Membakar Langit ~ Bab 2643

Bab 2643

 

Julio menatap ayahnya, mengernyit dan berkata, Aku nggak mungkin ikut denganmu. Lebih baik kamu lupakan saja."

 

Namun, di detik berikutnya, Galeno tiba-tiba melangkah mundur.

 

Dia sedikit membungkukkan tubuh, sikapnya menjadi kaku dan berjarak. Dengan suara dingin, dia berkata, "Terima kasih, Julio, telah meninggalkan keluarga kami! Mulai saat ini, kita bukan lagi teman, tapi musuh!"

 

Dulu, meskipun Julio telah keluar dari keluarga Dinata, Galeno masih menganggapnya sebagai anaknya.

 

Namun kini, setelah kematian sang pangeran, dia akhirnya membuat keputusan!

 

Hubungan mereka benar-benar berakhir!

 

Julio menatapnya, lalu perlahan tersenyum. Dia mengangguk dan berkata, "Memang sudah seharusnya begini."

 

Lalu, dia tertawa keras. "Yal Memang sudah seharusnya begini!"

 

Seakan melepaskan beban yang selama ini menekannya, Julio menghela napas panjang. Dia lalu berdiri di sisi Saka dan tersenyum sambil berkata, "Akhirnya, aku bisa menghancurkan keluarga Dinata tanpa beban!"

 

Saka terkekeh dan membalas, "Baik. Hari ini juga, aku akan membantumu menghancurkan keluarga Dinata!"

 

Julio tertegun dan bertanya, "Secepat itu?"

 

"Harus cepat!" balas Saka.

 

Lalu, dia melirik tubuh Roni yang terbujur kaku di tanah dan berkata dengan nada dingin, "Hari ini adalah hari perubahan besar!"

 

"Perubahan besar kepalamu!"

 

Tiba-tiba, Davina menatapnya dengan wajah suram. Dengan kasar, dia menarik Saka ke samping, lalu berkata dengan penuh kekecewaan, "Kamu benar-benar mengecewakanku!"

 

"Tenang dulu, dengarkan aku... " Saka mengangkat tangannya, berniat menepuk bahunya.

 

Namun, Davina langsung menepis tangannya. Suaranya tertahan, cepat, dan penuh emosi saat berkata, "Orang yang ingin meraih hal besar harus bisa menahan diri! Bahkan hal sepele seperti ini saja kamu nggak bisa bersabar, lalu bagaimana kamu bisa mencapai sesuatu yang lebih besar?"

 

"Sekarang kamu sudah membunuh seorang pangeran! Pihak kerajaan pasti akan bergerak! Kalau saja Guru Negara ada di Kota Sentana, mungkin masalahnya bisa dikendalikan, tapi dia nggak ada! Kamu sadar, sekarang kamu nggak punya siapa pun di belakangmu? Kamu benar-benar berani membunuh

 

Tiba-tiba, kata katanya terhenti.

 

Karena sejak tadi Saka hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa, sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan. Lalu, tanpa berpikir panjang, Saka tiba tiba mengulurkan satu jari dan saat Davina masih berbicara, dia langsung memasukkannya ke dalam mulutnya

 

Davina membelalak! Dia terpaku, menatap Saka dengan wajah penuh keterkejutan!

 

Saka juga tertegun sejenak, lalu bergumam, "Sial ternyata cara ini benar-benar berhasil?"

 

Belakangan ini, bukankah Kelly dan yang lainnya sedang membahas tentang bagaimana mendapatkan anak?

 

Entah kenapa, hati nurani Saka tiba-tiba muncul. Dia benar-benar membaca buku tentang mengasuh anak baru-baru ini. Salah satu cara yang disebutkan dalam buku itu adalah, jika bayi terus menangis, memasukkan dot ke mulutnya bisa membantu menenangkannya. Namun, dia tidak punya dot... atau lebih tepatnya, dotnya terlalu kecil.

 

Jadi, dia mencoba menggunakan jarinya. Dan ternyata berhasil?

 

Davina seolah kehilangan akal, matanya membulat, menatapnya dalam keadaan linglung.

 

Lidah kecilnya secara refleks menyentuh jari Saka.

 

Hangat, lembut, basah, dan licin.

 

Sensasi yang tiba tiba itu membuat Saka tersentak, "Sial, jangan dijilat ... Ah!"

 

Tiba-tiba, Davina menggigit jari itu tanpa ampun!

 

Dan ini bukan gigitan biasa! Giginya diperkuat dengan energi master ilahi!

 

Meski tubuh Saka sangat kuat, dia tetap tidak bisa menahan gigitan itu!

 

Saking sakitnya, dia pun berteriak sambil mengibaskan tangannya dengan panik, "Ah! Lepaskan! Lepaskan! Jariku hampir putus!"

 

"Cuih! Cuih! Saka! Aku sumpah, aku bakal membunuhmu!"

 

Teriakan marah terdengar!

 

Davina meludah beberapa kali, wajahnya merah padam karena marah. Lalu, dengan gerakan cepat, dia langsung mencekik leher Saka dengan kedua tangannya, seolah ingin mencekiknya sampai mati!

 

Saka buru-buru menggunakan Teknik Penerobos Surgawi untuk melepaskan diri. Dia melompat ke belakang dan dengan cepat meraih kedua tangannya. "Tunggu! Aku nggak ada niat macam -macam!" jelasnya.

 

Namun, di saat yang sama, tubuh Davina tiba-tiba menegang. Dia menunduk... lalu wajahnya langsung memerah hingga ke telinganya, hampir seperti akan meneteskan darah!

 

Saka juga ikut terdiam, lalu ikut menunduk dan mendapati dada mereka saling menempel.

 

Dan sensasi lembut yang semakin nyata itu terasa menekan dadanya.

 

Saka inenelan ludah dengan susah payah, lalu dengan suara serak, "Dengar, aku bisa jelaskan...

 

"Aku nggak mau dengar!" balas Davina sambil menggertakkan giginya.

 

Namun entah kenapa, hari ini dia belum bertemu dengan wanita lain. Jadi, sensasi ini langsung membangkitkan sesuatu dalam dirinya. Dan ketika Davina merasakan sesuatu menyentuh perutnya, tubuhnya langsung membeku!

 

Saka semakin gugup dan ingin menjelaskan, tetapi sebelum dia sempat bicara...

 

Suara Davina yang terdengar marah, tetapi ada sedikit getaran menangis di dalamnya, terdengar, " Saka! Aku datang ke sini untuk membantumu!

 

Kamu masih manusia atau bukan?"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2643 Membakar Langit ~ Bab 2643 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.