Bab 720
Begitu dia berlutut, banyak orang di
sekitarnya menonton dan menunjuk-nunjuk.
Karena Nindi sudah jadi selebriti
kampus, makin banyak orang yang menonton, bahkan jumlahnya terus bertambah.
"Jangan main-main dengan trik
murahan ini."
Semua orang takut menjadi korban
rumor.
Galuh mendorong gadis itu menjauh,
lalu berteriak dengan lantang, "Siapa sih di kampus kita yang nggak
dirugikan oleh postingan forum kampus? Menurutku forum kampus seharusnya sudah
ditertibkan sejak lama. Hukuman kali ini bagus, jadi nggak akan ada yang
menulis atau menyebarkan rumor sembarangan di masa depan.”
Yanisha menambahkan, "Terlebih
lagi, kampus cuma menghukum orang yang menyebarkan rumor. Kalau kamu dihukum,
itu berarti kamu memang bersalah."
"Tapi ketua asrama nggak
sengaja. Apa langsung menghukumnya nggak terlalu berlebihan?"
"Nggak bisakah kamu memberinya
kesempatan sekali saja?"
Nindi menatap mereka dengan dingin.
"Memberi kesempatan katamu? Dulu, banyak gadis yang fotonya diambil
diam-diam lalu disebarkan di forum kampus dengan gosip murahan, katanya mereka
diantar pulang oleh mobil mewah dan punya hubungan dengan pria kaya di luar
kampus. Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi!"
Seorang gadis cantik di sampingnya
mendengus dingin dan berkata, "Bukan hanya sekali, tapi setiap cewek yang
tidak mereka sukai, pasti akan difitnah dengan cara seperti ini."
Gadis yang berlutut itu langsung
menciut dan tidak berani berbicara.
Nindi sudah menduga ini akan terjadi.
Dia menatap gadis yang berlutut itu dan berkata, "Jangan main -main dengan
pemerasan moral. Kamu memang harus meminta maaf padaku dan kamu juga harus
meminta maaf kepada para gadis korban sebelumnya!"
"Benar, dia sering melakukan hal
seperti ini karena menjadi pacar ketua klub jurnalistik.”
"Selain menyebarkan rumor mesum,
dia juga memfitnah orang mencuri, sampai-sampai memaksa seorang gadis di asrama
mereka untuk keluar dari kampus."
Galuh mengeluarkan ponselnya dan
mencibir, "
Bagaimana kalau kita foto dia dan
unggah ke forum kampus? Aku yakin banyak orang yang akan muncul dan mengungkap
semua perbuatannya. Lagi pula, mata publik itu tajam. Berhentilah main-main
dengan pemerasan moral!"
Para mahasiswa dan mahasiswi di
sekitar terus membicarakan kejadian ini. Gadis yang berlutut itu langsung
berdiri dan lari ketakutan, seakan takut tertangkap kamera.
Galuh mendengus sambil menurunkan
ponselnya. " Hah! Dulu, waktu mereka memotret orang lain, mereka bilang
itu kebebasan pers. Sekarang giliran mereka yang difoto, langsung kabur lebih
cepat dari kelinci!"
Nindi tersenyum kecil. "Ayo
pergi."
Berjalan-jalan sekarang tidak
menyenangkan lagi.
Tak lama kemudian, Galuh mulai
menyiarkan langsung situasi di forum kampus di ponselnya. Sekarang banyak orang
yang mendiskusikan masalah penyebaran rumor.
Banyak orang yang mulai mengungkap
pengalaman mereka menjadi korban fitnah dari tiga gadis tersebut.
Inilah yang dimaksud dengan sudah
jatuh tertimpa tangga.
Namun, Yanisha menatap Nindi.
"Kamu kelihatan panik waktu lihat ponselmu tadi. Ada apa?"
"Seseorang mengirimiku pesan
pelecehan."
Nindi menunjukkan pesan-pesan yang
dia terima di ponselnya dan ekspresi Yanisha langsung berubah." Apa kamu
sudah tahu siapa pelakunya?"
"Hanya nomor virtual, mereka
melakukannya dengan sengaja."
Nindi tidak tahu siapa itu, tetapi
kemungkinan besar itu adalah seseorang yang memiliki dendam padanya.
Orang-orang ini mudah ditebak.
Nindi tidak terlalu memperhatikan
beberapa pesan pelecehan ini, karena tak lama lagi Sania akan menikah dengan
Witan.
Nindi kembali ke vila keluarga
Lesmana sehari sebelumnya.
Saat tiba, Nindi melihat seluruh vila
telah didekorasi ulang dengan gaya ala putri.
Sania, dengan sikap layaknya nyonya
rumah, sibuk memberi perintah kepada para pelayan untuk memastikan tempat pernikahan
sempurna sesuai keinginannya.
Nindi melangkah masuk dengan santai,
lalu menyeringai dingin. "Ck ck, tempat sekecil ini, kenapa nggak pesta di
luar saja sih? Kak Witan benar -benar pelit, dia nggak mau menyewa tempat yang
lebih besar untukmu ya?”
Sania langsung mengertakkan giginya
karena marah. "Kamu ngerti apa sih? CEO PZ Grup itu nggak suka keramaian,
dia lebih suka tempat yang hangat seperti di rumah."
Ck ck, CEO PZ Grup yang misterius itu
sangat pandai mencari alasan.'
Sania melanjutkan dengan pamer,
"Kamu mungkin nggak tahu, banyak keluarga mencari koneksi dengan Kak
Darren karena CEO PZ Grup akan tampil di depan umum untuk pertama kalinya di
pernikahanku. Mereka semua ingin menghadiri pernikahanku dan saat itu akan
banyak orang kaya yang akan datang."
Sania merasa akhirnya dia bisa
bernapas lega, " Bahkan Nyonya Martha dan Nyonya Belinda juga akan
datang."
Para wanita kaya ini dulu
meremehkannya, tetapi sekarang mereka harus datang ke pernikahannya.
Nindi menaikkan alisnya. "Itu
karena kamu sekarang bertanggung jawab atas proyek AI. Mereka semua datang
untuk keuntungan, bukan untukmu."
"Ya, Kak Darren bilang kalau
posisi ini awalnya diperuntukkan bagimu. Sayang sekali kamu nggak
menginginkannya, jadi aku harus menggantikanmu.”
Mata Sania penuh dengan kepuasan,
akhirnya dia bisa mengungguli Nindi.
Dan di pesta pernikahan besok, dia
akan memastikan Nindi dipermalukan. Semua hinaan yang dia terima di pesta
keluarga Ciptadi sebelumnya akan dia balas seratus kali lipat.
Dia akan menghancurkan reputasi
Nindi, si wanita jalang ini.
No comments: