Bangkit dari Luka ~ Bab 740

Bab 740

 

Dia benar-benar takut.

 

Seumur hidupnya, dia belum pernah setakut ini pada sesuatu.

 

Saat itu, Witan masuk dengan kursi rodanya. Wajahnya pucat seperti mayat.

 

Dia menatap Darren. "Kak Darren, apa kamu benar-benar percaya dengan apa yang dikatakan Nindi?"

 

"Setidaknya, Nindi nggak akan bohong soal ayah dan ibu."

 

Darren juga tidak sepenuhnya percaya pada Nindi, tetapi dia juga mengerti bahwa Nindi tidak akan berbohong tentang hal seperti ini.

 

Hanya saja, dia tidak bisa menerima kenapa Nindi baru mengatakannya hari ini!

 

Kenapa tidak memberitahunya lebih awal?

 

Kenapa tidak membiarkannya tahu lebih cepat, agar dia tidak melakukan begitu banyak kesalahan?

 

"Tapi Kak Darren, apa kamu nggak merasa aneh? Kejadian itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu, bagaimana bisa Nindi bisa mengetahuinya?"

 

Nando menoleh untuk menatap Witan. "Apa kamu lupa kalau Nindi sangat dekat dengan pewaris keluarga Julian?"

 

Kalau hanya mengandalkan kemampuan Nindi sendiri, mungkin tidak cukup.

 

Namun, sekarang Nindi Lesmana didukung oleh pewaris keluarga Julian. Dengan Cakra di belakangnya, menyelidiki hal-hal ini akan jauh lebih mudah.

 

Setelah mendengar kalimat itu, harapan terakhir di hati Darren langsung hancur berkeping-keping.

 

Benar juga, jika ada Cakra, bukankah itu berarti semua yang ditemukan Nindi itu benar?

 

Ayah Sania benar-benar terlibat dalam kecelakaan mobil itu.

 

Kalau tidak, kenapa dia tidak mati dan bersembunyi selama bertahun-tahun tanpa berani muncul?

 

Witan tanpa ekspresi berkata, "Kak Darren, aku baru saja melihat Nindi keluar. Sebaiknya kamu ikuti dan lihat apa yang dia lakukan, pokoknya aku nggak percaya padanya!"

 

Sekarang Witan sangat membenci Nindi.

 

Jelas-jelas Nindi bisa menyelesaikan masalah ini secara diam-diam, kenapa harus mempermalukannya di pernikahan? Sekarang hampir semua orang di kalangannya tahu dia menikah dengan wanita yang berselingkuh.

 

Witan merasa sangat marah hanya dengan memikirkannya.

 

Dia merasa Nindi pasti berbohong tentang beberapa hal.

 

Darren menarik napas dalam-dalam. "Kamu benar, Witan. Nindi pasti pergi mencari orang itu, aku harus ikut dan melihatnya sendiri."

 

Kalau tidak, dia tidak bisa menerima kenyataan.

 

Bahkan jika dia harus dihukum, dia harus melihat kebenaran dengan matanya sendiri.

 

Nando menarik Darren. "Aku ikut denganmu, biar aku yang menyetir.”

 

Darren mengangguk, sebelum pergi dia menatap Witan. "Aku mengurung Sania di ruang bawah tanah. Jangan lepaskan dia, setidaknya sebelum aku kembali kamu nggak boleh bertindak gegabah."

 

"Aku tahu."

 

Meskipun Witan juga curiga pada Nindi, tetapi jika ayah Sania benar-benar masih hidup, maka Sania masih dibutuhkan sebagai sandera untuk mencari tahu kebenaran kematian orang tuanya dulu.

 

Dia memang sangat membenci Nindi, tetapi dia juga ingin membalaskan dendam kedua orang tuanya.

 

Nando menepuk bahu Witan. "Walaupun kita bersaudara sering ribut, tapi soal kematian ayah dan ibu, kita semua satu suara."

 

"Tenang saja, Kak Nando. Aku nggak sebodoh itu."

 

Witan masih menyimpan amarah di dalam hatinya.

 

Sania benar-benar meremehkannya, jadi dia akan menunggu sampai dia tidak memiliki apa-apa, lalu berlutut memohon kepadanya.

 

Darren buru-buru mengikuti Nando keluar. Tepat pada saat itu dia melihat Nindi pergi naik taksi.

 

Nando yang menyetir sambil berkata, "Kak Darren, bagaimana kalau nanti kita benar-benar menangkap ayah Sania? Apa yang akan kamu lakukan?"

 

Darren menatap tajam ke arah taksi di depan mereka. Tatapannya gelap seperti hendak membunuh.

 

Dia tidak menjawab. Seolah tidak mendengar.

 

Saat ini, hatinya seperti diterjang tsunami, penuh dengan mayat dan kehancuran.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 740 Bangkit dari Luka ~ Bab 740 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.