Membakar Langit ~ Bab 2615

Bab 2615

 

Kepala Keluarga Syahrir menjerit pilu. Saat melihat pedang yang akan menebasnya, dia sudah pasrah dan bersiap menutup mata menunggu kematian.

 

Namun tiba-tiba, sebuah tombak panjang melesat dari kedalaman kediaman Keluarga Syahrir!

 

Tombak itu meluncur dengan kekuatan yang menembus segalanya, membuat orang-orang tak sempat bereaksi, lalu bertabrakan langsung dengan tebasan pedang!

 

Dua bilah pedang bergetar hebat. Tubuh Jack terdorong mundur hingga puluhan meter jauhnya!

 

Begitu dia berhenti, tombak panjang itu telah menancap di tanah dengan gagang yang masih bergetar.

 

Jack menatap tangannya yang terlihat beberapa luka dalam hingga tulangnya terlihat akibat getaran dahsyat tadi.

 

Dia mengangkat pandangannya.

 

Dari dalam kediaman Keluarga Syahrir, sosok seseorang perlahan berjalan keluar dengan tenang.

 

Wimar!

 

"Baru saja aku keluar dari pelatihan, nggak kusangka langsung disambut dengan pemandangan sebesar ini. Jack, kamu benar-benar membuat kehebohan."

 

Di bawah tatapan yang penuh keterkejutan dan kegembiraan, Wimar melangkah santai dan berdiri dengan tangan di belakang dengan penuh percaya diri dan arogansi.

 

Kemunculannya seperti sebuah tiang penyangga, seketika membuat semua orang merasa lebih tenang.

 

"Wimar!"

 

Suara penuh kegembiraan terdengar. Kepala Keluarga Syahrir buru-buru menghampiri. Dia bersumpah seumur hidupnya dia tak pernah merasa sebahagia ini melihat anaknya sendiri!

 

Dengan penuh semangat, dia menunjuk Jack dan berkata, "Dia... dia... dia ingin membunuh Ayah!"

 

Wimar menatap Jack, ekspresinya menjadi muram dan berkata, "Ayahku... hanya aku yang berhak membunuhnya."

 

Senyuman penuh kebahagiaan di wajah Kepala Keluarga Syahrir langsung membeku.

 

"Wimar, aku hanya mengikuti perintahmu dan membawa orang ini ke sini! Siapa sangka dia malah ... " ujar Kepala Keluarga Syahrir sambil mencoba menjelaskan dengan nada canggung.

 

"Dasar sampah!"

 

Wimar mendengus dingin, lalu menatap Jack dengan sedikit rasa jijik dan berkata, "Tapi kamu juga lemah. Menghadapi orang-orang Keluarga Syahrir saja kamu sampai terdesak seperti ini. Aku awalnya ingin bertarung denganmu secara adil, tapi sayang, kamu malah terluka... "

 

Nada suaranya penuh kesombongan, seakan tak menganggap Jack sebagai ancaman.

 

Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Kepala Keluarga Syahrir buru-buru berkata, "Wimar, jangan meremehkan dia! Dia sudah mencapai master ilahi tingkat delapan!"

 

Wimar tertegun sejenak. Matanya mengerut saat menatap Jack, lalu mendengus dingin, "Sudah mencapai master ilahi tingkat delapan, tapi masih bisa terdesak seperti ini? Semakin nggak pantas menjadi lawanku."

 

"Dia terluka parah karena serangan kakek buyut tadi, makanya..." ujar Kepala Keluarga Syahrir.

 

Mata Wimar sedikit bergetar dan tampak terkejut.

 

Namun segera, dia kembali bersikap tenang dan berkata dingin, "Ternyata kamu cukup kuat, tapi itu bukan masalah. Dalam pertarungan yang adil, kamu tetap nggak akan bisa menang dariku."

 

"Dia juga sudah menapaki jalan bela diri!"

 

Kepala Keluarga Syahrir buru-buru menambahkan lagi.

 

Wimar terdiam.

 

Suasana mendadak sunyi. Ekspresi Wimar menjadi kelam, bergantian antara marah dan tidak percaya.

 

Saat itu, semua orang di Keluarga Syahrir baru menyadari sesuatu. Hal yang paling dibanggakan Wimar adalah warisan dari seorang raja ilahi yang telah menapaki jalan bela diri. Dia telah mempelajarinya dengan keras selama bertahun-tahun dan yakin bahwa dirinya akan menjadi yang pertama dari generasinya yang berhasil membangkitkan kekuatan itu.

 

Namun, setelah sekian lama berusaha, dia tetap tidak berhasil. Itu menjadi satu-satunya kegagalannya dalam perjalanan kultivasinya.

 

Sekarang, orang yang dia anggap sebagai pecundang yaitu Jack malah berhasil lebih dulu!

 

"Wimar, kamu..." Kepala Keluarga Syahrir merasa canggung dan ingin mengatakan sesuatu.

 

Plak!

 

Wimar langsung menamparnya ke samping!

 

Lalu dia menatap Jack dengan tajam dan berkata, " Kenapa?"

 

Jack hanya memandangnya sejenak, lalu menggeleng pelan tanpa berkata apa-apa.

 

"Kamu nggak seberuntung aku, nggak sehebat aku, dan dalam segala hal kamu kalah dariku!"

 

Wimar semakin marah, langkahnya maju, wajahnya penuh amarah. Dia berteriak dengan keras, "Lalu kenapa pecundang sepertimu bisa lebih dulu menapaki Jalan Bela Diri?"

 

Menapaki Jalan Bela Diri adalah simbol sejati seorang genius!

 

Sekarang, pecundang yang pernah dia kalahkan justru lebih dulu melangkah ke jalan itu. Bagi Wimar, ini seperti tamparan keras di wajahnya!

 

Jack terdiam sesaat, lalu berkata santai, "Aku nggak keberatan memberitahumu, tapi meski aku jelaskan, kamu tetap nggak akan mengerti. Dan juga, kamu nggak akan bisa melakukannya.”

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2615 Membakar Langit ~ Bab 2615 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.