Membakar Langit ~ Bab 2656

Bab 2656

 

Apa pun yang terjadi, Tetua Agung tidak boleh mengganggunya!

 

Pria tua itu mampu menghancurkan dirinya hanya dengan jiwanya saja. Jika demikian, seberapa mengerikankah tubuh aslinya?

 

Sosok seperti ini jelas bukan berasal dari dunia ini.

 

Khawatirnya bahkan Sekte Sulos dari Dunia Roh juga kesulitan menghadapi tubuh asli sosok itu!

 

Tetua Agung menyadarkan pikirannya kembali sambil melirik Saka yang ada di hadapannya dengan tatapan rumit.

 

Meskipun dirinya tidak mengerti karma, dia masih mengerti dengan cara kerja dunia.

 

Ahli misterius itu berhenti hanya karena merasa khawatir akan menghancurkan karma Saka!

 

Ekspresi Tetua Agung cukup rumit. Awalnya, dia mengira Saka hanya memiliki seorang Guru Negara sebagai kartu as-nya. Dia tidak menyangka bahwa ada seorang pria tua misterius yang lebih menakutkan daripada Guru Negara itu sendiri...

 

Dengan pemikiran ini, Tetua Agung menatap Saka, memaksakan senyum sambil berkata, "Kawanku, Saka... semua urusan kita sudah berakhir. Kamu nggak perlu berdebat dengan orang yang kurang berpengetahuan sepertiku."

 

Saka meliriknya sambil menjawab, "Aku nggak tertarik untuk berdebat tentang dendam kecil di antara kita."

 

Tetua Agung tersenyum ketika mendengar ini. Pada saat berikutnya, Saka berkata, "Tapi kamu sudah memaki Guru Negara."

 

Saka bisa menyelesaikan urusannya sendiri nanti, tetapi Guru Negara sudah memberinya bantuan besar. Saka tidak akan bisa melupakannya!

 

Tetua Agung menelan ludah, menyahut perlahan, " Kalau begitu, kalau begitu aku..."

 

Wajah Tetua Agung langsung pucat pasi. Dia tiba-tiba berseru tanpa ragu, "Aku akan pergi untuk menjelaskannya!"

 

Saka terus menatapnya lekat-lekat.

 

Tetua Agung menggertakkan giginya sambil berkata, "Aku akan menebus semua dosaku di sini lebih dulu... "

 

Sambil berbicara, dia menepuk-nepuk tas penyimpanannya dam mengeluarkan berbagai alat penyiksaan. Ini semua awalnya disiapkan untuk Saka...

 

Pada saat ini, di luar wilayah Raja Ilahi.

 

Pertarungan Logan telah berakhir. Dia bersama Davina dikawal ke Istana Kekaisaran oleh tiga master ilahi tingkat sembilan.

 

Menurut penglihatan mereka, pemberontakan sudah mereda.

 

Seluruh kediaman keluarga Romli juga ditutup. Keluarga Romli yang dulunya sangat agung dan berkuasa, kini telah menjadi tawanan.

 

Suara teriakan sedih terdengar di seluruh kediaman keluarga Romli, tetapi Adelia menutup telinganya.

 

Dia berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya, menatap acuh tak acuh ke arah wilayah Raja Ilahi sambil bergumam pelan, "Apa semuanya sudah diatur?"

 

"Semuanya sudah diatur. Saka akan pergi ke istana terlebih dahulu, lalu ke kediaman Putra Mahkota, lalu pergi keluarga Syahrir dan keluarga Atmaja. Semuanya sudah diatur!"

 

Di sebelah Adelia, kepala keluarga Syahrir menyahut dengan penuh hormat.

 

Pemberontakan sudah berakhir, langkah selanjutnya adalah membagi keuntungan.

 

Saka memiliki banyak misteri di tubuhnya, sangat disayangkan jika dia mati seperti ini. Dia harus digilir di antara berbagai kekuatan.

 

Sementara itu, apa yang akan terjadi pada Saka jika dia jatuh ke tangan kekuatan besar. Itu semua terserah pada berbagai kekuatan untuk memutuskan.

 

Di titik ini, kepala keluarga Syahrir berhenti sejenak sambil berkata, "Saka hampir menghancurkan keluarga Syahrir-ku. keluarga Syahrir -ku ingin ... "

 

"Apa kamu ingin dia mati di tangan keluarga Syahrir?" tanya Adelia dengan santai.

 

"Tolong minta Putri untuk berbicara dengan Yang Mulia Putra Mahkota dan memberi keluarga Syahrir kesempatan untuk memperbaiki reputasinya."

 

Kepala keluarga Syahrir tersenyum. Melihat Tetua Agung yang sangat mendukungnya, dia menjadi lebih berani dan tidak takut menyinggung Guru Negara kembali.

 

"Kamu nggak boleh membunuhnya," sahut Adelia.

 

Kepala keluarga Syahrir agak terkejut.

 

"Seorang pengkhianat harus mati selayaknya pengkhianat!"

 

Adelia menyahut dengan nada dingin, "Para pengkhianat harus dipotong-potong dengan pisau tumpul, dianggap seperti binatang, lalu disiksa sampai mati!"

 

"Jaga dia baik-baik, lalu bunuh dia dengan cepat sebelum Guru Negara kembali!"

 

"Guru Negara akan marah kalau kita menyiksanya seperti ini!" seru kepala keluarga Syahrir dengan nada terkejut.

 

Adelia mencibir seraya berkata, "Kali ini, Yang Mulia dan Putra Mahkota mendukung kita. Apa yang perlu kita takutkan? Karena kita sudah menyentuh orang-orang Guru Negara, kita nggak perlu takut memperburuk keadaan!"

 

Kemudian, Adelia menatap orang di sebelahnya seraya memberi perintah, "Pergilah ke kediaman Guru Negara dan tanyakan apa dia punya saran?"

 

Kepala keluarga Syahrir tiba-tiba terkejut.

 

Namun, para anak buahnya tidak berani menentang perintah itu dan bergegas menuju kediaman Guru Negara.

 

Kalimat ini membuat sorot mata Jack menjadi dingin. Dia melihat dengan saksama, lalu tiba-tiba menyeringai dan berkata, "Percaya atau nggak, kalau kalian bersikap makin sombong, akan makin sakit saat kalian ditampar nantinya!"

 

Kepala keluarga Syahrir tampak ketakutan dan berkata, "Orang yang sudah hampir sekarat bahkan masih berani berteriak?"

 

Adelia menghentikannya, menatap Jack dengan penuh minat. Bibirnya melengkung sambil menyahut, "Menarik sekali. Kamu sangat percaya padanya?"

 

"Kalian nggak mengerti apa-apa!"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2656 Membakar Langit ~ Bab 2656 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 13, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.