Membakar Langit ~ Bab 2617

Bab 2617

 

Mayat dan darah berceceran di tanah. Jack berjalan dengan langkah gontai ke arah Wimar sambil memegang pedang di tangannya.

 

Diiringi dengan suara ledakan keras.

 

Wimar tidak menggunakan tombaknya. Dia hanya mengangkat kakinya, kemudian menendang Jack ke luar dengan bunyi keras dan jatuh di tanah.

 

Aura ganasnya telah menghilang. Campuran darah dan debu langsung menutupi seluruh wajah dan tubuhnya.

 

Wimar menatap Jack dengan sinis seraya berkata, " Aku nggak pernah menindas yang lemah. Selama kamu mau berbaring di sana dengan patuh, aku nggak akan menyiksamu lagi."

 

Ini sontak menyebabkan semua orang yang berada di sekitar memekik cemas.

 

"Cepat berdiri kalau kamu memang punya nyali!"

 

"Di mana kehebatanmu sebelumnya? Cepat pakai itu!"

 

"Cepat berdiri lagi! Aku rasa kamu nggak akan berani!"

 

Lalu, terdengar suara tawa dan ejekan yang mencela dengan sesuka hati.

 

Melihat Jack yang sebelumnya tampak begitu sombong dan sekarang jatuh ke dalam situasi putus asa, jelas membuat mereka makin bersemangat. Bagaimana mungkin membiarkan Jack lolos dari siksaan? Tentu saja, mereka akan mendorongnya untuk bangkit!

 

Jack terbatuk dan memuntahkan seteguk darah. Dia ingin berdiri, tetapi ada gelombang rasa sakit yang luar biasa di tubuhnya. Jack tidak tahu ada berapa banyak tulang yang patah, tampaknya dia tidak akan pernah bisa berdiri lagi.

 

Saat melihat ini, Wimar menunjukkan ekspresi agak menghina. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan hendak memerintahkan anak buahnya untuk memberi Jack kesenangan.

 

Namun, siapa sangka bahwa pada saat itu tiba-tiba terdengar suara samar dari belakang yang berkata, " Berhenti."

 

Wimar langsung berhenti sejenak dan berbalik untuk memeriksa.

 

Dia melihat sesosok tubuh yang sudah dalam keadaan compang-camping berdiri dengan susah payah. Sosok itu memegang sebilah pedang seraya berjalan ke arah Wimar.

 

Wimar tiba-tiba merasakan amarah yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya.

 

"Kamu itu sudah kalah!" seru Wimar dengan nada dingin.

 

Jack menatap Wimar sambil menyahut dengan tenang, "Aku masih bisa memegang pedang."

 

Wimar tiba-tiba berteriak kesal, "Kamu memang sangat keras kepala!"

 

Wush!

 

Aliran energi sejati lainnya langsung ditembakkan dari udara.

 

Saat ini, Wimar tidak bermaksud membunuh Jack.

 

Meski demikian, Wimar tetap menyerang kaki Jack dan langsung berdarah. Kulit dan daging Jack terkoyak, lalu dia tidak mampu menopang dirinya sendiri dan jatuh ke tanah.

 

"Jack!"

 

Di sisi lain, Logan yang sedang menyaksikan adegan tersebut langsung berteriak sedih.

 

Namun, tidak lama setelah itu suara suram Genta terdengar, "Pak tua, beraninya kamu mengalihkan perhatianmu dariku? Cari mati rupanya!"

 

Dalam sekejap, keduanya langsung bertarung kembali dan tidak dapat dipisahkan.

 

Jack sudah terjatuh ke tanah. Dia tidak bisa bergerak, jika tidak ada yang menyelamatkannya

 

Hal ini membuat beberapa anggota keluarga Syahrir merasa lebih lega.

 

"Wimar, aku yang akan membunuhnya," sahut kepala keluarga Syahrir.

 

Wush!

 

Wimar mengayunkan senjatanya dan melemparkannya ke luar.

 

Lalu, dia menatap Jack yang sudah tergeletak di tanah seraya berkata dengan ekspresi dingin, "

 

Walaupun kamu masih nggak sebaik aku, kamu bukanlah seseorang yang bisa dihina oleh orang -orang yang nggak berguna ini."

 

"Aku jelas mengagumimu. Sebaiknya kamu bunuh diri saja agar nggak makin dipermalukan.”

 

Setelah mengatakannya, Wimar menatap Jack lekat-lekat.

 

Jika Jack bunuh diri, dia tidak akan menanggung penghinaan kembali.

 

Hal ini membuat beberapa anggota keluarga Syahrir merasa tidak rela.

 

Jika Jack benar-benar bunuh diri, maka akan menguntungkannya.

 

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2617 Membakar Langit ~ Bab 2617 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.