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, jangan terlalu sombong."

 

"Orang lain mungkin bisa tertipu olehmu, tapi bukan berarti aku nggak bisa melihat sisi burukmu."

 

"Kalau bukan karena dua master Keluarga Sebastian sudah menguras energi Tetua Keluarga Halim, apa kamu sekarang masih bisa berdiri dan bicara padaku? Jangan terlalu memandang tinggi dirimu sendiri."

 

Simon, penguasa Sirion, yang mengikuti pun berkata dengan nada sinis, "Yang dikatakan Tuan Julian benar. Aku juga berpikir seperti itu."

 

"Keberuntungan sebagian orang memang kadang sulit kita terima!"

 

Lian mendekat dan mencibir. "Nathan, kamu sangat beruntung."

 

"Tapi kalau kamu punya nyali, jangan kabur. Tunggu Tuan Edward keluar dulu. Lihat apa dia akan melepaskanmu atau nggak."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 254 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 254 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.