Membakar Langit ~ Bab 2614

Bab 2614

 

Kepala Keluarga Syahrir menatap Jack dengan wajah penuh keterkejutan. Bukankah dia sudah kehabisan tenaga? Kenapa kekuatannya masih begitu mengerikan?

 

Jack pun terhempas beberapa langkah ke belakang. Luka di tubuhnya bertambah, dan pakaiannya telah sepenuhnya berlumuran darah.

 

Namun, sorot matanya tetap penuh semangat juang. Dengan suara lantang, dia berteriak, "Ayo lagi!"

 

Dia menggenggam erat pedangnya yang telah patah menjadi dua bagian, meskipun tangan kanannya kini terluka begitu dalam hingga tulangnya terlihat jelas.

 

Namun, seolah tak merasakan sakit, dia kembali menerjang ke tengah kerumunan, mengayunkan pedangnya dengan penuh semangat. Jeritan dan raungan pertempuran menggema di udara, berbagai kekuatan dari para master ilahi saling bertabrakan, hingga sulit membedakan mana kawan dan mana lawan. Semua bertarung mati-matian.

 

Di tengah kekacauan itu hanya ada satu hal yang begitu jelas yaitu semangat bertarung yang luar biasa memenuhi seluruh medan pertempuran. Meski Jack hampir kehabisan tenaga, dia tetap mampu mengayunkan pedangnya dengan gemilang. Cahaya tajam dari bilah pedangnya berkedip-kedip, memercikkan darah ke udara. Pemandangan ini benar-benar sulit dipercaya.

 

Semangat bertarung Jack membuat anggota Keluarga Syahrir semakin gentar. Mereka melihat jelas bahwa Jack sudah berada di ambang batas kekuatannya, seharusnya dia tumbang kapan saja.

 

Namun, semangat bertarungnya begitu luar biasa hingga membuat mereka merasa putus asa.

 

Tiba-tiba, dari sisi lain medan pertempuran terdengar suara marah dan panik dari Genta, " Bagaimana mungkin bocah ini bisa membuka Jalan Bela Diri?"

 

Jalan Bela Diri?

 

Semua orang terkejut dan kebingungan.

 

Mereka menatap sosok mengerikan yang mengayunkan pedangnya di tengah pertempuran, masing-masing menunjukkan ekspresi terkejut dan ngeri. Kepala Keluarga Syahrir bahkan lebih tidak dapat mempercayai apa yang dilihatnya.

 

Orang ini mulai menapaki Jalan Bela Diri?

 

Sejak kapan?

 

"Meskipun mentalnya cukup kuat, dia masih jauh dari mampu mencapai Jalan Bela Diri. Siapa yang memicunya?" teriak Genta dengan penuh amarah.

 

Kepala Keluarga Syahrir terdiam sesaat.

 

Apa mungkin.... itu karena kata-katanya tadi yang mencoba menggoyahkan mental Jack?

 

Tidak mungkin, 'kan?

 

"Aku telah menapaki Jalan Bela Diri?"

 

Jack yang sedang berada dalam kondisi kesadaran unik tersentak saat mendengar perkataan itu. Matanya berbinar dan menatap Kepala Keluarga Syahrir. Dengan nada tulus, dia berkata, "Terima kasih.”

 

"Apa? Karena dia? Aku... Aku punya keturunan macam apa ini?"

 

Mendengar itu, Genta nyaris memuntahkan darah karena emosi.

 

Sialan! Ini semua gara-gara aku?

 

Kepala Keluarga Syahrir membelalakkan mata dan hampir kehilangan akal sehatnya.

 

"A-Aku... Aku benar-benar nggak tahu..."

 

Kepala Keluarga Syahrir hanya bisa menahan tangis tanpa air mata.

 

Namun, sebelum dia sempat memroses semuanya, tiba-tiba dari arah Genta terdengar jeritan kesakitan. Tampaknya, dia baru saja disergap dalam pertempuran.

 

"Hei, Genta! Kamu iri karena aku memiliki keturunan yang luar biasa? Hahaha! Percuma saja iri, darah keturunan Keluarga Syahrir memang lemah, hanya bisa melahirkan pembawa sial!"

 

Setiap kata menusuk langsung ke luka Genta. Memiliki keturunan seperti Wimar saja sudah cukup membuatnya menderita, tetapi yang lebih menyakitkan lagi, lawannya justru melahirkan seorang Jack!

 

"Bunuh dia! Nggak peduli berapa banyak yang tewas, habisi orang ini!"

 

Suara bentakan keras Genta menggema di seluruh arena.

 

Namun, begitu kata-katanya selesai, terdengar suara tajam yang melesat.

 

Kilatan pedang langsung mengarah padanya. Wajah Kepala Keluarga Syahrir seketika berubah drastis, buru-buru dia menghindar, tetapi justru orang-orang di sekelilingnya yang menjadi korban. Lagi-lagi, kepala melayang ke udara.

 

Dia nyaris celaka, tetapi beruntung hanya sepotong kulit dan daging di lengannya yang terkelupas.

 

"Kamu takut..."

 

Di tengah kerumunan, Jack menatapnya dengan sorot mata dingin dan berujar, "Baru saja kamu masih begitu tenang menasihatiku, seolah kemenangan sudah ada di tanganmu. Tapi kenapa sekarang ketakutan?"

 

Tatapan penuh semangat juang dan niat membunuh itu semakin membuat Kepala Keluarga Syahrir gemetar ketakutan. Tiba-tiba, dia tak sanggup lagi menahan tekanan dan langsung berbalik melarikan diri.

 

Namun di belakangnya, tatapan dingin tetap terkunci padanya dan diikuti oleh kilatan pedang yang lebih dingin lagi!

 

"Kemari, biar aku berterima kasih karena kamu telah membantuku menapaki Jalan Bela Diri!"

 

Suara dingin itu mengejarnya seperti bayangan.

 

Saat merasakan aura pedang yang mengerikan di belakangnya, Kepala Keluarga Syahrir menyesal hingga hatinya terasa hancur.

 

Namun kini, semuanya sudah terlambat, kilatan pedang itu telah menyambar!

 

"Sialan! Apa salahku sampai harus mengalami ini?”

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2614 Membakar Langit ~ Bab 2614 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.