Bab 2624
Teknik Tiga Wujud Spiritual!
"Sangat menarik!"
Semangat juang di mata Saka makin
kuat. Pedang setengah jadi di tangannya langsung menebas ke belakang tanpa
ragu-ragu.
Begitu pedang setengah jadi itu
dihunuskan, tiba-tiba muncul bayangan tubuh Wimar
Tepat pada saat pedang setengah jadi
itu hendak menebas, tubuh bayangan itu justru mengangkat tangannya sambil
meraih pedang setengah jadi Saka! Pedang setengah jadi itu tidak bergerak sama
sekali untuk beberapa saat.
"Begitu aku mengerahkan
kekuatanku yang sebenarnya, kamu nggak akan memenuhi syarat untuk
melawanku..."
Tepat di kedua sisi tubuh Saka, dua
sosok tubuh bayangan lain bergegas mendekatinya. Sosok yang memegang tombak
adalah tubuh asli milik Wimar. Dia sedang mencibir seraya menatap Saka lekat
-lekat.
Begitu Wimar selesai bicara, dia
tiba-tiba berteriak dengan marah, "Mati!"
Ketiga tubuh bayangan itu menghunus
senjata mereka pada saat yang bersamaan dan menyerang dengan ganas.
Kekuatan ketiga tubuh bayangan itu
menyatu dan menyerang Saka dengan ganas. Ini bukan kekuatan yang seharusnya
dimiliki oleh master ilahi tingkat tujuh biasa Semua yang dilewati langsung
hancur berkeping-keping. Bahkan master ilahi tingkat delapan biasa saja akan
sulit menahannya!
Saka menoleh dan tiba-tiba tersenyum
sambil bergumam, "Tubuh bayangan ..."
"Ini agak lebih buruk dari api
leluhurmu..."
Begitu kalimat itu diucapkan,
tiba-tiba seluruh ruangan bergetar Kekuatan dahsyat langsung menyeruak dari
tubuh Saka.
Dalam sekejap, Saka langsung terbebas
dari pedang setengah jadi. Niat pedang itu langsung menyebar dalam sekejap dan
akhirnya berubah menjadi semburan niat pedang yang menebas ke arah lawan.
Sangat keras!
Diiringi dengan suara ledakan keras!
Cahaya pedang yang bergemuruh dan
ketiga tubuh bayangan saling bersilangan. Energi sejati yang melonjak seperti
tsunami langsung menyapu ke sekeliling Bangunan yang ada di depan kediaman
keluarga Syahrir hancur. Hal ini langsung membuat ekspresi mereka berubah
drastis dan mundur dengan panik
Pada saat ini, semua orang melihat
Saka memiliki beberapa bekas luka lagi di tubuhnya. Wimar bahkan dipukul mundur
lebih dari sepuluh meter karena pedang ini!
Wimar dipukul mundur!
Saat melihat adegan ini, semua orang
tampak agak tidak percaya.
Saka bisa memukul Wimar mundur hanya
dengan mengandalkan kultivasinya sendiri?
"Pak Wimar! Pak "pekik
seseorang yang mulai panik dan berteriak dengan gelisah.
"Diam!"
Pada saat ini, Wimar menyahut dengan
nada dingin, lalu menatap Saka seraya berkata dengan santai, " Bela dirimu
sangat aneh. Itu bukan dari dunia ini, ' kan? Sepertinya kamu juga sudah
menemukan sedikit kesempatan."
Setelah mendengar ucapan Wimar, semua
orang langsung terkejut, tetapi mulai merasa lega. Benar, jika sebelumnya Saka
tidak menemukan kesempatan, bagaimana mungkin dia bisa sampai pada titik ini?
Saka menatap Wimar sambil tersenyum
dan menjawab, "Aku rasa begitu."
"Aku menebak - nebak, apa yang
disembunyikan ? Apa menurutmu kesempatanmu ini adalah harta karun yang
langka?"
"Kamu baru saja memakai
kesempatanmu untuk melawanku, 'kan? Itu cuma sedikit dari kemampuanmu, tapi
sayangnya cuma itu saja. Kesempatanınu masih terlalu lemah... "
Suara Wimar tampak tenang, tetapi
penuh percaya diri.
Saka tersenyum dan menjawab,
"Tadı aku nggak memanfaatkan kesempatanku."
"Bohong!"
Wimar sama sekali tidak percaya. Dia
menatap Saka dengan nyalang dan berkata, "Aku nggak ingin menindasmu, jadi
aku akan memberitahumu kalau di Dunia Roh, menemukan kesempatan adalah hal yang
biasa dan kamu cuma perlu menunjukkannya secara cuma-cuma! Kalau nggak, kamu
akan menyesal karena kamu nggak menggunakan kesempatan itu sebelum kamu
mati!"
Saka tersenyum seraya menggelengkan
kepalanya dan menyahut, "Lupakan saja. Khawatirnya kalau aku
menunjukkannya kepadamu, kamu akan ketakutan setengah mati." 1
Wimar tersenyum mengejek sambil
menjawab, Aku akan memberimu peluang untuk menunjukkan kesempatanmu lagi!"
"Pak Wimar sangat murah
hati!"
Pada saat ini, semua anggota keluarga
Syahrir berteriak gembira. Wimar tahu bahwa Saka memiliki kesempatan dan dia
akan memberi Saka peluang untuk menunjukkannya. Ini adalah strateginya!
"Si bodoh ini... "
Suara Leluhur Lavali bergumam pelan
di hati Saka. Dia mulai agak sakit kepala.
Bagaimana mungkin dirinya menerima
budak seperti itu?
Akan sangat memalukan kalau sampai
ketahuan
"Biarkan aku keluar dan memberi
dia pelajaran," sahut Leluhur Lavali.
No comments: