Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 256

Bab 256

 

Kelopak mata Simon berkedut. Dia kemudian menarik Julian sambil berkata, "Tuan Julian, ayo kita mundur dulu."

 

"Bocah ini benar-benar gila hari ini. Lebih baik kita nggak cari masalah dengannya."

 

Melihat kondisi Liam yang menyedihkan, Julian sudah bergidik.

 

Oleh karena itu, tanpa berpikir panjang lagi, dia langsung setuju dan buru-buru meninggalkan tempat itu.

 

Sebaliknya, Liam yang saat ini benar-benar emosi dan ingin membunuh seseorang.

 

Matanya memerah. Dia ingin melawan Nathan sampai mati.

 

Namun, dia paling jelas dengan kemampuannya sendiri.

 

Jika masih bersikeras maju sekarang, dia hanya akan dipukul sampai mati.

 

Ditambah lagi, Master Satya tidak mengikutinya pergi ke kediaman Halim hari ini.

 

"Nathan, Regina, kalian tunggu saja."

 

Sambil menutupi wajahnya, Tuan Liam langsung melarikan diri dengan panik.

 

Regina bersiul dan berkata dengan keras, "Semuanya, dengarkan baik-baik."

 

"Liam Suteja, tuan pertama Keluarga Suteja ini, hanya bisa bersenang-senang, minum-minum. berzinah, dan berjudi."

 

"Dia juga suka menonton porno. Apalagi setelah menontonnya, dia akan melepas celananya dan melakukan hal-hal yang nggak senonoh."

 

Begitu mendengar itu, orang-orang yang meninggalkan kediaman Halim langsung tertawa terbahak-bahak dan membuat suara aneh.

 

Liam yang sudah berlari sampai di depan pintu hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh lagi.

 

Bisa dikatakan, reputasinya telah hancur kali ini. Bahkan, aibnya juga terbongkar.

 

'Regina, Nathan, dasar jalang! Kalian nggak akan kulepaskan begitu saja ...'

 

Liam yang penuh dengan rasa malu itu tidak lagi berani mengangkat kepalanya dan langsung melarikan diri!

 

Tiara tidak kuasa menahan diri lagi dan tertawa terbahak -bahak. "Regina, kamu benar-benar jahat."

 

"Kamu berbuat seperti ini, apa Kak Liam masih punya muka untuk menghadapi orang lain lagi kelak?"

 

Regina mendengus dingin. "Dia saja berani melakukannya, kenapa aku nggak berani mengatakannya?"

 

"Siapa suruh dia terus-terus mencari masalah dengan Dokter Nathan? Dia pantas mendapatkannya."

 

Ketiganya pun berjalan keluar dari kediaman Halim.

 

"Bisa dikatakan, Edward telah menyatakan permusuhan dengan Nathan hari ini," ucap Tiara.

 

"Berdasarkan sifat pendendamnya, entah apa yang akan dia lakukan ke depannya."

 

Nathan tersenyum sinis dan berkata, "Kalau dia memang pengin mati, aku bisa membantunya dan membiarkan dia menyusul ayahnya secepatnya."

 

"Sudahlah. Jangan bahas hal itu lagi. Ayo kita pergi makan sekaligus merayakan!" kata Regina sambil tersenyum.

 

Tiara bertanya dengan penasaran, "Apa yang ingin kamu rayakan? Jangan-jangan merayakan kamu dan Nathan akan segera menikah?"

 

Pipi Regina langsung memerah. Dia memutar bola matanya dan berkata, "Lihat apa yang kamu pikirkan. Aku ingin merayakan klinik Dokter Nathan yang sudah resmi selesai."

 

Nathan terkejut dan bertanya, "Nona Regina, apa klinik sudah selesai secepat itu?"

 

Regina tersenyum dan berkata, "Ya. Seperti yang diharapkan, aku sudah membangun klinik terbaik di Beluno untukmu, Dokter Nathan."

 

"Aku jamin ketenaran dan reputasi Dokter Nathan pasti akan menyebar jauh dan luas!"

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, Nona Regina, jangan rebutan denganku lagi hari ini."

 

"Aku harus mentraktir kalian sebagai ucapan terima kasih pada Nona Regina."

 

Regina tidak malu-malu dan berkata dengan senyum lugas, "Baiklah, siapa yang traktir sama saja. Yang penting, Dokter Nathan senang saja."

 

Klub Balavan yang sebelumnya dibeli dari Keluarga Halim telah dirobohkan dan dibangun kembali. Nathan ingin membuka sebuah klinik medis di sana.

 

Regina memimpin tim konstruksi Keluarga Suteja dan kemajuannya memang pesat. Bahkan, Nathan sendiri tidak menyangka akan secepat itu.

 

Mereka bertiga pun mencari sebuah restoran pribadi dengan suasana yang tenang.

 

Setelah memesan beberapa hidangan yang lezat, Tiara pun menyarankan, "Bagaimana kalau kita minum anggur?"

 

Mata indah Regina tampak berbinar. Dia mengangguk setuju. "Ya, kita harus minum sedikit anggur."

 

"Klinik Dokter Nathan sudah selesai dibangun. Jadi, sudah seharusnya kita merayakan kabar gembira ini. Ayo kita minum anggur."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 256 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 256 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.