Membakar Langit ~ Bab 2661

Bab 2661

 

"Siapa ... orangnya?"

 

Semua orang kebingungan, tetapi mereka tidak menyadari bahwa saat Kendrick berkata demikian, sorot matanya menjadi panas.

 

Sangat panas.

 

Ada lonjakan rasa gembira!

 

Galeno tampak bingung dan menyahut dengan wajah muram, "Nggak, aku harus pergi ke Istana Kekaisaran dulu! Beri tahu Yang Mulia untuk berhati -hati terhadap Saka!"

 

Tepat saat Galeno hendak pergi, dia tiba-tiba menatap Jack sambil mengerutkan kening dan berkata, "Bunuh dia dulu, bawa kepalanya ke Istana Kekaisaran, mungkin itu bisa memengaruhi pikiran Saka!"

 

Jack menatapnya, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan menyahut, "Aku nggak akan bisa mati."

 

Galeno mencibir sambil mengangkat lengannya hendak memukulnya.

 

Namun, pada saat itu tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

 

Kendrick segera bertanya, "Aku orang pertama yang datang, 'kan?"

 

"Benar..."

 

Galeno tertegun, lalu mengangguk.

 

"Itu bagus."

 

Kendrick tersenyum, lalu tiba-tiba mengangkat tangannya dan melambaikannya. Aliran energi sejati melonjak keluar, lalu kepala sekelompok orang yang tidak dibunuh oleh Saka langsung beterbangan dan terpisah dari tubuh mereka!

 

Dalam sekejap, terdengar suara mayat yang berjatuhan ke tanah.

 

Galeno tertegun seraya menatap adegan itu dengan wajah datar.

 

Jack tersenyum, lalu berkata, "Aku bilang aku nggak akan mati hari ini, 'kan?"

 

Galeno menatap Kendrick dengan tatapan kosong sambil bergumam, "Kamu ... kamu juga..."

 

Kendrick tersenyum sambil berkata, "Benar, aku juga anak buah Saka."

 

Tepat saat itu, Kendrick menempelkan tangannya dengan lembut di leher Galeno dan hendak mencekiknya sampai mati.

 

"Nggak... jangan ... " sergah Galeno dengan ekspresi ngeri dan ketakutan.

 

Jack tiba-tiba menyela, "Bagaimanapun, dia adalah ayah Julio. Saka nggak membunuhnya, jadi biarkan saja dia tetap hidup."

 

Mendengar ini, Kendrick melirik Galeno, menggelengkan kepalanya pelan dan menyahut, " Bagaimana mungkin kamu bisa beruntung punya putra seperti itu? Kamu harus bersujud pada putramu sekali! Oh nggak, bersujud tiga kali!"

 

Setelah berkata demikian, Kendrick mengangkat tangannya dan menampar kepala Galeno.

 

Dalam sekejap, seluruh tubuh Galeno bergetar hebat. Urat dan pembuluh darahnya hancur dan semua kultivasinya lenyap.

 

Tubuhnya lemas, sorot matanya dipenuhi kebingungan dan ketakutan.

 

Orang yang menyelamatkan hidupnya justru putranya yang sudah diasingkan...

 

Dalam sekejap, dia segera pingsan.

 

Pada saat ini, Ferdi sudah tiba bersama beberapa ahli keluarga Dimasta. Ketika melihat adegan di depannya, dia langsung merasa ketakutan. Kemudian, dia menekan emosinya dan bertanya dengan sungguh-sungguh, "Leluhur, apa kamu membunuh mereka semua?"

 

Kendrick menyahut dengan tenang, "Nggak lebih dari setengah."

 

Ferdi menelan ludahnya, "Tapi, Yang Mulia ... "

 

"Yang Mulia?"

 

Kendrick menggelengkan kepalanya dengan jijik, lalu menunjukkan senyuman nyalang seraya berkata, "Orang itu sudah muncul!"

 

Hati Ferdi terguncang, dia menatap Kendrick dengan tatapan tidak percaya dan bibirnya agak bergetar, "Ya, itu Mu... "

 

Kendrick tersenyum sambil mengangguk.

 

Kesempatan terbesar bagi keluarga Dimasta akhirnya tiba!

 

Ferdi begitu gembira hingga darahnya mendidih.

 

Muri adalah kesempatan nyata bagi keluarga Dimasta! Sosok itu juga orang yang telah ditunggu -tunggu oleh keluarga Dimasta selama ratusan tahun.

 

Sekarang, akhirnya dia muncul.

 

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

 

Ferdi tidak lagi merasa takut. Kata "Muri" sudah cukup untuk menghilangkan semua rasa takut di hatinya.

 

"Apa yang harus dilakukan?"

 

Kendrick tersenyum samar dan tiba-tiba wajahnya menunjukkan ekspresi mendominasi seraya berkata, "Tuan sudah muncul di dunia dan akan mengubah dunia! Kenapa nggak melawan saja!"

 

Sekarang Tuan sudah menampakkan diri di dunia, apa lagi yang bisa dilakukan selain melawan?

 

Ferdi tertawa, suara tawanya menjadi makin keras dan dia berkata, "Keluarga Dimasta akhirnya akan bangkit!"

 

Kemudian, dia berbalik sambil menatap para tetua keluarga Dimasta yang kebingungan seraya berteriak, "Nggak seorang pun boleh bertanya. Kalian cuma perlu tahu kalau Leluhur sudah merencanakan hari ini sejak lama. Waktu yang tepat bagi keluarga Dimasta untuk bisa bangkit telah tiba!

 

"Hari ini adalah hari untuk mengubah dunia dan membangun masa depan!"

 

"Siapa pun yang ingin berhenti, pergi sekarang juga!

 

Begitu dia selesai berbicara, beberapa anggota keluarga Dimasta saling menatap dengan agak ragu-ragu.

 

Kendrick tersenyum tipis, tiba-tiba mengeluarkan jejak aura.

 

Master Ilahi tingkat sembilan!

 

Beberapa ahli keluarga Dimasta tercengang, lalu ekspresi mereka berubah menjadi terkejut.

 

"Setelah ini semua selesai, setidaknya akan ada tiga master ilahi tingkat sembilan lagi di keluarga Dimasta dan seorang anggota kerajaan dari luar!" ujar Kendrick seraya tersenyum samar.

 

Hanya dengan kalimat tersebut.

 

Mata semua orang berbinar penuh semangat dan mereka langsung membungkuk bersama.

 

"Kami bersumpah akan mengikuti Leluhur sampai mati!"

 

"Mengubah dunia, hari ini!"

 

"Leluhur, apa kita akan pergi ke Istana Kekaisaran?"

 

Ferdi segera bertanya dengan bersemangat.

 

"Jangan cemas, jangan panik."

 

Kendrick tampak tenang dan tersenyum seraya menjawab, "Perhatikan gerakan Saka dan bekerja sama dengan baik untuk mencapai prestasi terbesar!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2661 Membakar Langit ~ Bab 2661 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on June 13, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.