Bab 2657
Bibir Jack ikut tersenyum, dia sudah
menemukan jawabannya.
Keberuntungan!
Saka sangat beruntung!
Bagaimana mungkin dia mati di Negara
Elang.
"Ada kesempatan dalam
kesempitan! Kali ini, dia pasti akan mendapat kesempatan besar. Tunggu saja
kematian kalian!" seru Jack sambil tertawa keras.
"Dasar orang gila!"
Melihat hal ini, kepala keluarga
Syahrir tertawa terbahak-bahak, menatap Adelia seraya berkata, "
Sepertinya dia ketakutan setengah mati karena kekuatan Putra Mahkota."
"Lima Genius besar ternyata
nggak lebih dari itu."
Adelia menggelengkan kepalanya sambil
tertawa. Dia tidak memperhatikan Jack lagi. Hanya berbalik untuk melihat ke
sisi lain.
Ada sosok Davina yang penuh kebencian
dan dengan hati-hati memikirkan rencana spesifik tentang bagaimana membagi
keuntungan nantinya.
Pada saat ini, di wilayah Raja Ilahi,
tiba-tiba sesosok yang agak samar melangkah keluar dari wilayah itu.
Semua orang bersorak gembira dan
bergegas maju untuk menyambutnya, "Tetua Agung!"
Kepala keluarga Syahrir bergegas
melangkah maju, membungkuk sambil berteriak, "Terima kasih atas kerja
kerasmu, Tetua Agung!"
Adelia juga tersenyum sambil berkata,
"Guru... "
Namun, sesaat kemudian, terdengar
suara pemuda yang sangat tidak asing.
"Kalian terlalu sopan. Nggak
perlu bersikap sopan."
Semua orang agak terkejut dan segera
mendongak.
Pada saat berikutnya, Saka berdiri di
hadapan semua orang tanpa cedera sedikit pun. Dia menatap semua orang sambil
tersenyum, kemudian melirik medan perang lagi sambil mengangguk pelan dan
berkata, " Kalian membuat kemajuan yang pesat ..."
Ada keheningan sesaat.
Semua orang menatap Saka dengan
takjub.
Saat melihat Saka, pupil mata Adelia
mengecil dan dia bergumam, "Kamu ... "
Kepala keluarga Syahrir juga sangat
tercengang.
Pada saat itu, terdengar suara tawa
keras diiringi dengan sahutan, "Aku tahu kalau dia nggak akan mati di
sini!"
"Kalian semua tunggu saja
kematian kalian!"
Saat berkata demikian, dia menatap
Saka sambil berteriak, "Master ilahi tingkat sembilan nggak ada di sini,
aku akan menghabisi mereka semua!"
Ketika kata-kata itu diucapkan, semua
orang langsung terbangun.
"Tunggu, tunggu!"
Kepala keluarga Syahrir berteriak
dengan marah, menatap Saka seraya bertanya, "Apa yang terjadi? Di mana
Tetua Agung?"
Tetua Agung?
Saka tersenyum samar, hendak
menjawab.
Pada saat ini, dia tiba-tiba menengok
dan melihat sekelompok orang tengah menuju ke arah kediaman Guru Negara.
"Apa kalian mau membobol
kediaman Guru Negara?
"tanyanya sambil menatap Adelia
beserta yang lainnya.
Adelia mencibir sambil menjawab,
"Ya, kenapa?"
Dalam sekejap, Saka langsung murka.
Niat jahat yang kuat bangkit dari tubuhnya!
Dalam sekejap, Seni Bela Diri
Kejahatan itu muncul!
Tenik Penerobos Surgawi, Penerobosan
Ketiga langsung dikerahkan!
Melihat pemandangan ini, ekspresi
wajah kepala keluarga Syahrir berubah drastis. Dia bergumam, ", Saka,
kamu... "
Saka langsung menghilang.
Wus!
Cahaya pedang bersinar!
Kepala milik kepala keluarga Syahrir
melayang, darah langsung berceceran!
Semua orang tercengang. Kepala
keluarga Syahrir baru saja meninggal seperti itu? Pupil mata Adelia juga
menyusut, tidak dapat memercayainya.
Mereka masih belum bereaksi.
Suara teriakan nyaring membubung ke
angkasa!
"Sekelompok makhluk nggak
berguna berani menerobos masuk ke dalam kediaman Guru Negara?
11
Begitu suara itu terdengar, cahaya
pedang tiba-tiba melesat melintasi seluruh tempat dan menyerang ke arah semua
orang!
No comments: