Bab 2653
Mendengar apa yang dikatakan Leluhur
Lavali, Tetua Agung menyipitkan matanya sambil menyahut, "Begitu
melahapku, kamu baru bisa memulihkan setengah dari kekuatanmu? Kamu sangat
sombong! Jangankan kamu, bahkan Guru Negara saja nggak akan berani berkata
seperti itu!"
Bagaimanapun, Tetua Agung merupakan
salah satu dari tiga Raja Ilahi Negara Elang. Tingkatan Raja Ilahi adalah
puncak dunia manusia. Tetua Agung sudah berdiri teguh selama bertahun-tahun.
Meskipun dia sudah dipukuli oleh Guru Negara, perlu diketahui bahwa tidak semua
orang yang memenuhi syarat untuk dipukuli oleh Guru Negara.
Seseorang dengan status seperti Tetua
Agung tidak akan merasa takut hanya dengan satu kalimat saja.
Leluhur Lavali tersenyum tanpa
menjawab dan hanya bertindak dengan santai.
Dalam sekejap, lautan darah di bawah
kakinya meluap menjadi gelombang besar, berkumpul menjadi gelombang raksasa dan
bergegas menuju Tetua Agung.
Dalam sekejap, kekuatan tak terbatas
langsung menyeruak. Tetua Agung menyipitkan matanya, hendak mengambil tindakan.
Akan tetapi, sesaat kemudian, dia justru tampak ketakutan.
Karena dia melihat bahwa yang datang
ke arahnya bukanlah lautan darah, tetapi lautan kejahatan tak terbatas! Seolah
seluruh kejahatan yang ada di dunia hendak menghantamnya!
Dihadapkan dengan kejahatan sebesar
itu, Tetua Agung merasa dirinya tidak mampu.
"Nak, perhatikan baik-baik…”
Pada saat ini, Leluhur Lavali berkata
dengan santai, " Apa itu... Seni Bela Diri Kejahatan!"
Begitu selesai berbicara, lautan
darah tak berujung yang diubah oleh Seni Bela Diri Kejahatan tiba-tiba mengalir
menuju kesadaran Tetua Agung!
Kecepatannya tidak terlalu cepat.
Hanya bergerak perlahan.
Akan tetapi, Tetua Agung tampak
ketakutan.
Lautan darah itu bergolak perlahan,
memberinya cukup waktu untuk menghadapinya. Akan tetapi, Tetua Agung menyadari
bahwa tidak peduli dengan kekuatan sihir apa pun yang akan dia gunakan, dia
tidak akan bisa menghentikan gelombang Seni Bela Diri Kejahatan ini!
Lautan darah ini seakan menunjuk
langsung pada kejahatan yang ada di dasar sifat manusia. Selama masih ada niat
jahat di hatinya, maka dia akan menanggung akibat buruk dari lautan darah ini!
"Kekuatan sihir macam apa-apaan
ini?"
Tetua Agung sangat terkejut.
Tiba-tiba ekspresi terkejutnya berubah menjadi garang dan dia berteriak,
"Aku nggak percaya kamu bisa membunuhku!"
Tiba-tiba tubuhnya melesat!
Dalam sekejap, kesadaran spiritualnya
langsung segera pergi dari ruang jiwa Saka.
Dalam sekejap, Tetua Agung kembali ke
tubuhnya sendiri.
Daerah sekelilingnya masih diselimuti
oleh wilayah Tombak Ajaib Anti Kekacauan miliknya.
Tetua Agung menghela napas panjang.
Dia bergumam dengan nada ragu, "Orang itu ada di tingkat mana?"
"Nggak bisa, aku harus mundur
sementara...
Untungnya, lautan darah sebelumnya
hanya berada di ruang jiwa Saka dan belum menjadi kenyataan.
Namun, saat Tetua Agung hendak
mundur, tiba-tiba tubuhnya menegang. Dia melihat dengan tatapan ngeri saat
semua hal di sekitarnya mengalami perubahan besar. Pemandangan yang awalnya
adalah lautan besar berubah menjadi lautan darah yang mengamuk!
Lautan darah melonjak, memancarkan
kebencian yang mengejutkan!
Apa yang sedang terjadi!
Pada saat ini, terdengar suara tawa
samar.
"Nak, apa ini wilayah Raja Ilahi
milikmu? Kelihatannya cukup bagus. Aku sangat puas."
Di atas ombak lautan darah, sesosok
pria tua sedang berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Sambil
mengulas senyum di wajahnya, dia menatap wilayah Raja Ilahi ini dengan penuh
minat.
Saat ini, Saka juga berada di
sampingnya. Dia agak terkejut saat melihat lautan darah mengikis wilayah Raja
Ilahi dengan cepat.
Tampaknya dalam sekejap, wilayah Raja
Ilahi ini akan berubah menjadi bagian dari lautan darah.
"Di mana pun kejahatan berada,
maka di situlah kesempatanku untuk menanggung kesalahan orang lain. Entah itu
Seni Bela Diri Kejahatan milikku atau teknikku untuk mengubah dunia.
Kenyataannya, itu cuma satu hal ... "
Pada saat ini, Leluhur Lavali
melambaikan lengan bajunya sambil melanjutkan dengan tenang, " Dengan hati
satu orang saja, aku akan bisa memenangkan hati jutaan orang!"
Dalam sekejap, lautan darah langsung
menyebar. Gunung itu pun terkikis, berubah menjadi gunung berwarna merah darah
yang pekat.
Seluruh wilayah Raja Ilahi mengalami
perubahan dengan cepat. Niat jahat merajalela dan sebenarnya diserbu dengan
cepat oleh Leluhur Lavali.
Selama musuh masih memiliki niat
jahat, maka akan memberi Leluhur Lavali kesempatan untuk memanfaatkan situasi.
Dia akan mengambil semuanya dari Tetua Agung secara paksa.
Dengan hati satu orang saja, maka
bisa memenangkan hati jutaan orang.
Ini adalah Muri, si iblis jahat!
Pada saat ini, Tetua Agung tampak
sangat panik. Dia belum pernah melihat teknik yang mengerikan seperti itu
sebelumnya. Pria tua itu bahkan dapat mencemari wilayah Raja Ilahi?
Dia menolak hanya diam di sana dan menunggu
kematiannya. Tetua Agung segera membentuk segel dengan tangannya, sambil
berteriak, "Tombak Ajaib Anti Kekacauan!”
Saat kalimatnya dilontarkan, Tombak
Ajaib Anti Kekacauan yang menopang seluruh wilayah Raja Ilahi tiba-tiba
bergetar hebat!
Seluruh wilayah Raja Ilahi juga
bergetar hebat dan kekuatan yang tidak terkontaminasi di wilayah itu berkumpul
menuju Tombak Ajaib Anti Kekacauan.
Dalam sekejap, Tombak Ajaib Anti
Kekacauan bergetar hebat, lalu tiba-tiba meledak dengan kekuatan dahsyat.
Ini adalah senjata tingkat dewata
yang diciptakan oleh Tentara Agung.
Senjata ini juga merupakan harapan
terakhir bagi Tetua Agung untuk melawan Leluhur Lavali!
No comments: